Tak disangka, sudah lama saya menimba ilmu di Pesantren MEDIA, hampir 1tahun lamanya. Pesantren MEDIA itu adalah sebuah lembaga pendidikan yang mencetak para remaja menjadi seorang muslim yang kokoh imannya, luas pengetahuan Islamnya, dan indah akhlaqnya. Pesantren MEDIA didirikan tahun 2011. Terletak di Jl. Seruni E-3, Laladon Permai, Ciomas Bogor.
Menurut Alifa, salah satu Santri Pesantren MEDIA, “sekolah Pesantren MEDIA hanya ada di Indonesia dan satu-satunya, adapun sekolah yang seperti ini, mungkin uang masuknya mahal, berjuta-juta. Jadi, kalau mau sekolah di Pesantren Media jangan main-main, kalau main-main bisa dikeluarkan dari Pesantren MEDIA.”
Saya sendiri tau Pesantren MEDIA ini dari Ibu saya. Waktu Ibu saya menceritakan tentang sekolah ini, saya langsung tertarik. Apalagi ada pelajaran Menulis Kreatif dan Tahfidz, pelajaran favorit saya di Pesantren MEDIA. Dan waktu itu Ibu meyuruh saya menentukan ‘dimana saya akan melanjutkan sekolah?’, saya bingung. Akirnya Ibu mengusulkan Pesantren MEDIA. Awalnya saya ragu, tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk melanjutkan sekolah di Pesantren MEDIA.
Tapi akhirnya saya berubah pikiran ‘kenapa tidak? Syukur-syukur bisa nambah pengalaman dan mungkin bisa lebih mandiri lagi disana’. Saya pun akhirnya mendaftar di Pesantren MEDIA dan Alhamdulillah saya di terima. Saya semangat sekali, bahkan saking semangatnya saya mencatat semua barang yang mungkin akan saya perlukan di Pesantren MEDIA.
Dengan suka dan duka yang telah saya lewati di Pesantren MEDIA, saya merasa bahagia. Mendapatkan ‘teman-teman’ baik dan perhatian. Banyak sekali cerita yang telah saya lalui disini. Dan saya berharap, dengan sekolah disini saya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, menjadi berguna bagi orang yang membutuhkan dan InsyaAllah mampu meraih cita-cita saya sebagai penulis yang hebat dan terkenal serta menjadi seorang penghafal Al-qur’an.
Sampai sekarang saya masih ingat dengan sebuah pesan yang dikirim oleh kakak kelas saya di Pesantren MEDIA “Banyak hal yang lebih penting yang harus kita pikirkan dari itu. Ayolah bangit adikku! Semangatlah! Islam sangat mengaharapakan kita! Buatlah karya supaya orang-orang kafir tahu bahwa generasi islam tidak patah semangat untuk berdakwah” Sebuah motivasi yang sampai sekarang masih saya ingat jelas. Yang membuat saya masih bertahan untuk menggapai cita-cita saya dan tidak patah semangat untuk terus menggali ilmu sebanyak-banyaknya
Dan semangat saya ini, tak luput dari dukungan kedua orang tua saya.
Bogor, 11 April 2014
Hanifa Sabila [Santriwati angkatan ke-2 jenjang SMP, Pesantren Media]
Semangat semangat!