Rumah yang mewah nan megah dengan harta yang melimpah, sebagai pertanda bahwa aku adalah orang paling kaya di sekolah. Kehidupan ekonomiku jauh beda dengan Mitha. Mitha hanyalah seorang anak miskin yang tak memiliki banyak harta.
Tapi aku selalu iri padanya, karena keluarganya yang harmonis. Sedangkan orang tuaku dua duanya bekerja, jarang sekali di rumah. Tempat kerjanya itu sudah seperti tempat tinggalnya. Aku sudah seperti anak nya bi Nani. Tidak ada tempat curhat selain bi Nani, semua keluhanku, dari karena papa jarang pulang,
Kapan semuanya bisa kembali seperti dulu, becanda bersama, bercengkrama, makan bersama. Itu semuanya hanyalah khayalan yang sia-sia, tak mungkin bisa kembali seprti dulu.
Karena kejadian itu semuanya jadi begini. oh tidak! Aaaarrgghhh….
[Daffa Azzahra, Santriwati Pesantren Media angkatan ke-2, kelas 2 jenjang SMP]