Loading

“ginaaaa….” Teriak ku

“kenapa sih kamu lari-lari kayak di kejar setan aja” ucap gina

“li…li..li..lihat ini” ucapku dengan gugup

“lihat apa?” Tanya gina lagi

“lihat sms ini” jawab ku

“hah, siapa ini” Tanya gina dengan shock

“aku juga gak tau” jawab ku lagi

Kring…kring itu tandanya pulang sekolah

“rasy duluan ya” teriak gina

“iya” jawabku dengan singkat

Pulang sekolah aku langsung menuju taman dekat masjid, tapi ternyata tidak ada orang sama sekali, akhirnya aku langsung pulang ke rumah dengan hati yang gelisah, nggak tau kenapa tiba tiba aku merasa ada yang mengikutiku sepanjang jalan, setelah aku lihat ke arah belakang ternyata tidak ada, dan aku langsung berjalan agak lebih cepat dari sebelumnya.

Setelah sampai di rumah aku langsung tergeletak di sofa sambil ngos-ngosan

“mau makan apa?” Tanya bibiku dengan suara yang agak mengagetkan

“aaaaaaa!!!…”teriak ku kaget. aku terjatuh dari sofa

“huh.. ternyata itu bibi”

“kenapa?” Tanya bibiku dengan wajah yang sangan polos

“ya ampun biiii dikirain siapa” ucap ku

“hehe maaf ya, kaget gak?” Tanya bibi

“ya Allah.. kan tadi aku teriak itu karna kaget bi, aduuuuh bibi nih gimana sih” ucap ku

“oh iyaya hehe” ucap bibi dengan wajah yang agak aneh

“yaudah deh, aku mau makan nasi goreng aja, jangan lupa pake baso nya ya” bilang ku sambil melepaskan kaos kaki

“ok..” jawab bibi lagi dengan singkat dan lagsung pergi ke dapur

Hari semakin siang waktu semakin cepat, tetapi nasi goreng belum juga siap di hidangkan

“bii kok lama sih” teriakku.

“iya neng bentar lagi nih” jawab bibi sambil sedikit agak berteriak

“ini dia pesanan neng rasya sudah jadi” teriak bibi

“bibiii!!! kan aku udah bilang jangan suka bikin kaget deh” marah ku

“hehehe maaf neng” ucap bibi

Aku makan dengan sangat lahap, aku merasa makanan ini sangat kurang, padahal makanan ini cukup banyak bagiku. Yaa ntah laah.

“neng ini batu apa?” Tanya bibi

“ooh ini, ini batu…batu…batu biasa iya batu biasa hehe” ucapku gagap, sambil mengambil batunya

Dan aku langsung lari menuju kamar,bunyi sms yang begitu kencang, isi smsnya:” lo harus kasih batu yang ada di tangan lo sakarang juga. kalo lo belum, ngasi lo akan mati di tang gue sekarang, juga ngerti lo”

Setelah aku melihat sms itu aku lansung schok dan pingsan.

Bersambung…

[Daffa Az-Zahra, santri kelas 1 jenjang SMP, Pesantren Media]

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *