Berikut adalah kalimat kiasan yang dibuat dari satu kata. Memiliki makna tersendiri tiap kalimatnya.
- Air
Air mataku sontak mengalir tak terbendung. Ketika ia mengatakan ‘aku mencintaimu karena Allah’. Untuk pertama dan terakhir kalinya, aku merasakan sesuatu yang membuat dada ini seketika tak bisa bernapas. Tertahan desakkan sakit dan pilu. Hingga aku merasa seperti terbanting dari puncak gunung kekecewaan yang menjulang tinggi.
- Mata Air
Mata air itu seakan mengalirkan ketenangan jiwa. Bening dan sejuknya mampu mengalihkan pikiran yang buram karena dipenuhi masalah hidup. Saat memandang dan merasakan air yang mengalir hati kita merasakan kesejukan yang tak biasa. Seperti menemukan emas ditumpukkan batu kerikil.
- Angin
Angin malam menyeretku tuk mengingat kelamnya masa lalu. Membawaku dalam kabut kebimbangan. Gelap, sunyi, sendiri ketika aku berjalan menyusuri setapak demi setapak kehidupan. Angin itu terus muncul dan seolah menarikku untuk tidak melangkah ke depan, meraih citaku. Namun, aku berpegang teguh pada pohon keyakinan yang kokoh.
- Mulut
Mulut nan santun lagi lembut tutur katanya, membuat hatiku selalu terpaut padanya di manapun raga ini berada. Tiap kali teringat senyumnya, serasa hati sejuk bagai diguyur salju saat musim panas. Sosok yang selalu menanti kehadiranku ketika aku jauh pergi ke perantauan. Ibu, kaulah yang selalu kurindukan di setiap waktuku.
- Mata
Mata kita memang tak mampu menerawang di mana ujung dari dunia ini. Tak mampu melihat catatan takdir di Lauh Mahfudz. Namun kita diberikan kesempatan untuk terus berusaha memperbaiki diri kita. Menjadi insan yang lebih baik di kemudian hari. Dengan adanya pertolongan dan petunjuk dari Allah Ta’ala*
[Zahrotun Nissa, santriwati kelas 1 jenjang SMA, Pesantren Media]