Loading

Bismillah. Di dalam kelasku. Ya, itulah judul yang saya berikan kali ini. Sebab, di tulisan kali ini saya ingin menceritakan apa yang ada di kelasku. Apa itu kelasku, bagaimana kondisi kelasku, apa yang ada di kelasku, kenapa dengan kelasku?  Ya, di kelas pada umumnya terdapat meja dan kursi dan properti lainnya. Itu pasti dan sudah tidak asing lagi di kalangan anak-anak yang bersekolah di sekolah dasar maupun SMP pada umumnya.

Namun tidak denganku yang tidak bersekolah namun memiliki pelajaran yang dikhususkan di pesantrenku ini jujur saja dari saya MTs sampai sekarang ini saya tidak pernah mencetak sejarah duduk di bangku sekolah. Mungkin bila ada istilah “duduk di sekolah menengah”  saya tidak,  ya tidak karena memang dari SMP hingga SMA di kelas atau sekolah tidak berbangku. Ya, tapi itulah saya. Hanya bisa mengambil hikmahnya saja. Mengapa? Karena semua pasti ada hikmahnya. 

Kondisi kelas? Apakah kalian ingin tahu bagaimana kondisi kelasku? Ya, kondisi di kelasku itu nyaman bagiku, karena setiap kali ada pelajaran, aku terkadang memiliki sedikit rasa kantuk. Namun, itu tak membuatku tidur tentunya. Oh ya, di kelasku juga ada banyak berbagai macam buku, ada pula al-Quran, kipas angin, dan hijab pembatas antara ikhwan dan akhwat. Ada sedikit perbedaan nih, kalau di pondok saya dulu akhwat itu banat dan ikhwan itu banin loh, kalau yang pernah pesantren pasti tahu dong pastinya.

Kondisi istimewa di kelasku adalah saat bakda Shubuh dan bakda Magrib. Di waktu itulah lantunan ayat suci keluar dari mulut-mulut santri di sini. Ya, tahfizd di sini. Ada pelajaran tahfizd loh kawan. Lumayanlah buat bekal di akhirat nanti. Itung-itung cari pahala membaca al-Quran. 

Hmm… belajar dengan meja dan duduk di lantai adalah hal yang biasa bagiku karena dari saya masuk SMP di pesantren sebelumnya, ya memang sudah terbiasa seperti itu. Apa kalian bertanya-tanya, kenapa sih? Kalau buatku sih ya tidak masalah karena percuma jika memiliki kelas yang elit dengan serba fasilitas jika muridnya tidak pernah mengerti dan mengamalkan apa yang diajarkan oleh guru kita.

Apa enaknya sih punya kelas kaya gitu? Hmm… ya kalau itu sih kamu belum pernah merasakan apa yang saya rasakan. Hehehe…. ya kesederhanaan adalah segalanya bagiku. Kalau bagimu, bagaimana? Dan, di akhirat nanti yang ditanya bukan bagaimana kelasmu ko, sobat! Sebab, yang ditanya pastilah siapa tuhanmu. Nah, mungkin ini saja ya. So, mohon maaf bila banyak kesalahan kata mau pun tulisan terima kasih. Wassalam. [Muhammad Farid Sabilah, Kelas 1 SMA]

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *