Kasus pelecehan dan penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad Saw memang sudah dari dulu terjadi. Termasuk kasus Charlie Hebdo beberapa minggu lalu. Ini bukan yang pertama. Ketika Nabi Saw masih hidup saja, beliau banyak mendapatkan hinaan dan cacian dari kafir Quraisy. Namun apa yang beliau lakukan? Beliau bersabar dan tak membalas dengan hal serupa. Para sahabat sangat menyayangi beliau hingga mereka tidak rela membiarkan Nabi Saw terus dihina dan disiksa. Mereka setia mendukung dan melindungi Nabi Saw bahkan rela bertaruh nyawa sendiri. Abu Bakar ra rela dipukuli demi melindungi Nabi Saw yang sedang sholat dekat Kakbah. Hingga terluka, memar dan berdarah. Begitu setianya mereka dengan Nabi Saw dan risalah yang disampaikannya. Mereka tak akan pernah rela jika Rasulnya dihina. Mereka semakin semangat membela dan membantu Nabi Saw menyebarkan risalah Islam.
Sekarang kita tak berjumpa langsung dengan sosok Nabi Saw. Tetapi penghinaan yang dilontarkan semakin menjadi-jadi baik dari orang kafir dan mereka yang mengaku Islam namun sebenarnya sangat benci dengan Islam. Baik melalui kartun, tulisan-tulisan, lagu dan film. Namun apa yang dilakukan orang Muslim? Sedih, marah dan kesal. Pasti dirasakan. Ingin rasanya melawan mereka. Namun bagi orang Muslim yang pemikirannya sekuler dan menyimpang dari Islam mungkin tidak akan merasakan perasaan itu. Mereka sama dengan Barat yang mengagungkan kebebasan. Mereka berpendapat hal itu adalah bagian dari kebebasan berekpresi. Jadi, sgala penghinaan dan pelecehan terhadap Islam dan Nabi Saw mereka anggap sebagai kebebasan berekpresi.
Ingin rasanya berjuang membela kemuliaan dan kehormatan Islam dan Nabi Saw. Ingin rasanya umat Islam bersatu melawan mereka. Namun kita lihat sekarang. Kaum Muslim terpecah belah di berbagai negara. Untuk bersatu pun rasanya sulit ditambah penguasa negeri Muslim yang justru tunduk dan patut dengan tuannya, yaitu Barat.
Padahal dengan kekuasaan dan kekuatan yang ada di tangan para penguasa negeri Muslim bisa berbuat banyak untuk menghentikan penghinaan itu. Protes keras, ancaman pemutusan hubungan, penghentian perdagangan dan pasokan energi dan lainnya. Apalagi jika dilakukan bersama-sama pasti akan membuat Barat berpikir panjang untuk membiarkan penghinaan itu. Apalagi mendukung dan membenarkannya. Inilah contoh ketegasan yang seharusnya bisa dilakukan khususnya pemimpin negeri.
Dimanakah kaum Muslimin? Apakah kita akan biarkan mereka menghina Islam dan Nabi Saw lagi?Sebagai warga negara dan kamu muslimin, kita harus giat mengopinikan dan menyebarluaskan keindahan dan kemuliaan Islam. Menentang semua opini yang menyudutkan dan menghinakan Islam. Semangat berdakwah dan konsisten dengan Islam.
[Siti Muhaira, santriwati kelas 3 jenjang SMA, Pesantren Media]