Loading

 

Lihatlah gambar-gambar di atas. Indah menawan hati, bukan? ‘Menara air’ itu menjulang tinggi. Ceria bersandar di antara tebing pegunungan yang teduh menghjijau. Memanjakan mata, melembutkan hati.

Sementara itu, jutaan tetes air dingin pegunungan membiarkan dirinya luruh ke Bumi. Memercik di bebatuan sungai di bawahnya. Untuk kemudian mengalir di sela-sela bebatuan beraneka ukuran. Mengalir dan terus mengalir. Entah mengalir ke mana.

Damai. Itulah perasaan yang  saya rasakan ketika berada dekat, memandang, dan bersentuhan langsung dengannya. Berdiri di dekat ‘menara air’ itu rasanya seperti berada di tepian pantai yang bergerimis. Berada di dekatnya, kalian akan merasakan hembusan angin bercampur air seukuran bulir tepung yang dihamburkan di udara.

 

Inilah Curug Cigamae. Sebuah air terjun yang terletak di wilayah wisata Gunung Salak, Bogor. Kalian tidak akan menyangka, air di sini begitu dingin menyegarkan. Saking dinginnya, saya dan teman-teman sampai berseru-seru. Terkejut ketika pertama kali kulit ini bersentuhan dengan air di sana.

Selebihnya, sensasi melihat dan mandi di air terjun ini tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Selayaknya ‘virus’ cinta, ia hanya bisa dirasakan dengan hati. Jadi jika kalian mau, ingin juga merasakan sensasinya, datanglah sendiri ke air terjun ini. Bermain-mainlah dengan bulir-bulir air dingin pegunungan yang bening dan segar ini. Rasakanlah dengan hati kalian.

Yang jelas, semua pemandangan, keindahan, kesejukan, dan keeksotisan yang nampak ini, semuanya ada karena kasih sayang dan cinta Allah swt pada manusia. DiciptakanNya semua ini tidak lain untuk sebagai pelajaran dan bukti, bahwasanya Allah adalah Yang Maha Kuasa dalam menciptakan segala sesuatu, termasuk air terjun menawan yang ada di wilayah Cigamea ini. Seharusnya, dengan melihat dan merasakan semua ini, maka semakin bertambah pulalah kesadaran tentang keagunggan Ilahi Robbi.

Namun sayang beribu sayang, tidak semua manusia mau memahami ini. Banyak di antara mereka yang pergi melihat keindahan ini hanya dalam rangka melampiaskan nafsu dan mencari kesenangan semu belaka. Sudah lumrah rasanya jika di tempat-tempat wisata semacam pantai, taman, gunung, penuh dengan perbuatan-perbuatan yang malah membuat murka Sang Pencipta Keindahan ini.

Termasuk ketika saya berkunjung ke Curug Cigamea ini. Harus hati-hati mata ini menebar pandangan. Di antara keindahan alam yang bertebaran di sana, ternyata banyak terselip keindahan-keindahan yang hanya boleh dilihat oleh mata yang berhak. Mayoritas pengunjung wanita di sana datang dengan tidak menutup aurat. Membiarkan rambut mereka tergerai, memakai celana ketat, bahkan ada beberapa di antaranya yang mandi air terjun dengan hanya menggunakan baju you can see alias ‘dapat dilihat’. Sementara itu, aktivitas ‘mojok’ dan campur baur laki-laki dan perempuan, seperti biasa, seolah lumrah terjadi.

Maka keindahan yang seharusnya digunakan untuk merenungkan kebesaran Ilahi ini, sayangnya, justru malah menjadi tempat untuk menumpuk dosa. Sungguh, sekali lagi, sangat disayangkan.

[Farid Abdurrahman, santri jenjang SMA, Pesantren Media]

By Farid Ab

Farid Abdurrahman, santri angkatan ke-1 jenjang SMA (2011) | Blog pribadi: http://faridmedia.blogspot.com | Alumni Pesantren MEDIA, asal Sumenep, Jawa Timur

One thought on “Keindahan yang Ternoda”

Tinggalkan Balasan ke Hawari Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *