Loading

Kriinngg.. Kriinngg.. Kriinngg..

“Ah, apaan sih, pagi-pagi gini udah bunyi!”

“Ya elaahh.. jam weker toh, Gue kirain telpon. Ganggu aje dah!” Jam weker Dian menunjukkan pukul 3 pagi. Masih cukup pagi. Kemudian, Dian memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

Dian adalah seorang anak perempuan yang hobinya hanya bermain game dan mendengarkan lagu barat. Dua hobi itu, selalu dia kerjakan di saat-saat jam pelajaran kosong. Sampai-sampai semua PR yang diberikan oleh para guru menjadi terbengkalai. Hampir setiap hari Dian dihukum oleh guru-gurunya karena tidak pernah mengerjakan PR dan selalu mengobrol tentang game perang-perangan dan lagu-lagu yang sedang hits saat itu.

ooOOoo

“Dian, bangun, Nak. Ini sudah jam 5. Ayo mandi dan segera shalat Shubuh.” Bu Tia membangunkan anak sulungnya dengan lembut.

“Aahhh, Ibu. Dian masih ngantuk, nih.” Dian menarik dan menenggelamkan wajahnya dalam selimut.

“Ayo bangun, Nak. Segera mandi dan sholat Shubuh. Nanti kamu telat loh sholat Shubuhnya.” Ibu kembali membangunkan Dian.

“Iya, iya Dian bangun.” Kata Dian dengan cemberut. Kemudian, dengan langkah berat, Dian menuju kamar mandi.

Byuurr.. Byuurr..

“ONE WAY OR ANOTHER I’M GONNA FIND YA!

I’M GONNA GETCHA GETCHA GETCHA GETCHA!”

“Diaann! Di kamar mandi itu nggak boleh bersuara. Apalagi ini nyanyi. Udah nyanyinya teriak-teriak lagi. Sudah hentikan nyanyinya!” Ayah marah, karena Dian sudah diberitahu berkali-kali, namun tidak pernah berhenti bernyanyi.

“Iya, Ayah.” Jawab Dian dengan  malas.

ooOOoo

“Diaann.. Diaann… Ayo bantu Ibu menyiapkan sarapan!” kata ibu berteriak memanggil Dian. Tapi, tidak ada respon apa pun. Ibu kembali berteriak memanggil Dian lagi.

“Diaann… Diaann.. Ayo bantu Ibu menyiapkan sarapan.”

“Hah! Kayak ada yang manggil Gue deh. Ah, paling cuma perasaan Gue aja.” Dian pun kembali memasang earphone ke telinganya.

Dian memang dikenal sebagai gadis yang memiliki banyak koleksi lagu. Mulai dari lagu-lagunya Lady Gaga, Miley Cyrus, One Direction, Owl City, Afgan, JKT 48 dan masih banyak lagi lagu-lagu yang tersimpan lengkap di dalam netbook dan handphonenya.

Padahal Dian sudah sering diperingatkan oleh para guru, orang tuanya dan semua teman-temannya, supaya dia tidak mendengarkan lagu-lagu barat lagi. Tapi, semua nasihat gurunya itu hanya masuk kuping kanan dan dikeluarkan dengan sempurna melalui kuping kirinya.

Dian dilarang mendengarkan lagu-lagu barat dan lagu-lagu free love lainnya karena, saat pelajaran dia sering nggak konsentrasi dan itu berpengaruh buruk pada dirinya karena lirik dari lagu-lagu tersebut bisa merusak pola fikirnya dan nggak bagus juga karena terlalu sering didengarnya.

ooOOoo

“Neng, Neng Dian, ayo ke bawah. Itu dari tadi Ibu manggil-manggil Neng Dian.” Bi Ncin yang sedang menyapu, juga ikut-ikut meneriaki Dian.

“Hah? Apa Bi?” Dian terkaget dan spontan melepas earphonenya.

“Itu Ibu dari tadi manggilin Neng Dian mulu.” Bi Ncin mengulang perkatannya tadi.

“Apa? Ibu dari tadi manggil-manggil Dian?” Dian panik.

Bersambung…

[Cylpa Nur Fitriani, santriwati Pesantren Media, angkatan 1, jenjang SMP]

By Cylpa Nur Fitriani

Cylpa Nur Fitriani | Santriwati Pesantren Media angkatan ke-2, jenjang SMP, kelas 3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *