MATERI DASAR ISLAM
BAB I
AKIDAH ISLAM
- Al-‘Aqidah al-Islamiah adalah iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, Hari Akhir, juga pada qadha dan qadar baik-buruknya dari Allah.
- Iman itu sendiri bermakna : Pembenaran yang pasti, yaitu 100% keyakinannya tanpa ada keraguan sedikitpun.
- Iman sesuai dengan kenyataan yang memiliki dalil/bukti.
Peranan Akal dalam Masalah Keimanan
- Jika ada petunjuk, akal manusia mampu membuktikan keberadaan suatu hal yang berada di luar jangkauannya. Contoh : Orang Baduy, Tahi Onta, dan Jejak Kaki.
- Ayat-ayat Al-Qur’an membuktikan keberadaan Allah Sang Pencipta dengan cara mengajak manusia memperhatikan makhluk-makhluk-Nya.
- Al-Jatsiyat [45] : 3 – 4
- Islam melarang manusia untuk berpikir langsung tentang Zat Allah, karena Zat Allah berada di luar kemampuan akal manusia dalam menjangkaunya.
Dalil Naqli dalam Perkara Akidah Harus Mutawattir
- Akidah haruslah At-Tashdiq Al-Jazim yang artinya pembenaran dengan pasti. Untuk itu, dalam masalah keimanan pun, dalil Naqli yang digunakan haruslah kuat dan qath’i (pasti).
- Al-Qur’an sudah dipastikan membawa dalil-dalil Naqli yang kuat dan qath’i.
- Sedangkan Hadits yang digunakan harus bersifat Mutawattir.
Proses Keimanan
- ‘Uqdah Al-Kubra
- Artinya adalah Simpul Besar. Yaitu pertanyaan mendasar menyangkut Akidah manusia
- Pertanyaan mendasar tersebut berupa; Dari manakah manusia dan kehidupan ini? untuk apa manusia dan kehidupan ini ada? Akan kemana manusia dan kehidupan setelah ini?
- Jika pertanyaan-pertanyaan ‘Uqdah Al-Kubra tersebut telah terjawab , maka seseorang akan memiliki landasan, tuntunan serta tujuan kehidupannya.
- Pemecahan Shahih ‘Uqdah Al-Kubra
- Proses keimanan terhadap Rasul
- Bukti bahwa manusia membutuhkan rasul adalah karena untuk hidup, kita harus memiliki aturan yang benar.
- Bukti lain akan kebutuhan manusia terhadap para rasul adalah bahwa pemuasan manusia akan tuntutan kebutuhan jasmani dan gharizah (naluri)-nya harus benar.
- Aturan tersebut harus datang dari Sang Pencipta dan harus sampai kepada manusia. Maka manusia membutuhkan utusan Allah yaitu para rasul.
- Proses keimanan terhadap Al-Qur’an
Dari mana datangnya Al-Qur’an? Ada beberapa kemungkinan tentang dari mana datangnya Al-Qur’an;
- Al-Qur’an merupakan karangan bangsa Arab. Namun Al-Qur’an menantang bangsa Arab untuk membuat yang serupa (QS. Yunus [10]: 38). Namun mereka tidak bisa.
- Al-Qur’an merupakan karangan Nabi Muhammad SAW. Namun ternyata, Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW jika dibandingkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, tidak ada kemiripan sama sekali di antara keduanya.
- Al-Qur’an berasal dari Allah semata sebagaimana pernyataan pembawanya, Nabi Muhammad SAW.
Artina kemungkinan datangnya Al-Qur’an yang sangat jelas dan tegas adalah kemungkinan ketiga. Bahwa Al-Qur’an adalah murni datang dari Allah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
- Konsekuensi Iman kepada Allah, Rasulullah SAW, dan Al-Qur’an
Jika keimanan kepada Allah, Rasulullah SAW, dan Al-Qur’an telah terbukti kebenarannya, maka wajib pula mengimani syariah Islam. Sebab, seluruh syariah ini tercantum dalam Al-Qur’an dan telah dibawa oleh Rasulullah SAW. Jika tidak mengimaninya, maka ia kufur (QS. An-Nisa [4] : 136).
- Kebangkitan Manusia
- Ar-Ra’d [13] : 11
- Iman kepada Malaikat
- Al-Baqarah [2] : 34
- Iman kepada malaikat berdasarkan dalil naqli, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasul.
- Allah menciptakan malaikat sebelum mencipakan jin, manusia, dan alam semesta.
- Malaikat diciptakan dari cahaya yang cahaya itu tidak dapat terindera oleh manusia.
- Menurut Al-Qur’an, mereka berada di langit dan bumi dan sering berpindah tempat di antara keduanya.
- Allah memerintahkan malaikat untuk mengatur apa yang ada di langit dan di bumi serta apa yang terjadi di antara keduanya. Mereka mengatur alam semesta dengan izin Allah.
- Iman kepada Kitabullah
- Al-Baqarah [2] :2
Kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah ada empat;
- Taurat kepada Nabi Musa AS
- Zabur kepada Nabi Daud AS
- Injil kepada Nabi Isa AS
- Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
Dari semua kitab yang Allah turunkan, hanya Al-Qur’an yang dijaga keasliannya oleh Allah. Al-Qur’an juga berfungsi sebagai penyempurna sekaligus penghapus syariah-syariah nabi dan rasul sebelumnya.
- Iman kepada Nabi dan Rasul Allah
- Ali Imran [3] : 144
Pengertian nabi dan rasul;
- Rasul adalah orang ang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan syariahnya sendiri.
- Nabi adalah orang yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan syariah rasul sebelumnya.
- Jumlah nabi yang Allah angkat adalah kurang lebih 124.000 orang. Sedangkan jumlah rasulnya adalah 315 orang.
- Rasulullah Muhammad SAW adalah penutup bagi para nabi dan rasul. (QS. Al-Ahzab [33] : 40)
- Iman kepada Hari Kiamat
- Bukti adanya Hari Akhir adalah berdasarkan dalil naqli. Karena Hari Kiamat adalah suatu hal yang tidak terindera oleh manusia.
- Hanya Allah yang tahu kapan terjadinya Hari Kiamat. Allah hanya memberikan tanda-tanda mendekati Hari Kiamat.
- Hari Kiamat akan terjadi setelah ditiupnya sangkakala yang pertama. (QS. Az-Zumar [39] : 68)
- Segala setuatu akan disaksikan oleh semua makhluk. Semua dosa akan diadili dengan seadil-adilnya.
- Kenikmatan hanya ada di surga, dan siksaan akan terjadi di neraka.
- Iman kepada Hari Kiamat akan mendorong setiap orang yang beriman agar berhati-hati dalam menjalani dunia ini.
Takdir, Qadha, dan Qadar
Skema Pemahaman Qadha dan Qadar
Sumber : PR Review Halqoh
[Fathimah NJL, Santriwati angkatan ke-1 Jenjang SMP, Pesantren Media]