Loading

Mempersingkat dan tidak ngelantur lagi. Langsung aja. Jadi, beberapa jam kemudian kami sampai di Botani. Alhamdulillah, akhirnya ke mall. Eh, kok Alhamdulillah? Padahal di mall itu salah satu tempat yang paling banyak maksiatnya. Misalnya, banyak wanita yang nggak menutup aurat, kalau udah di dalam mall pasti waktu nggak kerasa, tiba-tiba udah adzan dan sholat tertinggal, bercampur baur wanita dan laki-laki di bioskop. Dan masih banyak kemaksiatan lainnya. Nah, loh, kalau banyak kemaksiatan, kenapa aku ke mall? Karena gramedia terdekat cuma ada di mall:”v

 

Yang tadi bukan ngelantur kok. Itu sedikit ilmu yang bisa aku berikan ke siapa pun yang baca ini. Aduh ini tulisan kok nggak sampe-sampe ke inti, ya.

Ini serius, nggak ngelantur kemana-mana lagi, insya Allahh.

 

Akhirnya kami sampai di Botani. Aku, Zulfa dan Faziera menuju ke ATM. Tarik tunai dulu, hehe. Hawa dingin langsung menyentuh tubuh, adeem banget, jadi pengen nginep. Setelah itu, kami masuk ke dalam mall. Seperti yang kukatakan tadi, tujuan awal kami adalah ke Gramedia.

 

Zulfa yang paling bergairah berjalan menuju Gramedia. Hmm dia tuh orang yang super banget sih kalo soal buku, menurut aku. Saat tiba di Gramedia, Allahuakbar, buku berjejer dimana-mana. Mulai dari novel, pengetahuan, dan masih banyak lagi. Yang paling menarik perhatianku adalah Al-qur’an, karena udah lama banget pengen beli Al-qur’an tapi belum terwujud. Yaudah Al-qur’annya ntar aja nunggu dikasih sama calon suami, cieee.

 

Setelah muter-muter di dalem Gramedia. Akhirnya kami menuju kasir. Walaupun sebenarnya banyak buku yang kami cari tidak ada. Tapi ya sudahlah, nggak mungkin dipaksakan. Nggak lucu kalau aku harus mohon-mohon sama mbak-mbak karyawannya demi buku Totto-Chan. Ah, Totto, aku menginginkanmu. Iya, ada beberapa buku yang aku cari. Pertama dan paling utama, buku serial Supernova karya Dee Lestari. Kedua, Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela.

 

Tak berlama-lama di Gramedia, lalu kami segera memenuhi salah satu kewajiban, sholat. Kami sholat di salah satu masjid di dekat Botani.

 

Ternyata setelah muter-muter, keliling-keliling, jalan sana jalan sini, kami merasa lapar. Hmm ini saatnya minta traktir. Tapi, aku nggak sejahat yang kalian pikir. Aku nggak ngomong langsung ke dia, aku menggunakan kode.

 

Singkat cerita, akhirnya kami makan. Aku dan Zulfa makan bakmi, dan Faziera makan pecel ayam. Sebenernya aku pengen pecel ayam. Tapi, mahallllll banget. Pecel ayam emang nggak cocok untuk perut para orang bokek.

 

Setelah makan, kami lalu cuz balik ke PM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *