Assalamualaikum para pembaca sekalian. Disini saya sebagai santri dari Pesantren MEDIA akan mencoba menjabarkan suatu masalah yang mungkin sebagian dari kita banyak yang bertanya-tanya tentang masalah ini. Oke langsung saja kita menuju ke topik permasalahan nya.
Ya, kita kali ini akan membahas tentang sebuah masalah yang berjudul
“APAKAH TEORI YANG KITA KENAL HANYALAH SEKADAR “TEORI”?
Kita tentunya sudah mengenal banyak teori, mulai dari teori big bang, sampai teori gravitasi. Tapi masih banyak orang yang bilang bahwa teori itu, masih hanyalah sekedar teori. Meskipun demikian, apakah sebenarnya Teori itu? Ataukah mungkin mereka benar- benar hanya dalam tanda kutip “TEORI”?.
Pendeknya, teori dalam sains, dan teori yang kita gunakan sehari-hari adalah hal yang berbeda. Di dalam bidang sains, sebuah teori diawali dengan pengamatan terhadap sekeliling kita yang diyakini benar, atau disebut sebagai, “Fakta”. Misalnya, kita tahu bahwa Matahari itu selalu terbit dan terbenam. Dan biasanya, kita sebagai manusia selalu mencoba untuk mencari penjelasan kenapa hal itu terjadi. Misalnya, kita menduga bahwa hal itu terjadi karena Matahari selalu bergerak mengelilingi Bumi, nah dugaan awal yang kita ajukan ini disebut sebagai, “Hipotesis”.
Tetapi hipotesis yang kita ajukan harus dapat di tes dan diuji kembali untuk dicari tahu kebenarannya. Misalnya dugaan kita tadi akhirnya diuji dan ternyata kita salah besar, namun dari situ kita menemukan bahwa nyatanya Bumi kita itu bulat dan berputar terhadap porosnya sendiri. Dimana posisi pengamatan kita juga selalu berputar terhadap Matahari, dan menimbulkan efek seakan Matahari lah yang berputar mengelilingi kita. Kemudian jika sudah cukup banyak Hipotesis yang terbukti benar dalam menjelaskan suatu fenomena, dan tentunya. Telah diuji serta disetujui oleh para peneliti lain, maka terbentuklah, “Teori”.
Contohnya sejak abad ke-19 para peneliti menemukan fenomena aneh tentang banyak ditemukannya fosil hewan laut di daerah daratan tinggi, contohnya di pegunungan Himalaya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Para peneliti pada saat itu memiliki Hipotesis bahwa dulu pernah terjadi banjir besar sehingga fosil-fosil hewan laut terbawa hingga ke daratan tinggi. Dan memang hal itu dulu pernah terjadi. Yaitu di zaman Nabi Nuh A.S. Tetapi kita tidak tahu apakah dulu sudah ada hewan laut atau yang sejenisnya, jadi, Wallahu A’lam Bisshowab. Tetapi, menurut penelitian lebih lanjut, hal itu bisa terjadi karena adanya lempengan Bumi yang terus bergerak. Penelitian ini pun menghasilkan teori lempeng tektonik yang menjelaskan kenapa fosil hewan laut dapat berada di daratan tinggi, yang kemudian teori ini juga menjelaskan bagaimana terbentuknya benua kita sekarang, terbentunya pegunungan vulkanis, hingga penyebab terjadinya gempa bumi yang semuanya diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik bumi.
Dan, tentu saja masih banyak Teori lain. Seperti misalnya, Teori Big Bang, dan hingga teori bagaimana alam semesta kita bekerja pada tingkat terkecil atau Quantum Field Theory yang tentunya memiliki perjalanan panjangnya sendiri yang tak bisa dibahas secara rinci pada blog ini.
Lalu kemudian dalam sains, Selain hipotesis dan teori ada juga istilah yang bernama hukum. Apa itu hukum? Dalam ilmu alam, teori berkaitan dengan hukum. Kita pasti pernah mendengar hukum gravitasi yang dirumuskan oleh Isaac Newton. Hukum gravitasi newton menjelaskan kalau apel bisa jatuh ke tanah karena adanya gaya tarik menarik antara apel dan Bumi atau disebut Gravitasi. Hukum newton pun menjelaskan bahwa Gravitasi dapat dihitung dengan mengkalikan massa apel dan Bumi, dan membaginya dengan jarak kedua benda tersebut yang di kuadratkan. Tapi baru teori Einstein lah yang menjelaskan bagaimana gravitasi itu bisa ada. Karena, newton hanya membuat hukum yang hanya menyangkut suatu pola matematis. Meskipun begitu, teori dan hukum bukanlah jawaban akhir yang bersifat statis melainkan masih dapat terus berkembang. Tapi justru, itulah kekuatan dari sains dimana kita terus belajar dari hipotesis yang terus diuji dari waktu ke waktu, terus mencari jawaban yang lebih baik tentang dunia kita ini sehingga kita bisa mencapai hal hal yang luar biasa di alam semesta ini. Dan jangan lupa, bahwa kita sebagai umat islam mengemban tugas penting dari sang pencipta alam semesta, yaitu untuk menjaga Bumi ini dari kerusakan yang diakibatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan juga untuk meneruskan perjuangan para Nabi terdahulu untuk menyebarkan agama yang paling benar yaitu Islam. Jadi, mari kita tingkatkan keimanan kita dengan selalu mentadabburi segala ciptaan-Nya, yang ada di Bumi kita, ataupun yang belum kita ketahui keberadaannya. Baiklah, mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan di dalam kesempatan kali ini.
Terima kasih untuk para pembaca yang mau meluangkan waktunya untuk membuka blog ini.
Syukron Katsiron ‘Ala Ikhtimamikum.
Wassalamualaikum Wr Wb
[@bintangihsan213, Santri kelas 1 jenjang SMA]