Indonesia adalah salah satu Negara penghasil minyak bumi. Akan tetapi lumbung minyak bumi di Indonesia banyak dikuasi oleh perusahaan asing. Pertamina sebagai Jargon BUMN dalam pengelolaan minyak bumi hanya sebagai panjangan. Pemerintah lebih bernafsu memberikan izin kepada perusahaan asing.
Rencana kenaikan BBM subsidi ini banyak di tentang banyak rakyat Indonesia. Karena ini bisa mengancam ekonomi rakyat Indonesia. Rencananya BBM di naikkan pada bulan Juni. Tapi karena pemilu mungkin akan diundur-undur. Kenaikan harga BBM ini disebut hanyalah proyek sebagian elit menyusupkan program kepentingan partai politik jelang pemilu 2014.
BBM subsidi rencananya akan di naikkan jadi tidak lebih dari 6.000. Ada juga yang engatakan bensin akan naik jadi 6.500 , tetapi, itu hanya untuk motor pribadi.
Kata SBY “Kami tidak mempunyai niat untuk menaikkan harga BBM sama dengan harga Keekonomian. Harga keekonomian bisa sampai Rp. 10.000,00.
Kebanyakan Rakyat Indonesia mengeluh karena BBM naik dan langka. Alasan pemerintah BBM naik adalah karena penghematan uang Negara yang mencapai 30 triliun.
Kenaikan harga BBM ini akan diimbangi pemerintah dengan memberi bantuan kepada rakyatm iskin yang terkena dampak kenaikan BBM subsidi. Bantuan yang diberikan pemerintah kepada rakyat miskin sebesar RP.150.000,00/ perbulan.
Efek yang akan dirasakan rakyat adalah dana kompensasi yang dijanjikan untuk rakyat miskin akan tidak maksimal karena rawan terbentur kepentinggan politik menjelang pemilu. Dan juga akan banyak penibunan bahan bakar minyak.
Menurut pandangan Islam adalah minyak bumi adalah milik rakyat. Jadi kalau perlu BBM itu digratiskan. Nanti masyarakat akan produktif. Untuk itu usir swasta asing dan ambil alih ladang-ladang minyaknya. Ubah cara pandang negara yang mementingkan keuangan negara dari pada rakyat. Dan slogan ”Jangan tanyakan apa yang sudah negara bisa berikan tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan pada negara” itu slogan yang menyesatkan. Kita harusnya kembali ke al-Quran dan as-Sunnah. [Saknah Reza Putri, santriwati angkatan ke-1, jenjang SMP, Pesantren Media]
Catatan: Tulisan ini bagian dari tugas “Membaca Fakta” di Pesantren Media
*gambar dari sini