Loading

Baca-QuranPesantren Media kembali mengaadakan diskusi rutin yang di adakan pada hari Rabu 24 September 2014 dengan judul “Apa Yang Akan Diberikan Kepada Islam”

Via dan Dafa sebagai moderator, mereka memberikan sesi pertanyaan. Pertanyaan yang terkumpul ada 7.

  1. Hawar: Sebagai santri apa langkah pertama yang bisa untuk memulai berjuang bersama islam?
  2. Riski: kenapa banyak remaja takut berdakwah, padahal mereka mempunyai banyak ilmu.
  3. Umar: Dakwah seperti apa yang menarik untuk menyaingi orang-orang kafir?
  4. Fadlan: Bagaimana cara mendakwahi anak-anak alay di social media?
  5. Fatimah: Kenapa kita membahas tema ini?
  6. Ira: Apa yang bisa kita lakukan untuk mendorong remaja untuk berkontribusi memperjuangkan Islam?
  7. Abdullah: Apa yang sudah kita berikan kepada kaum muslimin saat ini?

Sesi pertanyaan sudah ditutup. Untuk selanjutnya sesi jawaban dari para santri.

Pertanyaan pertama dari Hawari: Sebagai santri apa langkah pertama yang bisa untuk memulai berjuang bersama islam? Anam menjawab, kita harus membenarkan niat, niatnya diluruskan,dan belajar belajar dengan giat. Umar juga menambahkan, kita harus percaya. Pertama Islam adalah harapan ummat, kalau kita punya harapan, maka kita punya dorongan untuk berjuang untuk islam. Ira juga menambahkan, harus ada kesadaran dari diri kita. Kita juga bisa mencari tahu. Misalnya belajar dengan giat seperti apa yang dikatakan oleh Anam. Kalau kita sudah punya ilmu, kita harus terjun ketengah-tengah masyarakat.

Pertanyaan kedua dari Riski: kenapa banyak remaja takut berdakwah, padahal mereka mempunyai banyak ilmu. Siti menjawab, Mungkin kurang percaya diri dan takut dakwahnya salah atau takut terkena judge. Umar menambahkan juga, Karena mereka (para remaja) meresa dirinya benar apa yang mereka perbuat. Ihsan menambahkan, Orang yang berdakwah kurang mempunyai skill untuk menyanmpaikan dakwah mereka. Intinya, pelan tapi pasti.

Pertanyaan ketiga dari Umar: Dakwah seperti apa yang menarik untuk menyaingi orang-orang kafir? Fatimah menjawab, Kita harus membuat sesuatu yang lebih menarik dari orang-orang kafir. Dengan cara belajar agar kita bisa menyaingi kaum barat dan diisi dengan kemasan Islam. Agar ketika orang lain memandang islam menarik bagi mereka. Nisa menambahkan, Kita haru mengemas khas masa kini. Contohnya seperti Felik Xiau, dia berdakwah dengan cara masa kini agar para remaja terkena. Maila juga menmbahkan, nisa juga dengan cara membuat Blog semenarik mungkin. Agar remaja tertarik. Kita mngemas dengan gaya masa kini. Ira menambahkan, bahwa setuju dengan jawaban mereka. Orang-orang kafir memang mengincar remaja agar terjauh dari ajaran Islam. Seperti music, film, dan lain lain.

Pertanyaan Keempat dari Fadlan: Bagaimana cara mendakwahi anak-anak alay di social media? Putri menjawab, Kita menasehati dengan baik, dengan bhasa yang baik juga. Diberi pemahaman tentang Islam, karena mereka tidak suka digurui, mereka lebih suka dicontohkan.

Pertanyaan kelima dari Fatimah: Kenapa kita membahas tema ini? Untuk pertanyaan ini, ustad Oleh yang langsung menjawab. Karena kita sebagai muslim tidak tahu apa yang harus diberikan kepada Islam. Kaum muslimin ada yang tahu, ada juga yang malah tidak tahu. Ada juga kaum muslimin yang tidah tahu perkembangan kaum muslimin. Agar kita tahu apa yang harus kita berikan.

Pertanyaan keenam dari Ira: Apa yang bisa kita lakukan untuk mendorong remaja untuk berkontribusi memperjuangkan Islam? Cilpa menjawab, KAsih tau bahwa islam itu indah, agar bisa membantu dakwah Islam.

Pertanyaan ketujuh dari Adulah: Apa yang sudah kita berikan kepada kaum muslimin saat ini? Olif menjawab, Kita bisa juga membuat Filem, desain, tulisan, siaran di Radio. Ihsan menambahkan, Kita bisa memberikan hati, jiwa, pikiran kita terhadap islam. Alifa juga menambahkan bahwa harus sadar, belajar, berfikir. Tidak boleh berhenti pada kesadaran saja.

Akhirnya diskusi selesai juga. Diskusi selesai pukul 11.45 dan ditutup dengan bacaan kafarotul majelis. [Dihya Musa AR, santri angkatan ke-2 jenjang SMA, Pesantren MEDIA]

*Sumber gambar dari sini

By Dihya Musa

Dihya Musa Amal Romis | Santri angkatan ke-2, jenjang SMA, kelas 3 | Asal Temanggung, Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *