Guys, setiap orang tentu memiliki pengalaman unik dan lucu. Entah itu tentang persahabatan, lingkungan sekolah, dan lain sebagainya. Tapi kali ini, aku akan menceritakan pengalamanku perihal UJIAN.
Rabu, 16 April 2014
Siang bolong UJIAN? Waduh, nggak kebayang banget ya guys. Udah panas, nguantuk, laper, semua bercampur jadi satu. Tapi itulah nasib kami sekarang. Nasib 3 orang santriwati yang memutuskan untuk ikut UJIAN Paket C di Bekasi. Untungnya, hari ini adalah hari terakhir kami UJIAN.
Pelajaran terakhir yang diujikan hari ini adalah Ekonomi. Peserta ujian yang rata-rata non-muslim terlihat serius mengerjakan soal yang hanya berjumlah 40 itu. Aku yang sebelumnya hanya melatih kemampuan pelajaran ekonomiku di kumpulan buku UN, kini hanya bisa menggaruk-garukan kepala karena tidak mengerti.
Beda halnya dengan satu peserta yang duduknya lumayan jauh dariku. Belum 2 jam, dia sudah berhasil mengerjakan soal ujian dan menyandarkan kepalanya di atas meja. Aku terpaku tidak menyangka, mana mungkin soal sesulit itu bisa dkerjakan dalam waktu kurang dari 2 jam.
Tapi entahlah, aku akui dia hebat.
Beberapa saat kemudian, saat pengawas sedang memeriksa lembar jawaban milik peserta. Pengawas datang menghampiri peserta yang hebat itu dengan nada heran.
“Loh. . kok jawabannya jadi 50. . Coba lihat baik-baik soalnya? Ada berapa soalnya? “ tanya pengawas heran.
Dengan santai dia menjawab “ emangnya berapa bu?”
“Ya ampun, itu soal cuman ada 40. Kenapa kamu bisa menjawab 50? 10nya dari mana?” jawab Pengawas ujian sambil memperlihatkan jumlah soal di kertas ujian.
Mendengar jawaban dari orang itu, aku dan peserta ujian yang lain pun tertawa. Sedangkan orang hebat itu, dia langsung menutup wajahnya karena malu.
Nah guys, menurutmu. . apa nih pesan yang bisa kita ambil dari ceritaku ini? Hehehe
Novia Handayani, santri Angk.1 Pesantren Media 3 SMA