“Riba-chan, maukah kau menikah denganku?”
“Aku ingin mendirikan Kafe setelah Yuya-senpai membuka cabang di Paris.”
“Aku persembahkan kostum ini untukmu, Toshi.”
***
Kari bergegas menghampiri Fumio, Gamma, Yuya, serta Rachel. Kostum Juliet masih melekat di tubuh rampingnya. Kari tampak begitu cantik, dengan senyuman lebar yang menawan. Beberapa hari yang lalu, wajah itu masih tampak menyiratkan luka yang mendalam setelah kematian Toshi, orang yang dicintainya.
Fumio masih tampak seperti biasa, selalu ceria walau banyak masalah yang menghampirinya. Berita kematian ayahnya serta kepergian adik laki-lakinya beberapa hari yang lalu, tidak membuat kesedihannya berlarut-larut.
Sedangkan Gamma hari ini membawa berita gembira untuk mereka semua, wajah sumringahnya tidak dapat menipu. Cita-citanya yang ingin mendirikan Kafe, akhirnya terwujud. Sebuah Kafe yang terletak tak jauh dari Cafe Evegreen yang didirikan Yuya.
Yuya melirik ke arah Rachel, senyumnya tak pernah pudar. Beberapa gadis melirik ke arahnya. Memang dari dulu pesonanya tak bisa dihindari. Rachel yang menyadari Yuya –kekasihnya- terus menatapnya, segera menatap balik ke arah Yuya. Rachel tersenyum.
[Hanifa Sabila, Santriwati Pesantren Media, Angkatan ke-2, Jenjang SMP]