Bunyi notifikasi selalu terdengar. PING… PING… begitu.
Rerata hape tiap orang, rasanya selalu terdengar notifikasi. Entah itu penting, atau sekedar dari orang-orang yang ingin menghabiskan waktu.
Sayang aduh sayang, aku tidak termasuk orang rerata. Kusibak waktu, rasanya itu sekitar satu tahun yang lalu. Aplikasi chatting-ku hening. Tak banyak kata yang mampu menyatakan perasaan tiap orang yang kukenal di dalamnya. Hanya sebidang penghubung informasi tanpa berita.
Itu hanya sesaat sebelum aku menyadari ada pesan masuk di chat pribadi. Benar-benar jarang menemui yang seperti itu. Karena biasanya tidak begitu, untuk seseorang secara tiba-tiba memulai chatting denganku. Senang rasanya ada orang lain yang ternyata ‘memperhitungkan’-ku dalam artian: aku ada (coba pahami sendiri maknanya. Hehe… Ini benar-benar berdasar gaya bicaraku, jangan salahkan kalau susah dipahami).
Dengan berdasar pemikiran itu, aku membuat catatan pribadi: ‘Jadilah yang pertama kali menjalin silaturrahmi, karena orang yang kita jalin pasti senang karena itu artinya aku mengingat mereka dan memperhitungkan mereka’.
Bisa kuingat itu adalah malam yang hening bagiku. Benar-benar tiba-tiba untuk seseorang memulai chatting denganku. Menanyakan pertanyaan yang lucu bagiku. Dengan sedikit kejujuran yang memberi hikmah (lagi-lagi catatan pribadi untukku: ‘Hati-hati dengan tulisan. Menggoda untuk bercanda bisa membuat salah paham!’). Pada akhirnya, topik berubah ke tips. Alih-alih aku memberi saran, malah dia yang memberi solusi. Mhm…
Dalam sebuah ruang keheningan dengan ribuan ekspresi, pendapat serta solusi. Hal lainnya mulai terungkap dan memberi motivasi. Dari yang muda tapi bersikap dewasa. Seorang panutan yang melebihi ekspektasi dirinya.
Sehabis sholat 2 ayat. Insyaa Allah 1 bulan dapat banyak…
Semangat selalu untuk kamu dan aku. Semoga kita bertemu di muara kematian terindah, lewat cara terindah, dengan membawa hal terindah, sehingga mendapatkan hal terindah pula. Aamiin…
Terindukan sampai teman-teman sebayamu. Terimakasih.
Untuk adik kelas yang takut baper.
Salam ketemu lagi di reuni takdir, willyaaziza.