Loading

Dari sejak Pesantren Media pindah pertamakali ke parung, sudah ada setidaknya 5 kucing. Salah satunya Racik, ia adalah kucing terlama, bahkan sebelum Pesantren Media datang. Racik sudah seperti “Tetua” para kucing di sini, dengan badan yang lumayan besar dari kucing lainnya, ia tidak pernah berantem dengan kucing lain.

Tetapi Racik memiliki makanan yang berbeda, ia makan anak Ayam Muhammad (anak dari mudir Pesantren Media). Racik sudah memakan anak Ayam Muhammad kurang lebih 3 kali, Muhammad kemudian ditanya, “mengapa ia tidak marah setelah Racik memakan anak Ayamnya?”. Dan ia menjawab, “karena Racik bisa ngusir Anjing”, dan ternyata memang, Racik sangat menjaga teritorialnya, jadi kalau ada Anjing masuk ke areanya, bukan cuma diusir tapi Anjing itu sampai dikejar olehnya.

Kucing-kucing lainnya juga ada, hanya saja kebanyakan masih pada kecil-kecil. Kucing-kucing itu berjumlah 4 ekor, mereka diberi nama:

Aput. Kucing kecil satu ini memiliki nama sesuai dengan warnanya yaitu Abu Putih (disingkat Aput), dagunya besar sehingga mirip seperti Singa.

Telon. Kucing ini memiliki tiga warna, hitam, putih dan kuning kecoklatan. Di telinga kanannya ada penyakit kulit seperti koreng yang sering berdarah sewaktu-waktu.

Phita. Kucing ini berwarna hitam dan abu-abu yang saling menyilang seperti loreng. Dia tinggal di Asrama Ikhwan. Entah kenapa kucing ini jarang sekali bersuara, santuy sekali dia.

Wolly. Ini kucing paling muda dari yang lainnya. Warnanya terang dan kulitnya halus, entah mengapa. Cuman kucing ini sering ngambek kalau diangkat, mungkin dia takut ketinggian.

Pesantren Media sekarang mungkin memiliki 10  lebih kucing di sekitarnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, karena pasti akan capek dan susah nyarinya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Menikmati. [Taqiyuddin Abdurrahman Leboe, kelas 3 SMP]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *