Loading

Hihihi.. Kuberi judul “Satu Bagian dari Aku” karena aku rasa diriku memiliki beberapa bagian yang berbeda-beda. Dan ini adalah satu bagian itu.

Ide cerita ini terinspirasi dari sebuah arsip lama dan sebuah foto lama juga. Di dalam foto itu menggambarkan diriku yang bergaya sedang memainkan biola. Padahal itu cuma memainkan lagu anak-anak saja. Itu, lho, yang judulnya “Kelinciku”.

Dan inilah arsipku 10 Juli 2012 :

 

Awal Mula Bermain Keyboard

Aku suka bermain musik. Terutama Keyboard. Aku sudah bisa memainkan banyak lagu. Aku mulai bermain alat musik Keyboard ketika…

Kisah ini bermula ketika aku melihat teman-temanku bermain Pianika. Dalam hati, aku ingin bermain alat musik itu. Di rumah, aku menumpahkan keinginan untuk bermain Pianika kepada Abi. Adikku Abdullah, ikut-ikutan meminta Gitar.

Ternyata, ketika aku hampir melupakan keinginanku itu, Abi datang membawakan sebuah Pianika dan buku pembelajarannya. Aku senang sekali.

Hampir setiap saat aku memainkan Pianikaku. Namun, tidak jarang juga aku tiba-tiba batuk atau sesak nafas. Lama-lama, aku mulai merasa bosan. Kemudian, kakak sepupuku, Mbak Sarah, mengikuti Les musik dengan Om Dedhy Arif. Mbak Ayya, panggilannya, belajar bermainKeyboard.

Mbak Ayya belajar setiap seminggu sekali, setiap hari Jum`at. Aku melihat dan memperhatikan cara Mbak Ayya belajar. Akhirnya, aku pun ikut memperaktekkannya. Awal-awal memang sulit. Tapi lama-lama, aku mulai terbiasa.

Sampai akhirnya, Mbak Ayya sudah jarang les lagi. Sehingga, Keyboard aku yang lebih sering menggunakannya. Aku jadi sering mencoba memainkan lagu-lagu dari buku yang Abi berikan.

Semakin hari, aku semakin terbiasa. Sampai akhirnya, Pesantren Media menyelenggarakan Sanggar Kreativitas anak dan remaja, Al-Hambra. Di sana, aku memperdalam pembelajaran Keyboard dengan memainkan lagu-lagu produksi Media Islam Net. Aku juga sudah melakukan konser-konser bersama Sanggar, Pesantren Media, dan Media Islam Net.

Itu ceritaku, apa ceritamu?

 

Yah.. kalau dibaca lagi, jadi flashback, deh. Hihihi.. Ya, begitulah. Kini aku telah mampu mengendalikan dua ekor instrument. Yaitu Gitar dan Biola. #ProkProkProk

Aku memang tidak terlahir dari keluarga yang benar-benar berprofesi musik. Tetapi Umi dan Abiku mendukungku bermain musik. Di samping karena bermain musik itu mubah, juga karena aku sangat menyukainya.

Bahkan sejak kecil aku sudah didengarkan musik-musik klasik dari kaset yang dibeli Abiku. Kalau merujuk dari cerita yang aku dengar dari Umiku, dulu Abiku percaya bahwa musik klasik dapat mencerdaskan bayi. Maka jadilah aku bayi yang menyukai musik.

Aku memang baru mendalami musik kira-kira ketika aku sudah di kelas 3 SD. Sebelumnya hanya sekedar memegang saja. Apalagi aku masih harus belajar membaca Al-Qur’an dan hafalan. Baru dewasa ini saja aku semakin giat mengasahnya.

Musik memang satu bagian dari diriku. Tetapi itu bukan seutuhnya. Masih banyak lagi bagian-bagian kecil dari diriku yang ingin aku kembangkan. Namun ada satu bagian dari musik di sini, telah membuat hidupku sedikit berirama.

[Fathimah NJL, Kelas 3 SMA, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *