Rabu, 05 Maret 2014. Saya dan teman-teman pergi ke IBF Jakarta, yang diselenggarakan di Istora, Senayan. Berawal dari rencana pemberangkatan kami akan naik KRL, karena dengan beberapa kemungkinan. Pembina kami memilih untuk naik APTB, dengan alasan supaya lebih aman. Pada awalnya ada beberapa santri yang mengeluh karena naik bus membuatnya mual. Namun, karena Pembina juga ada alasan-alasan tertentu. Jadi masalah transportasi sudah terselesaikan, tinggal pembagian kelompok untuk anak-anak santri supaya terjaga dan kejadian yang tidak diinginkan itu jauh dan tidak terjadi. Setelah semua masalah-masalah terselesaikan, pada pukul 08.00 WIB kami langsung berangkat.
Waktu diperjalanan menuju ke sana cukup menyenangkan. Dengan melihat pemandangan keluar dari dalam mobil APTB, cukup untuk mencuci mata yang sudah jenuh. Pada pukul 10.00 WIB kami sampai ke IBF, di sana saya merasa jenuh, dan membosankan. Meski begitu, semua itu akan menjadi pengalaman yang mungkin akan menyenangkan jika saya nikmati. Karena waktu itu kondisi saya kurang mendukung.
Perjalanan yang sangat melelahkan. Kami pulang sekitar jam 14.00 WIB. Kami jalan menuju Halte Busway. Karena Busway yang menuju bogor (tujuan kami) akan datang lagi pada jam 16.00 WIB, akhirnya Pembina memutuskan untuk naik KRL, dengan tujuan pertama kami yaitu naik Busway yang menuju kota, ke stasiun kereta. Karena setiap Busway penuh, akhirnya rombongan kami dipisah-pisah menjadi beberapa kelompok. Sangat lama sekali menunggu sebagian dari rombongan kami, dan akhirnya tetap saja, kami pulang tepat pukul 16.00 WIB dan sampai di stasiun Bogor jam 18.30 WIB, lalu beristirahat sebentar, dan sampai di PM lagi pada pukul 20.30 WIB.
[Tya Intan Kasih, Santri Angkatan ke-2, Jenjang SMA, Pesantren Media]