Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak dan semakin mudah saja para remaja di luar sana, melakukan tindakan yang dilarang keras dengan ajaran agama islam. Seperti melakukan kriminalitas/kejahatan, seks bebas dan perbuatan perbuatan tidak terpuji lainnya, hal tersebut karna kurangnya perhatian orang tua/keluarga ataupun pengaruh dari lingkungan dan pergaulan anak.
Sekarang yang paling marak dikalanggan remaja saat ini yang paling mudah kita temui adalah seks bebas di mana-mana, rata-rata kasus yang kita sering temui adalah pacaran, berawal dari pacaran semakin lama akan mengarah pada perbuatan tak terpuji seperti seks bebas, yang dilakukan seenaknya saja tanpa ada rasa malu atau takut.
Anak SD saja sekarang sudah mulai mengenal yang namanya pacaran, kalau SD-nya saja sudah pacaran gimana nanti gedenya? Apalagi sekarang sudah didukung dengan alat-alat komunikasi yang semakin hari semakin canggih aja. Jadi berbuatan seks itu semakin mudah dilakukan dengan adanya alat komunikasi yang serba canggih tinggal sms bisa ketemu dan akhirnya menjerus pada berbuatan seks tadi.
Mungkin dikalangan remaja saat ini perbuatan seks bebas itu sudah lumrah, tapi tidak buat kami. Hal tersebut terjadi juga karna kurang ukhuwah islamiahnya, sehingga terjerumus dalam perbuatan yang sangat dilarang oleh agama kita, agama islam. Dan kurangnya kesadaran orang tua untuk mendidik anaknya agar menjadi seorang remaja yang soleh dan soleha.
Dampaknya dari perbuatan seks bebas tadi, sanggat menggangu bagi masa depan kita. Bagaimana tidak, kalau masih SMA sudah hamil duluan dan mau tidak mau pasti akan menikah dan putus sekolah. Akhirnya apa? Banyak warga indonesia yang tidak berpendidikan dan akhirnya nanti hanya bisa kerja jadi buruh, bagaimana Indonesia mau maju kalau rankyaknya enggak bermutu atau tidak berpendidikan.
Sangat miris keadaan Negara kita ini penduduknya kebanyakan mayoritas muslim tapi kondisinya tidak sesuai dengan keadaan mayoritas muslim sesungguhnya, banyak yang mendukung terjadinya seks bebas, media-media masa saja banyak yang menampilkan hal-hal yang seronok yang tidak patut untuk kita contoh, tapi mau gimana lagi? karna kalah dengan media masa yang makin hari jumblahnya makin banyak, dan rata-rata atau hampir semuanya menampilkan tayangan yang dapat meracuni otak remaja, bukannya hal itu akan merusak generasi yang akan datang, jadi apa nantinya negara kita ini? Kalau generasi penerusnya sudah rusak duluan. [Mila Astuti, santriwati Pesantren Media, angkatan ke-3, jenjang SMA]