Loading

Guys, sesuai judul di atas, udah pada tahu belum biografi Jokowi ada di soal UN SMA? Mungkin di antara kalian ada yang udah tahu. Tapi yang belum tahu, abis baca tulisan ini kamu bakal tahu beritanya. Soal ini, penulis nggak ngada-ngada ya. It’s true! Sekarang lagi rame beritanya. Waktu perjalanan pulang abis Ujian Paket C di daerah Bekasi, Selasa 15 April 2014 lalu, penulis denger berita di radio. Berita tentang hebohnya biografi Jokowi ada di soal UN Bahasa Indonesia. Awalnya penulis nggak percaya. Soalnya waktu penulis ujian Bahasa Indonesia, nggak ada tuh nama Jokowi. Masa iya ada biografi Jokowi di soal UN SMA? Kok bisa ya? Gimana caranya? Ya, Itulah segelintir pertanyaan yang sempat mampir di benak penulis.

Setelah nyimak di beberapa radio penulis baru percaya. Masalahnya banyak juga media massa yang gencar memberitakannya.Di koran, tv sampe jejaring sosial. Kabarnya, biografi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ada di soal Bahasa Indonesia untuk jurusan IPS. Penulis juga jurusan IPS. Tapi nggak ada tuh. Ohya, Rabu kemarin, pas hari terakhir ujian, pengawas di ruang kelas penulis sempet nanya ke peserta ujian. Nanya apa ada soal Jokowi di soal Bahasa Indonesia kemarin? Karena nggak ada, jadi kami jawab nggak ada.

Nah, di soal yang ada Jokowinya, di situ tertulis tentang latar belakang Jokowi, tanggal lahir, pendidikan sampe problem yang dihadapi Jokowi terkait UMP (upah minimum  provinsi). Sedangkan yang ditanyain sama soalnya adalah tentang poin keteladanan Jokowi. Setelah penulis lihat soalnya, ternyata isinya memang pro banget sama Jokowi. Bagi yang penasaran, ini gambarnya.

jokowi ada di soal un_thumb[2]

Nanggapin hal ini, banyak loh pihak yang kaget. Salah satunya adalah Ketua Panitia Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di DKI Jakarta, Istaryatiningtias. Padahal penyusunan naskah UN dibuat khusus oleh tim penyusun UN yang terdiri dari guru-guru SMA dan sederajat di wilayah DKI. Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini ngejelasin bahwa pembuatan naskah UN sendiri terdiri dari peran serta Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tapi dalam bidang pendidikan yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Pertanyaannya, kok bisa ya hal ini terjadi? Bukankah soal UN disusun oleh tim khusus dan telah dibuat beberapa bulan sebelum ujian? Sebenarnya ada apa di balik kejadian ini?

Guys, nggak cuma kaget. Sejumlah pihak bahkan menyesalkan dan menuding kejadian ini adalah bagian dari kampanye terselubung demi meningkatkan pamor Jokowi pada Pilpres mendatang. Anggota Komisi X DPR RI Ahmad Zainuddin menilai adanya soal tersebut sudah termasuk bagian politisasi lembaga pendidikan. Menurutnya, Ujian Nasional sudah dijadikan ajang kampanye. Widih!

“Dengan alasan apapun, tidak dibenarkan adanya upaya sosialisasi atau kampanye politik di lingkungan sekolah. Apalagi jika hal itu di lakukan dalam soal UN SMA/SMK, karena sangat dikhawatirkan ada upaya penggiringan opini yang dapat menguntungkan atau pun dapat mendiskreditkan pihak tertentu yang dijadikan obyek pada soal tersebut,” Ucap beliau seperti dikutip tribunnews.com, Selasa, 15 April 2014.

Komentar lain datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh yang membantah adanya unsur politis dalam munculnya biografi Jokowi di soal mata pelajaran Bahasa Indonesia pada UN SMA.

Guys, menurut berita yang beredar, nama Jokowi nggak cuma ada di soal Bahasa Indonesia. Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digagas Jokowi juga muncul di soal UN mata pelajaran Sosiologi. Nama Jokowi beserta kebijakannya dalam memimpin Jakarta juga muncul dalam soal UN Bahasa Inggris. Widih! Di matematika ada nggak ya? ><

Nah, Guys, dunia pendidikan negeri ini makin tercoreng aja ya. Udah biaya pendidikan mahal, banyak anak putus sekolah dan kejadian ini nambah permasalahan aja. Ya, berita ini wajar kalau heboh. Soalnya sebentar lagi kan Pilpres sementara Jokowi adalah salah satu yang menjadi kandidatnya. Wajar aja banyak yang ngecam dan nuding adanya kampanye terselubung. Apalagi ini di dunia pendidikan. Peserta ujiannya pun adalah usia yang udah punya hak pilih. Ya,otomatis jadi inceran juga. Beginilah dalam sistem demokrasi liberal yang diterapkan di negeri ini. Apapun bisa dilakukan demi memperoleh suara terbanyak. Kampanye dalam pendidikan buktinya. Walaupun belum diketahui siapa pelakunya. Demi mendapatkan kursi di pemerintahan banyak yang melakukan apa saja tanpa mempetimbangkan apakah caranya itu halal atau haram. Banyak yang buta dengan harta dan kekuasaan. Jangan sampai kita kayak gini ya, Guys! Ingat, dunia, harta, kekuasaan itu cuma sementara doang. Nggak kekal. Mendingan perbanyak amal sholih buat di akhirat nanti. Iya kan, Guys? Ready? HAMASAH!

 [Siti Muhaira, santriwati kelas 2 jenjang SMA, Pesantren Media]

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *