KRL Serpong-Tanah Abang menabrak truk tangki BBM jenis premium di perlintasan Pondok Betung, Bintaro – Jakarta Selatan sekitar Sembilan hari yang lalu. Korban yang tewas masih simpang siur, ada yang mengatakan 3 orang, lima orang ada juga yang mengatakan tujuh orang. Dan korban yang terluka sekitar 85 orang. Sopir dan kernet truk tangki BBM selamat hanya mengalami luka bakar.
Kecelakaan kereta di Bintaro memang sering terjadi. Kecelakaan terbesar pada 19 oktober 1987. Menewaskan 156 orang dan 300 orang terluka.
Namun peristiwa kecelakaan itu membuat warga sering mengaitkannya dengan hal yang berbau mistis. Menurut salah satu warga kecelakaan itu terjadi karena ritual mengubur kepala kerbau sudah lama tak dilakukan lagi. Ada juga yang mengatakan sebelum kecelakaan, ada arwah yang sedang berkeliling di situ.
Kita memang wajib mengimani makhluk ghaib, karena itu adalah salah satu ciri kita beriman kepada Allah. Tentang arwah atau ruh, ketika manusia meninggal dunia, seluruh badannya yang ia punya akan kembali menjadi milik Allah. Mustahil kalau ada yang bilang manusia setelah meninggal lalu gentayangan. Karena ketika manusia meninggal, dia punya dunia sendiri yang disebut alam ruh.
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan dalam bukunya, ar-ruh, bahwa ada beberapa pendapat tentang keberadaan ruh/arwah setelah meninggal hingga hari kiamat. Dari sekian banyak pendapat yang ada, tidak satu pun yang menerangkan bahwa ada ruh yang bergentayangan. Ruh orang-orang beriman berada di alam barzakh yang luas, yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan ruh orang-orang kafir berada di barzakh yang sempit, yang di dalamnya hanya ada kesusahan dan siksa.
Ada sebuah hadits yang mengisahkan proses perjalanan ruh sejak dicabut dari jasad oleh malaikat, kemudian ruh tersebut dibawa kelangit sebelum dikembalikan lagi ke dalam jasadnya yang berada di alam barzakh (kubur) untuk menerima pertanyaan dari malaikat .
Kemudian kepercayaan warga tentang tidak dilakukannya lagi mengubur kepala kerbau. Tentu ini sangat bertolak belakang. Kita tahu perbuatan itu adalah syirik. Syirik adalah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisaa’: 116).
[Neng Ilham Raudhatul jannah, santriwati Pesantren Media, angkatan 1 tingkat SMA]