“Kukuruyuk…..”, suara ayam berkokok terdengar di pagi hari yang cerah. Aku terbangun dari tidurku. Lalu aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika aku berada didepan cermin yang tergantung di dinding kamar mandi, aku teringat dengan wanita yang kemarin kutemui. Sangat indah parasnya dan bentuk tubuh yang ideal. Ketika aku mulai berfikiran kotor, aku tersadar, “Astaghfirullah,” aku beristighfar dalam hati. Aku teringat dengan perkataan guruku.
“Jangan mengkhayal yang nggak-nggak, nanti bisa khilaf..” seketika itu aku langsung berwudhu. Kurasakan seluruh inderaku sejuk karena terbasuh air wudhu. Lalu, aku lupa apa yang harus kulakukan selanjutnya karena baru bangun tidur. Akhirnya aku tersadar bahwa aku belum shalat shubuh. “ Ya Allah…. Udah jam segini masih blom shalat shubuh… Ger.. Ger…”, ujar ibuku sambil menggelengkan kepala. Lantas aku bersegera mengambil wudhu dan melaksanakan shalat shubuh.
Setelah shalat shubuh, aku bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi dan memang saat itu perutku terasa mulas. “ Ahh… segar…”, ujarku usai mandi. Lalu aku duduk dipojok saung depan rumahku untuk menikmati sunrise sambil menghangatkan tubuh dengan secangkir kopi susu ditemani biskuit dan kicauan burung pipit. Suasana pagi itu terasa sangat hangat dan damai karena matahari mulai menampakkan dirinya.
Perkenalkan, aku adalah Gerry dan ibuku bilang bahwa aku mempunyai bakat terpendam. Ibuku bilang kepadaku bahwa aku akan tahu suatu saat nanti setelah aku siap menerima bakat itu.
Bersambung….