Loading

Zahara, Bilqis, dan Haura anak yang terkenal di sekolah karena sangat suka dengan boyband yang sedang terkenal, Zahara banyak mempunyai aksesoris yang berkaitan dengan boyband tersebut,ia hafal nama-nama personilnya,sampai-sampai ia hafal dancenya. Pada hari senin,ada konser yang diisi oleh artis tersebut. Semua teman Zahara membicarakan tentang konser tersebut.

“Zah,ayo kesini ! ada sesuatu yang cetar membahana badai .”ucap teman Zahara yang bernama Bilqis.

“Lebay,apa? “ucap Zahara.

“Ada konser lo,lo ikut nggak ?”ucap teman Zahara juga yang bernama Haura.

“Haa?beneran?dimana?gua mau ikut dong,boleh nggak?”ucap Zahara.

“Iya,di jalan Cendrawasih nomor 134 dekat lapangan ituloh.”ucap Haura.

“Haa,beneran disitu?deket banget ama rumah gua,yeyeye.”ucap Zahara sambil loncat-loncat yang nggak jelas.

“Tapi,lo boleh ikut nggak sama nyokap lo?”ucap Bilqis. Zahara diam,ia takut kalau nanti ayahnya tidak membolehkannya,raut muka Zahara berubah kayak orang berkeluh-kesah.

“Nggak gua,mudah-mudahan aja boleh.”ucap Zahara.

“Iya gua aminin.”ucap Haura.

“Gua kan,nggak boleh lihat konser yang itu ama ayah gua. Duh,kalau gua nggak boleh,gua bisa rugi. Kalau gua ikut,gua bisa kena ceramah ama ayah gua. Duh gimana nih.”ucap Zahara dalam hati.

“Heh lo ngapain bengong kayak nggak ada kerjaan aja.”ucap Bilqis.

“Eh,eh iya. Ke kelas yuk.”ucap Zahara.

“Iya Yuk.”ucap Bilqis dan Haura serentak. Hari yang ditunggu oleh ketiga anak tersebut pun datang.

“Haura! Bilqis!.”ucap Zahara.

“Iya apa?”ucap Bilqis.

“Nanti malam nonton konser nggak ?”ucap Zahara dengan penasaran.

“Iya Bilqis ama gua nonton konser,lu nonton nggak ?”ucap Haura. Zahara ingin sekali ikut,tetapi tidak bolehkan oleh ayahnya karena itu hukumnya haram dan nggak ada guna Cuma ngabisin uang,akhirnya Zahara berbohong.

“Hmmn,gua ikut.”ucap Zahara berbohong.

“Nanti malam kita kumpul dimana?”ucap Zahara.

“Bagaimana kalau dirumah…lo aja.”ucap Haura terpotong oleh Bilqis.

“Hmmn,nggak bisa,pokoknya nggak bisa!.”ucap Zahara Judes. Haura dan Bilqis pun bingung dengan kelakuan Zahara.

“Lo kenapa?”ucap Zahara.

“Nggak papa kok.”ucap Zahara.

“Oh,jangan lupa ya nanti malam.”ucap Bilqis.

“Iye Bawel”ucap Zahara. Zahara takut nanti ia dimarahi oleh ayahnya dan ia juga takut nanti temannya nonton konser sedangkan ia tidak. Dan  Akhirnya Zahara mencoba untuk kabur dari rumah.

Malam yang dinantikan oleh Zahara,Bilqis,dan Haura pun datang. Zahara mencoba untuk kabur dari rumahnya. Sampailah Zahara ditempat Haura dan Bilqis tunggu,Zahara datang ngos-ngosan. Haura dan Bilqis pun bingung.

“Lo kenapa ngos-ngosan?”ucap Haura.

“Gue tadi dikejar ama anjing.”ucap Zahara berbohong.

“Hahaha,yuk masuk.”ucap Bilqis.

“Yuk,”ucap Haura. Dari jam 7 malam sampai jam 12 malam Haura,Bilqis,dan Zahara di tempat konser tersebut. Ia belum juga pulang kerumah,jam 12 malam telah datang sekarang waktunya Haura,Bilqis,dan Zahara pulang.

“Zahara, gua sama Bilqis pulang ya.”ucap Haura.

“Iya,”ucap Zahara dengan raut muka menyesal.

“Eh,lo pulang sama siapa Zahara?”ucap Bilqis penasaran.

“Gua pulang sendirian.”ucap Zahara .

“Oh gua pulang dulu ya,”ucap Bilqis.

“Iya.”ucap Zahara. Zahara pulang kerumah sendirian,ia bertemu dengan seseorang yang tidak dikenal.

“Dek,kok belum pulang?”ucap orang yang tidak dikenal.

“Nggak penting!”ucap Zahara judes.

“Mari abang anterin kerumah,rumahnya dimana?”ucap orang tersebut. Orang yang tersebut memegang tangan Zahara dengan kuat,sehingga Zahara tidak bisa kabur dari orang tersebut.

“Iih,apaan sih! Jangan pegang tangan aku!.”ucap Zahara dengan judes dan takut.

“Ayo dek,mari abang anterin.”ucap seseorang tersebut. Zahara berteriak meminta tolong tetapi,tidak ada seorang pun yang menolong Zahara. Zahara tidak bisa melakukan apa pun,dan Zahara pingsan. Ia dibawa oleh orang yang tidak dikenal tersebut. Kedua orangtua Zahara telah mencari Zahara kemana-mana,tetapi Zahara belum juga ditemukan. Esoknya, Zahara ditemukan tewas dengan luka yang sangat banyak.[Alifa Nurul Fajrika, angkatan ke-3, jenjang SMP, Pesantren Media]

 

By Chairunisa Bayu Parameswari

Chairunisa Bayu Parameswari | Santriwati Pesantren MEDIA, angkatan ke-2, kelas 3 SMA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *