Loading

Bintang-bintang begitu indahnya bersinar di atas sana menghiasi langit yang cerah bersama bulan yang kini hanya menampakkan setengah dari lingkarangnya. Aku termenung di atas balkon dengan dairy berwarna coklat dan pensil di tanganku , aku mulai menuliskan apa yang terjadi hari ini, dengan bantuan sinar bulan aku menulis diatas buku diaryku. Oya, kalian pasti belum tau siapa aku? perkenalkan namaku Hansa Zarewata Einsten Regar aku anak pertama dari empat bersauda. Aku dari empat saudaraku yang  lain memang beda.  Kata bunda aku mirip tanteku  yang sudah meninggal. Rambutku yang pirang ikal, serta  mataku yang rada kebiruan dan sifatku yang mirip sekali dengan tante itulah mengapa  bunda selalu berkata aku mirip tanteku. Di keluargaku, akulah yang paling tinggi di antara anak bundaku yang lain, empat saudaraku yang lain mereka kalau engga mirip bunda ya mirip ayah. Ayahku bernama Zarewata Regar dan Bundaku bernama  Einsten Regar.

Kami empat bersauda tapi tidak   seorang pun di antara kami yang sifatnya mirip dengan ayah dan bunda.  Entahlah sifat  kami mirip siapa (mungkin mirip orang lewat hehehehe).  Adik kepertamaku bernama Luna Zarewata Einsten regar.  adik ke pertamaku ini memiliki kebiasaan yang aneh, kalau malam dia tidak tidur sampai jam 3 malam, entahlah apa yang dia lakukan pada malam hari itu dan kalau siang pasti dia tidur sampai sore dan adiku ini hanya bangun kalau dia lapar dan mandi.  Aku mengganti namanya dengan julukan “si kelelawar” tapi dia tak pernah marah dengan julukan yang aku berikan.  karena kebiasaan itu bunda tidak pernah menyekolahkan nya  di sekolah formal pastianya kalian tau sendirikan?,  bunda menyekolahkannya di  sekolah home schooling (itupun banyak tidurnya daripada belajar).

Adik keduaku pun tak kalah anehnya dengan adik kepertamaku namanya Ginny Zerewata Einsten Regar. Setiap aktifitas apa pun dia selalu melakukannya di kolong tempat tidurnya mulai dari makan sampai tidur adikuku ini tak pernah  keluar dari kolong kesayangnya kecuali kalau dia pergi sekolah, ingin ke kamar mandi dan  mengambil sesuatu yang dia butukkan. Pada suatu hari bunda pernah bertanya pada adik keduaku ini “Ginny sayang, kamu kenapa selalu di bawah kolong tempat tidurmu?”  Ginny menjawab  “Aku takut ada penyihir datang  ke rumah kita bunda” bunda hanya menggelengkan kepala. Adik keduaku ini begitu fanatik banget sama film herry potter  sampai hafal sama pemeranya tapi kalau sehabis nonton film herry potter pasti mengigau semalaman . Adikku yang terakhir ini lebih aneh lagi namanya Kesya Zarewata Einsten Regar dia anaknya super bersih setiap aktifitas yang dia lakukan pasti harus pake pembersih tangan pokoknya ribet deh.

oooOooo

Malam pun merubah menjadi mentari  pagi hari yang indah yang menerobos masuk lewat celah-celah jendela yang menyilaukan mata Hansa. Hansa bangun tepat pukul 06.00 pagi hari ini Hansa telat bangun karena semalam Hansa keasyikan menulis sampai lupa melihat jam dan tidur terlalu larut malam. Langsung saja Hansa mengambil handuk dan alat mandinya berlari kekamar mandi  di samping rumah. Sialnya semua seisi rumah telat bangun dan berebut kamar madi termasuk aku dengan kesya karena di antara yang lain aku dan kesya paling telat bangunnya apalagi kamar mandi di rumah kami hanya satu .

“Kesya!! Kaka dulu yuang masuk “ bentakku

“Engga bisa ka, kan kesya duluan yang sampai di depan kamar mandi jadi kesya duluan “

“Engga bisa gitu dong” berlari menyerobot masuk

“Kaka buka pintunya engga!! Kaka curang” menggerutu kesal

“Weeweeeeewweee”mengolok di dalam kamar mandi

Setelah semua selesai bersiap,  semua anggota kelaurga berkumpul di ruang makan untuk sarapan  tidak seperti biasa ayah yang biasanya diam, pada pagi ini ayah membuka pembicaraan.

“Ayah sudah dengar  laporan kalian satu minggu ini dari bunda. Minggu ini tidak akan ada liburan untuk kalian.” Tutur ayah

“Kenapa yah? Bukannya ayah janji minggu ini akan ada liburan” protes ginny

“Karena kalian tidak menurut , jadi minggu tidak ada liburan  dan sebagai ganti liburan kalian harus di hukum”  tegas ayah

“ Ya, tapi yah…”

“ Ginny, jangan banyak protes habiskan sarapanmu dan berangkat!!” ucap bunda  tegas

Di perjalanan menuju sekolah( kecuali luna )mereka memasang raut muka yang tidak mengenakan  sampai di sekolah pun mereka masih tetap menunjukan raut muka mereka yang tidak mengenakan itu hingga istirahat sekolah.

“Han, kamu kenapa sih ko dari tadi mukanya ga enak banget di liat” tegur lara

“ Ga tau nih lagi engga mood “

“Ya kenapa? Pasti ada sebabnya kan”

“Masa minggu ini aku ga ada liburan, bt tau”keluh Hansa

“ Ko bisa “ tanya lara heran

“Bisa pake “A” kalau pake “u” bisu” celetuk Hansa

“ Ye,, bocah ditanyain serius malah jawabnya gitu” jawab Lara kesal

“Ye sory, tau tuh ayah tadi bilangnya gitu sebelum kita berangkat sekolah”

“O,, kasian banget ya kalau gitu” ledek Lara

“LARA!!!!”teriak Hansa

oooOooo

Sepulang sekolah aku, Luna, Ginny, dan Kesya beraktifitas masing-masing di kamar. Sampai  malam tiba semua anggota keluarga kumpul di ruang keluarga mebicarakan masalah tadi yang  pagi ayah bicarakan sebelum berangkat sekolah.

“Yah kenapa harus ada hukuman sih?” tanya kesya

“Kalian taukan kesalahan kalain apa?” jawab ayah

“Iya tapi yah,,”

“Tapi apa? Semua yang ayah lakukan untuk memperingatkan kalian mengerti kalian?”

“Iya, yah”jawab serempak

“Sebagai hukumannya ayah akan satukan kamar kalian “

“Apa yah??” jawab aku

“Kenapa kamu keberatan? Hansa kamu seharusnya menyadari kesalahan kamu apalagi kamu kaka paling besar“ jawab ayah

“ Yah tapi ini bukan kesalahan Hansa seluruhnya kan?”

“Hansa kamu itu kaka, harusnya bisa memberi contoh yang baik bukan malah membangkang”

“Ayah ak..”

“Sudahlah ayah engga mau denger alasan kamu lagi urusan ayah masih banyak bukan ini aja “

“yah aku..” tanya Ginny

“Ada apa Ginny!!  kamu juga mau membangkang , ini gara-gara Hansa jadi semua adik-adikmu ikut membangkang”

“Yah, kenapasih ayah selalu menyalahkan hansa ? apa salah hansa? setiap ada masalah di keluarga ini selalu Hansa yang di salahkan kenapa ya?”

“ Karena kamu!!…”

“ Ayah sudah –sudah “ perintah bunda

“Sudah ayah cape, bunda aja yang mengurus anak-anak ini!!”

Aku mengunci diri di dalam kamar dan menangis semalaman aku begitu kerpukul mendengar kata-kata ayah yang membuat hatiku sakit “Kenapa ayah selalu menyalahkanku?” ucap batinku lirih aku bagai anak yang terkutuk yang di benci oleh ayahnya sendiri dan bagai anak yang tidak diharapkan hadir di dalam keluarga ini. Aku menagis sejadi-jadinya sampai aku terlelap tidur dan aku terbangun lagi di pagi hari.

“Kaka buka pintunya dong “ teriak kesya dari balik pintu luar

“Iya sebentar sabar”jawabku

“Kaka!! Mulai hari kaka satu kamar  sama aku”ucap kesya

“Apa!! kaka satu kamar sama  kamu”

“Iya ini hukuman dari ayah, udah ka engga usah kaget gitu sekarang bantuin bawain barang-barang aku  ya ka “menarik tangan  kakanya

“ Enak aja kamu main nyuruh-nyuruh kaka, kamu sendiri aja sana angkat  barang-barang kamu kaka mau mandi”

“  Ya udah kalau kaka ga mau bantuin aku, aku aduin ya ke ayah” ancam kesya

“ Eh,, jangan-janga iya deh kaka bantuin”

“Nah gitu dong,  ayo buruan“

“Kenapa sih aku harus  sekamar sama kesya” gerutuku dalam hati

oooOooo

Hari minggu kini akan berakhir  dan akan berubah hari senin, malam harinya aku bersiap belajar untuk hari senin karena besok  akan ada ulangan matematika.

“ Kesya bisa ga kamu tuh diam jangan bayak gerak kaka pusing liat kamu ga bisa diem , kaka jadi engga konsen belajarnya besok kaka mau ulangan” gerutu Hansa

“Gimana aku mau diam liat deh masa di mana-mana  banyak debu akukan jadi bingung mau duduk di mana?”

“Kesya duduk di kasurkan bisa? “

“Aku ga mau kaka”

“Kalau kamu engga mau jangan kaya setrikaan dong, itu resiko kamu kenapa kamu engga mau duduk di situ”

“ Ko kaka jadi nyalahin aku sih akukan Cuma mau duduk tapi engga ada yang bersih!!” bentak kesya

“Kamu di kasih tau malah marah-marah kaka Cuma ngasih tau kamu jangan mondar-mandir  kaka lagi belajar”

“Kaka yang mulai duluan yang biki aku marah –marah”

“ADA APA INI!!” bentak ayah dari arah luar

“Ini yah aku lagi belajar tapi Kesya engga bisa diam mengganggu aku yah”keluhku

“Tapi yah aku Cuma mau duduk masa kaka marah-marah kan aku jadi kesel”

“Hansa kenapa kamu bikin ademu marah dia Cuma mau duduk “

“Hansa tadi udah bilang ayah hansa terganggu sama Kesya yang ga mau diam”

“Kamu berani membentak ademu keterlaluan”

“Ayah Hansa engga mem..”

“Sudah Hansa cukup ayah udah cape denger alasan kamu lagi, ayah juga cape dengan sikap kamu yang selalu bikin ulah ayah akan pindahkan kamu kesekolah asrama biar kamu belajar di sana” ucap ayah tegas

“Ayah jangan ayah maafin Hansa …ayah” Hansa memohon

“Keputusan ayah tetap kamu akan ayah sekolahkan di asrama”sambil belalu pergi meniggalkan Hansa

 

oooOooo

Hansa  masih terisak di dalam mobil, hari ini Hansa berangkat menuju asrama  ugly Hansa tidak pernah membayangkan kalau dia akan tinggal di asrama yang  jauh dari keluarga.  Sebenarnya Hansa tidak ingin masuk asrama,  aku  di paksa ayah untuk sekolah di asrama. kata ayah ini hukuman karena aku selalu berbuat ulah di rumah. ayah menganggap aku anak abnormal, karena aku selalu membuat ulah padahal masalah yang Hansa buat hanya masalah yang bisa di pecahkan secara gampang. Tapi, ayah selalu membesar-besarkan semua masalah yang  hansa buat. Itulah kenapa alasan ayah memindahkanku di asrama.

 

“ Selamat pagi apa ini asrama ugly” tanya ayah dari balik jendela mobil

“ Iya benar pak” jawab orang di depan gerbang

“Terimakasih pak” jawab ayah ramah”

Ayah, bunda turun dari mobil  dan  di ikuti aku denga rasa takut-takut,  aku bagai anak kucing yang baru di beli dari  sebuah toko dan berpindah kesebuah rumah yang besar dan mewah dan aku bagai orang asing yang tidak di kenali , dilihat oleh banyak sorot mata yang menatapku,  ingin rasanya aku mengulang waktu andai aku bisa dan ingin rasanya aku berlari sejauh-jauhnya dan mengucapkan ini pada ayah  “aku tidak ingin di sini ayah maafkan aku!!” . Kami menyusuri lorong-lorong di koridor menuju kantor kepala asrama. Kami berdiri tepat di ambang pintu sebuah ruangan dan ayah langsung mengetuk pintu itu dari balik pintu terdengar suara  sahutan denga suara  yang rada serak itu yang mempersilakan kami masuk.

“Permisi apa saya boleh masuk” tanya ayah

“Silakan masuk, oh bapak  Zarewata Regar  silakan duduk”sapa kepala sekolah ramah

“Iya pak terimakasih” jawab ayah ramah

“Emm,, ini hansa anak bapak yang ingin sekolah di sini?”

“Iya pak, saya harap bapak bisa membimbing anak saya ”

“Iya pasti,pasti itu pak “

“Terimakasih banyak pak saya permisi dulu”

“Bunda,, jangan pergi bunda” rengekku

“Sayang bunda harus pergi  ya, yang baik-baik di sini ya”ucap bunda

Dunia seakan hancur berkeping-keping aku bagai anak beruang yang tertinggal di tengah hutan tanpa tahu arah pulang kerumah . Aku sendiri tanpa ketiga adikku dan tanpa kedua orang tuak. Aku akan menjalani hidup baru dengan suasana baru dengan teman baru.

“Disini kamarmu hansa selamat beristirahat janganlupa nanti pukul 19.00 sudah berkumpul untuk makan malam”tutur kepala sekolah

“Saya sekamar dengan siapa?” tanyaku polos

“ Kamu akan satu kamar dengan Shi dan Vellin “

“ Iya pak terimakasih”

Aku berjalan mendekat ke ambang pintu dengan ragu aku mengetuk pintu kamar yang di depan pintunya bertuliskan “ sun room ”  dari balik pintu keluar seorang gadis berambut lurus memakai kacamata dan berpostur  tubuh yang  tidak telalu tinggi membukakan pintu untuku.  Mereka tau kalau aku akan sekamar denga mereka .

“Hai perkenalkan namaku Vellin selamat bergapung di kamar kami”

“Hai juga salam kenal juga namaku Hansa”

“ Nama yang bagus,mari aku tunjukan lemarimu biar kamu segera merapikan pakaianmu ke lemari dan beristirahat pasti kamu capekan?”

“Iya” jawabku

Sedang asyiknya aku memberekan baju tiba-tiba Shi datang tanpa ada dari komando dari siapa pun Shi langsung menyeletuk di hadapanku yang membuat aku terkejut tidak mengerti apa yang dia katakan.

“Kamu harus segera memberikan benda itu kepadanya karena kalau tidak kamu akan menjadi incaran orang yang mengingikan benda itu”ucap Shi

“Apa maksudmu aku tidak mengerti benda apa yang kamu maksud”tanyaku penasaran

“Kamu tidak usah mendengarkan perkataan shi dia lagi ngaco jadi jangan di dengerin ok” ucap Vellin gugup

“O,,, ya sudah aku mandi dulu ya panas ni “

“ Ok “ jawab Vellin

Malam harinya semua anak asrama berkumpul di aula besanya yang biasa di gunakan untuk ruang makan . Aku berjalan bersama Vellin dan Shi melewati beberapa meja yang sudah di mulai penuh di tempati . Dari deretan meja yang di tempati  ada seseorang yang dari tadi memperhatikanku entalah apa yang orang itu lihat  pandanganya bagai elang yang siap memangsa . Aku terus berjalan mengikuti Vellin dan Shi untuk mengambil makanan yang sudah di sediakan di depan.

“Velilin kenapa dari tadi orang orang yang di ujung sana melihat ku terus?”tanyaku heran

“Yang mana ? mungkin perasaanmu aja kali kan di tempat ini luas siapa tau aja dia melihat yang lain taipi satu arah sama kamu jadi seakan ngeliatin kamu padahal ngeliat yang lain, udah makan aja yuk?”

“Oya kali “

Setelah kejadian itu orang pemilik mata elang itu tidak pernah adalagi  yang menatapku seperti itu sampai besok paginya. Aku, Shi dan Vellin sedang bersiap-siap untuk berangkat kesekolah aku yang lebih dulu rapih dari pada yang lain “Hari yang indah apa aku akan merasakan hari ini lagi besok “ dalam hatiku bergumaman . Setelah kami siap kami langsung berjalan menuju lantai 2 kebetulan kami semua satu kelas kali ini jam pertama akan di ajarkan oleh miss  Amanda . Miss Amandalah yang mengajarkan sains nantinya . Kami sampai di kelas pada pukul 06.30 wib kami segera meletakakan bukunya dan mengikuti yang lain masuk kedalam barisan kerana sebelum kita masuk kelas kita harus berbaris dulu yang tertib di depan kelas masing-masing  selesai berbaris kami berdoa selesai berdoa   pelajaran pun segera di mulai.

“Vellin ini punya kamu bukan?” tanyaku

“ Bukan memang itu di mana ?” tanya Vellin balik tanya

“Itu ada di atas mejaku “ jawabku

“Mungkin untukmu”

“Oya mungkin” aku membuka lembara n kertas yang tadi di atas mejaku

 

Dear hansa

Avakada avamuda  avateda avamuda avaida avaada avakuda avadida avabeda avalada avakada avangda avaseda avakoda avalada avahda avapuda avakuda avalda 13.00

Kalau kamu tidak tepat waktu kamu akan tau akibatnya!!

“ Ada apa?”tanya Vellin penasaran

“Sepulang sekolah nanti aku harus pergi “

“Kamu kenapa sih? ada masalah?”tanya Vellin lagi

“Aku ga tau ada orang yang menerorku  dengan bahasa yang biasa aku pake saat nulis diary dia mengancam kalau aku engga datang dia akan melakukan sesuatu aku takut”menangis terisak

“Jangan takut aku yakin in bukan apa-apa ini Cuma orang iseng aja ko”

Jam pelajaran telah usai tepat pukul 12.30 aku beru-buru merapikan buku dan memasukanya ke dalam tas aku berlari secepat yang aku bisa agar tepat waktu sampai di sana aku terus berlari dan akhirnya aku sampai di sebuah taman bunga di belakang sekolah  aku tidak menemui siapapun disana aku hanya menemukan sebuah kertas berwarna biru aku langsung mengambil kertas itu dan membacanya lagi.

Dear hansa

HAHAHAHAHAHAHA!!! Avakada avamuda  avaheda avabada avatda ava bida avasada avateda avapada avatda ava wada avakda avatuda ava dada avatada avangda ava sada avayada avangda avanyada  avaada avakudaava suda avadada avahda ava beda avarda avapida avanda avadada avahda ava teda avamda avapada avatda ava dada avanda ava kada avamuda ava tada avauda  avaada avakuda ava beda avarda avasada avamada ava sida avaada avapada ava ada avakuda avabeda avarda avasada avamada avakeda avasda avayada ava ada avadida avakda ava muda  avayada avangda ava teda avarda avakhirda avakada avalauda ava kada avamuda ava tida avadakda avateda avapatda avawada avaktuda ava lada avagida  avaadikda avamuda avaada avakanda avakeda avahida avalada avangda avaanda ava nyada avawada avanyada avaunda avatukda avaseda avalada avamada avanyada avateda avamuida avaada avakuda avadidaava besda avamenda avadida avaseda avabeda avalahda avageda avadungda avaseda avakoda avalahda…

JANGAN SAMPAI LEWAT JAM JIKA KELEWAT KAMU PASTI AKAN TAU KAN AKIBATNYA NYAWA ADIKMU AKAN MELAYANG!!!!

“Aaahhhrrrrrgggggggg”

Aku berputar arah menuju besmen di sebelah gedung aku tak mau adikku meninggal walau pun aku masih sedikit marah karena dia yang membuat aku masuk ke asrama tapi aku sayang kepadanya bagaimana pun dia adalah adikku.  Aku terus berlari-lari dengan tenaga yang ada tubuhku mulai lemas tapi aku harus tetap berlari karena ini menyangkut nyawa adikku .samapai di sana lagi–lagi tidak ada siapa pun aku melihat sekeliling besmen tapi tidak ada orang hanya ada boneka dan sebuah surat lagi yang di ikatkan di kursi.

Dear hansa

Ups,,,, avakada avamu avameda avamada avangda avaheda avabatda avayada hahahahhahahaah avatada avapida avasada avayada avangda avakada avamuda avahada avanyada ava meda avangeda avajarda avaseda avabuda avaahda ava peda avanida avapuda avaanda avabeda avalada avakada  hahahahahhahaha avakada avamuda avatauda avaada avakuda avasuda avangda avaguhda avaseda avanada avangda avameda avalida avahatda avaka avamuda avamenda avadeda avarida avatada avadanda avakada avamuda avatauda avakada avalida avaida avanida avaada avakuda avameda avanyanda avadrada avaseda avamuada avakeda avaluarda avagada avamuda avadida avalanda avataida 3 avadida avageda avaduda avangda ava seda avakoda avalahda avakada avalauda avakada avamuda avatida avadakda avadada avatada avangda ava keda avasida avanida avakada avamuda avaada avakanda avatauda avaada avakida avabatda avadada avarida avauda avalahda avamuda avayada avangda avatida avadakda avadada avatada avangda !!!!!

“Ahhrgggg sial”

Sebenarnya aku sudah tidak ada tenaga lagi untuk berlari kesana tapi kali ini aku yakin sipeneror ini tidak main-main aku berlari dengan sisa-sisa tenaga yang aku punya aku tidak ingin yang aku cintai meniggalkan aku selama-lamanya dayaku sudah tidak ada aku seakan mau pingsan tubuhku mulai melemas tapi aku harus samapai di sana . Aku pun sampai di atas yang peneror bilang tapi lagi-lagi tidak ada siapa pun tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara yang tidak asing bagi ku.Ya itu suara Lara teman sekolahku sebelum aku masuk asrama .

“Lara kenapa kamu ngelakuin semua ini?” tanyaku heran

“Kamu tanya kenapa? Tanya sama bundamu dulu sebelum kamu tanya sama aku”

“Sebenarnya ada apasih bun aku engga ngerti”

“Hahahahahah kamu terlalu polos!!! Apa kamu tidak tau kamu  adalah anak tiri dari keluarga Zarewata dan kamu tau  kenapa kamu mirip sama tantemu karena kamu memang anaknya dan kamu engga taukan kena tante Amora meninggal tantemu meninggal akulah yang membunuh”

“Lara kamu kejam!!!!! ,,,kamu kejam!!!! selama ini aku anggap  sahabat baik tapi apa kamu yang membunuh keluarga ku apa yang kamu ingin kan HAH!!”

“Hahahahahahha kamu memang terlalu polos Hansa !!!!  selama ini aku berteman denganmu itu Cuma pura-pura biar kamu engga curiga kalau ada yang aku inginkan, aku dan keluarga Zarewata  hanya ingin kalung yang kamu pakai karena itu kunci sebuah brangkas yang berisi banyak EMAS!! ”

“Oh, kamu mau ini ambil-ambil saja  kalungnya PUAS KAMU!!”ucapku sambil bercucuran air mata

“Gampang sekali ternyata tante kita mengabil kalung itu,kalau kaya gitu kenapa engga dari dulu aja ya tante pasti keluargaku sama keluarga tante sudah kaya”

“LARA!!! Ternyata kamu juga mudah di bohongin kalau aku baru saja  membuang kalung itu ke bawah kalau kamu mau ambil”

“APA!! MAU MATI KAMU HAH!!”

“Kalau memang mati yang terbaik bagiku aku lebih memilih mati dari pada hidup bersama kalian yang kejam dan tidak punya hati”

“DOR!!”

Peluru melesat begitu cepat dari pistol mengenai pelipis Hansa. Darah segar yang  mengucur derah mengalir mengenai pipiku. Aku jatuh tersungkur  di hadapan mereka kini mataku hanya melihat bayang-bayang seorang berdiri di dekatku sambil tertawa terbahak-bahak suaranya pun mulai samar di telingaku semakin hilangdan semakin hilang.  Aku pergi meninggalkan dunia tanpa ada yang tau kecuali orang jahanam ini “I love you mom aku datang untukmu”.

[Chairunnisa, santriwati angkatan ke-2, jenjang SMA, Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas menulis cerpen, dan menjadi bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

By Farid Ab

Farid Abdurrahman, santri angkatan ke-1 jenjang SMA (2011) | Blog pribadi: http://faridmedia.blogspot.com | Alumni Pesantren MEDIA, asal Sumenep, Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *