Sering kali mereka yang merasa dirinya sudah melewati fase anak-anak, atau disebut remaja sampai dewasa menyepelekan hal ini. Mereka menganggap pelajaran dan pendidikan yang mereka dapat selama duduk di bangku Taman Kanak-Kanan(TK) dan Sekolah Dasar(SD) seperti angin lalu. Tidak berguna lagi bagi kehidupannya di masa sekarang, bahkan masa depan. Padahal ini yang membuat mereka selalu ingat bahwa, sebagai manusia, makhluk Allah yang sudah baligh seharusnya mengedepankan ‘3 kata ajaib’ ini sebagai adab paling dasar yang harus mereka ingat.
3 kata ajaib itu:
“Terima kasih”
Jangan pernah lupa mengucap terima kasih kepada siapa saja yang telah berjasa pada kita. Sekecil apapun jasanya, jangan lupakan kata ini. Apalagi kepada manusia, kepada Allah bahkan kita ‘harus’ senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan. Jika memang kita sedang menderita sakit, sadarlah! Di sana masih ada yang lebih menderita daripada sakit yang kita alami. Jika sakit kita parah, ingatlah! Di luar sana banyak anak-anak tak berdosa ditembak mati oleh musuh-musuh Allah yang biadab.
Maka, kata “terima kasih” selalu mengajarkan kita untuk bersyukur.
“Maaf”
Jangan pernah malu atau ‘gengsi’ untuk mengatakan maaf ketika punya kesalahan. Ketika kita tidak sengaja menginjak kaki seseorang di angkutan umum. Menginjak genangan air lalu terkena baju teman atau orang di sebelah kita sedang berjalan. Maka, minta maaflah.
Dosa yang kita perbuat, sekecil apapun, sadarilah dan taubatilah! Sesungguhnya Allah menyukai orang yang melakukan kesalahan, lalu sadar dan mentaubatinya. Taubat artinya membersihkan diri dari dosa, menghindarinya dan tidak mengulangi untuk di kemudian hari.
“Tolong”
Jangan terlalu sombong untuk mengatakan tolong, ketika perlu bantuan orang lain.
Sebagai makhluk social, manusia pasti memerlukan keberadaan orang lain dalam hidupnya. Sesempit apapun pertolongan orang lain, se-jarang apapun bantuan orang lain kita terima. Tetap saja, manusia hidup akan bergantung pada yang lebih darinya.
Apalagi manusia hanyalah makhluk Sang Khaliq Yang Maha Kuasa. Ia tak sanggup bila Allah tidak berkehendak ia melakukan suatu perbuatan. Ketika ruh sudah lepas dari jasadnya, berakhirlah masanya dalam kehidupan, dan tidak akan ada yang bisa menolongnya kecuali amal shalihnya selama hidup.
Sungguh, Islam begitu indah. Tidak hanya mengajarkan cinta kasih kepada Rabb dan Rasulullah SAW, namun senantiasa mengajarkan kita untuk berbuat baik dan saling mengingatkan sesama, agar bersama-sama menempuh jalan lurus menuju kenikmatan abadi di surgaNya kelak, aamiin…
[Zahrotun Nissa, santriwati angkatan ke3 jenjang SMA| @nissaniza98]