Kesadaran kita sebagai hamba yang lemah harus muncul dalam setiap diri manusia. Pada dasarnya, apa-apa yang Allah berikan senantiasa ada maksud tertentu. Kenikmatan yang kita dapat bukan hanya bisa mendekatkan kita pada keridhaan-Nya, tapi juga bisa mengantarkan kita ke jalan syaitan yang menyombongkan diri atas kenikmatan melimpah yang Allah berikan pada kita.
Musibah yang Allah timpakan dari mulai daerah perairan sampai daratan yang berdatangan seharusnya bisa menjadikan kita lebih dekat pada Allah, mengingatkan kita pada keMahakuasaan Allah, Tuhan Seluruh Alam. Mengembalikan kesadaran kita bahwa kita ini makhluk Allah, makhluk yang sangat lemah, kita tidak mampu berbuat kecuali dengan kehendak-Nya.
Kesadaran spiritual contohnya, haruslah mengantarkan kita menuju tahap selanjutnya, yaitu perbaikan, meluruskan jalan yang menyimpang, dan ketaatan pada sebuah sistem peraturan yang hakiki. Sistem yang berasal dari Sang Pencipta Kehidupan, Allah Swt.
Inilah satu-satunya sistem yang harus diterapkan. Yang mampu mengatur dan mensejahterakan umat secara keseluruhan. Sistem yang adil dan tegas. Bagaimana tidak, system yang dibuat lansung oleh Sang Khaliq, pastilah benar.
Berbeda dengan apa yang sekarang sedang diterapkan oleh pemerintahan, terutama di Indonesia sendiri. Peraturan yang ada sekarang, sangat jauh dari Islam. Sangat menyimpang dari syariat Islam. Menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang halal. Sungguh aneh.
Tidak heran, bila masyarakatnya ikut-ikutan rusak karena sistem sekular kapitalisme yang ditanamkan oleh petinggi negaranya tidak membuat pelaku maksiat jera. Bahkan, mereka malah ketagihan. Karena pemerintah yang kewalahan, maka mereka membiarkan kejahatan di negara merajalela. Setelahnya, mereka malah menyalahkan masyarakat yang tidak sadar peraturan yang telah mereka buat.
Pertanyaannya, apakah pemerintahnya sudah melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai wakil rakyat, pemimpin umat, yang mengayomi rakyat dengan adil dan jujur agar rakyat merasa sejahtera dengan landasan ideology yang paling benar, yaitu aqidah islam? Rasanya belum. Atau bahkan tidak mau?
Allah Ta’ala berfirman, “Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. ar-Rum: 41)
Dan semua itu hanya bisa sempurna kita wujudkan dengan menerapkan syariat Islam secara total melalui sistem Khilafah.
[Zahrotun Nissa, santri angkatan ke-2, jenjang SMA, Pesantren Media]