Sobat muslim, kemiskinan semakin merajalela di kehidupan kita sekarang ini. Tapi meskipun begitu, mereka masih bisa menyambung hidup mereka. Seperti teman kita yang bernama Nabilla Kartika dan adiknya Muhammad Iskandar. Pasti kalian kenal dong sama mereka, apalagi buat kalian yang tinggal di komplek laladon. Nabilla dan Iskandar adalah 2 diantara anak-anak yang gigih dan pantang menyerah loh. . Setiapa pulang sekolah dia harus berjualan gorengan seperti Combro, Misro, dan gorengan lainnya. Hebat yah Sobat Muslim. Pasti kalian bangga deh punya teman seperti mereka. Termasuk saya, padahal saya itu belum lama kenal dengan mereka berdua.
Waktu hari Sabtu kemarin bertepatan tanggal 24 November 2011, saya diberi tugas untuk membuat sebuah artikel, berita , feature dan lain-lain oleh guru saya. Awalnya saya bingung mau membuat apa, tapi setelah saya mencari dan mencari bahan tulisan, akhirnya saya mempunyai ide untuk mewawancarai seorang anak yang sehari-harinya berjualan gorengan, seperti combro, dan lain-lain, di sekitar komplek Laladon Permai.
Nah, pas di hari sabtu itulah saya bertemu dengan mereka, sebelum saya mewawancarai mereka, terlebih dahulu saya membeli combro yang kebetulan itu makanan kesukaan saya. Setelah itu, saya meminta tolong kepada Fatimah untuk memanggil mereka, karena saat saya sedang mengambil alat tulis, mereka sudah pergi melanjutkan jualannya. Tapi untungnya, saat saya sudah sampai di depan rumah Ustad Umar, mereka balik lagi ke rumah Ustad Umar. Dengan nada malu-malu, mereka menghampiri saya, “ Nabilla, boleh nggak aku wawancarai kamu sebentar. . ?”, dengan nada malu, mereka menjawab sambil tersenyum “ Untuk apa. . ?”, “ Kakak cuman mau buat tulisan tentang kalian. . bolehkan. . ”. Setelah mereka memikirkan ajakan saya, akhirnya mereka mau diwawancarai oleh saya. Alhamdulillah. . hehehe
Kak Novia : “ Nabilla nama panjangnya siapa. . umurnya berapa tahun dan kelas berapa sekarang ?” tanya saya sambil tersenyum,
Nabilla : “ Nabilla Mutiara. . umur saya 12 tahun sekarang kelas 4 SD “
Kak Novia : “ Owh. . kalo Iskandar nama panjangnya siapa. . umurnya berapa tahun dan kelas berapa sekarang ?” tanya saya ke Iskandar,
Iskandar : “ Muhammad Iskandar. . kalo saya umurnya 9 tahun, sekarang kelas 2 SD“
Kak Novia : “ Owh. . rumahnya dimana. . dan biasanya jualan apa saja. . ?”
Nabilla : “ Di gang Damai. . biasanya saya berjulan combro, misro, donat dan pisang goreng, “
Kak Novia : “ Owh. . Terus mulai jualannya itu kapan. . setiap pulang sekolah yah. . ?” tanya saya sambil tersenyum,
Nabilla : “ Iya. . kan pulang sekolah jam setengah 12, Saya mulai jualannya itu jam 12 siang . . “ Jawab Nabilla malu-malu.
Kak Novia : “ Owh gitu. . biasanya Nabilla dapat penghasilan berapa dari jualan gorengan yang Nabilla jual sekarang. . ?”.
Nabilla : “ Kadang-kadang dapat 15 ribu atau 20 ribu. . “
Kak Novia : “ Owh. . banyak juga yah. . kalau selesai jualan biasanya jam berapa. . pernah pulang malem nggak. . ?”
Nabilla : “ Biasanya saya pulang jam 5 sore. . dan nggak pernah malam. . “ Jawab Nabilla sambil tersenyum menahan tawa, mungkin Nabilla menahan tawanya karena saya bertanya soal pulang malam itu. . hihihi. .
Lalu, saat saya sudah selesai bertanya, Fatimah bertanya kepada Nabilla.
Fatimah : “ Gorengan ini, siapa yang buat Nabilla. . ?” tanya Fatimah penasaran,
Nabilla : “ Nenek. . “ Jawab Nabilla singkat.
Sebenarnya, masih banyak sih, wawancara saya dengan Nabilla. Tapi sebagian lagi saya terangin saja yah, soalnya, kebanyakan dialognya. . Hehehe. .
Nabilla Kartika, anak ketiga dari Ibu Karsih dan Bapak Samadana tersebut memiliki dua orang kakak dan adik yang bernama Muhammad Iskandar dan Yusuf yang kini berusia 6 tahun. Sekarang mereka tinggal bersama neneknya yang bernama Ibu Nuriah di sebuah gang yang bernama Gang Damai, sedangkan orang tuanya tinggal di Parung. Nabilla dan adiknya Iskandar, sudah lumayan lama loh berjualan gorengan. Meskipun bagi sebagian orang, pekerjaan itu seharusnya dikerjakan oleh orang yang lebih dewasa. Mereka tidak peduli, karena mereka berjualan gorengan tersebut karena mereka ingin membantu neneknya. Dan biasanya mereka lebih sering berjualan di sekitar kuburan yang berada di samping kiri Musholla Nurul Iman. Bahkan nih sobat, mereka menceritakan keseharian mereka selama mereka berjualan, emang sih saya yang bertanya soal keseharian mereka itu, daripada berdialog nanti jadi panjang, saya ringkas saja yah. Jadi gini Sobat Muslim, sebenarnya mereka lelah berjualan setiap hari, tapi mereka tetap semangat menjajakan dagangan mereka sampai habis, kadang-kadang kalau hujan, mereka memutuskan untuk berteduh sampai hujan reda, setelah itu mereka melanjutkan lagi jualannya, terus juga kalau misalkan mereka itu sudah benar-benar lelah, mereka biasanya istirahat sebentar di Pendopo Komplek Laladon Permai, pasti kalian tahulah tempat yang saya maksud itu, khususnya buat kalian yang tinggal di Komplek Laper ( Laladon Permai ) hehehe. .
Nah. . Mumpung kalian sudah tahu nih tentang Nabilla. Jangan sekali-sekali deh kalian itu merendahkan pekerjaan mereka dan memandang mereka sebelah mata, tapi saya yakin kok. . kalian tidak mungkin seperti itu. . iya gak sobat. . dan satu lagi nih, bersyukurlah kepada Allah atas rezeki yang Allah berikan untuk kalian.
Sobat Muslim. . sebenarnya saya bingung mau nulis apa lagi. . tapi saya hanya mau memberikan pesan untuk Nabilla dan Iskandar yaitu tetap semangat dan pantang menyerah. Meskipun apa yang kalian lakukan itu sangatlah berat. Kalian harus tahu yah. . tidak semua orang bisa seperti kalian loh. . yang tetap semangat mencari uang untuk menyambung hidup kalian. Tetap semangat ya saudaraku. Semoga kelak, kalian akan menjadi sesosok hamba Allah yang selalu diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan demi cobaan yang datang menghampirimu. Dan satu lagi, tetaplah menjadi Hamba Allah yang baik dan lebih dekatkan dirimu kepada Allah. Hanya Allahlah tempat kita mengadu, atas apa-apa yang akan menimpa kita kelak. Dan kalian juga harus tahu, Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Semangat Saudaraku. . I Love You Fillah. . J. .
Oh iya satu lagi nih, kalian tahu gak ( Nabilla dan Iskandar ), kalian itu sudah seperti adikku sendiri, karena kebetulan aku mempunyai adik yang seumuran seperti kalian, apalagi Iskandar, kamu mirip banget sama adik aku. . terus berjuang yah adik-adikku. . aku disini selalu mendoakan keberhasilanmu. .
(Novia Handayani, santri Angk. 1 Pesantren Media. 3 SMA)