Loading

Kecelakaan-motor-ilustrasi-SOLOPOS-Sunaryo-Haryo-Bayu (1)

Pagi –pagi sekali aku bangun dari tempat tidurku,pada pukul 05;30,lalu aku pun bergegas menuju kamar mandi.lalu  aku pun langsung berwudhu,untuk melaksanakan shalat subuh.setelah sampai di kamar,aku langsung melaksanakan shalat,setelah shalat subuh sudah selesai,lalu aku pun mandi,setelah selesai mandi aku menonton tv,aku menonton berita sepak bola,sendirian.dan di temani secangkir kopi susu.su ngguh mantap dan sangat ku nikmati pada saat itu,suasana yang dingin menjadi hangat,lalu aku menuju kebun untuk membantu orang tua, tugas ku adalah menjemur kopi.agar keringnya cepat dan merata

Setelah selesai menjemur kopi aku pulang,untuk makan pagi,setelah selesai makan pagi.aku di suruh ibuku untuk membeli gula di warung,aku pun langsung bergegas,agar ibuku tidak marah-marah,kalau aku di suru, prinsipku harus cepat-cepat.agar hati orang tua senang.setelah selesai membeli gula,aku izin kepada ibuku ke tempat saudara-saudara sekitar untuk silaturahmi,aku pun menuju rumah temanku,untuk menemaniku.ketika aku bersilaturahmi tempat saudara-saudaraku.lalu temanku menemani aku bersilaturahmi,sudah lima rumah kami kunjungi,lalu aku pun pulang dan istirahat sejenak,dan teman ku pun bermain ke rumahku,kami pun menonton tv,dan memakan jajanan yang ada di rumahku.sudah sekitar jam 11,kami pun bermain ke kebunku,di sana hanya kami berdua,semua keluarga ku bersilaturahmi,hanya kami yang ada di sana,kami di kebunku pun berpesta, kami memancing ikan dan memetik jagung,lalu kami membakar jagung dan ikan bakar,sungguh enak dan mantap.suasananya sangat indah pada saat itu,agak sedikit mendung lah.lalu aku bagian yang membersihkan ikan,semua isi kotorannya.dan temanku,membersihkan jagungnya.setelah jagung dan ikan sudah bersih,aku pun pun menyusun kayu bakarnya,dan temanku menyusun ikannya,ke alat pemanggang ikan.setelah api membakar rata semua kayu bakar,ikan di taruhkan ke tempat pemanggangan,dan jagung bakar juga.sambil menunggu matang,kami pun memetik jeruk di kebunku,setelah selesai memetik jeruk,kami menuju kebunku lagi,dan ternyata sudah matang ikan dan jagung bakar kami,lalu kami membuat sambal pedas,lalu kami oleskan ke ikan bakar tersebut,beh.rasanya mantap dan tak terhinnga,setelah selesai kami menikamati ikan bakar,giliran jagung bakar yang kami nikmati,kami juga mengoleskan mentega dan kecap,lumayan juga rasanya enak.setelah makanan sudah di libas dengan habis ,aku di ajak temanku bermain ke liwa,untuk pawai saja.

Lalu,kami pun menuju rumah temanku.dia meminjam kontak kepada bapaknya,lalu bapaknya pun member kontak.ketika kami mau berangkat,oh ternayata.bensin habis.terpaksa aku harus mengeluarkan uang dari dompetku yang tebal ini maklum dari dapat uang THR,lalu ku berikan uang ku 15.000,lalu kami pun membeli bensin.setelah selesai membeli bensin,kami pun langsung tancap gas menuju kota liwa.untuk pawai saja,ketika kami  ada di sebuah tikungan yang tidak terlalu tajam,temanku sangat lah kebut pada waktu membawa motor,kira-kira berkecepatan 80 km per jam,pada waktu itu juga ban motor gundul tanpa diketahui,lalu kami pun jatuh.temanku pingsan dia menumbur tihang penyangga,yang ada di tengah jalan,dan aku hanya luka ringan,karena kegesek aspal,lalu ada polisi pada saat itu,temanku langsung di bawa ambulance menuju rumah sakit,lalu akupun ikut menuju rumah sakit,naik mobil ambulance juga,di R.S,aku hanya di beri betadine, sama susternya.dan di Tanya-tanya sama polisi,lalu aku pun menjawab dengan jujur,lalu keadaan temanku masih pingsan,aku sangat khawatir pada saat itu,lalu aku menelpon temanku yang ada di desa,lalu temanku menympaikan kepada orang tua ku,kalau aku jatuh dari motor,dan temanku yang jatuh bersamaku ini,di laporkan juga,kalau dia jatuh.lalu orang tua temanku jatuh bersama saudaranya,sangat histeris pada saat itu,setelah beberapa saat,orang tuaku pun dating menengok aku dan temanku,setelah orang tuaku menengok dengan cukup lama,aku pun pulang,di jemput kakakku.dan temanku pun masih di rumah sakit,keadaannya sangat parah.

Setelah aku sampai di rumah,aku pun langsung beristirahat,dan menenangkan pikiran.banyak saudara dan tetangga-tetangga yang menengokku.aku hanya bisa terdiam dan kesakitan.

Sungguh pengalaman yang takkan terlupakan,walaupun di bilang sangat pahit. [Heri Pramono, santri angkatan ke-2, jenjang SMA, Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas menulis feature di Kelas Menulis Kreatif Pesantren Media

By Farid Ab

Farid Abdurrahman, santri angkatan ke-1 jenjang SMA (2011) | Blog pribadi: http://faridmedia.blogspot.com | Alumni Pesantren MEDIA, asal Sumenep, Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *