Meskipun hujan turun, Santri Pesantren Media tetap antusias dalam acara nonton bareng film ”Umar”
BOGOR, PESANTRENMEDIA.com – Acara nonton bareng film Umar bin khatthab ra sudah memasuki episode ke 14. Para santri Pesantren Media dan penonton lain terpaksa menonton di Masjid Nurul Iman karena hujan yang sejak sore mengguyur Komplek Laladon Permai. Kamis,( 25/11/12).
Acara nonton bareng film “Umar” adalah suatu kegiatan yang diadakan oleh Pesantren Media Bogor . Dimulai sejak tanggal 3 Muharram 1434 H (17 November 2012). Jadwalnya yaitu setiap hari (kecuali malam Jum’at) pukul 19.30 WIB bertempat di Lapangan Laladon Permai. Namun, apabila hujan turun maka acara akan dipindahkan ke Masjid Nurul Iman. Sebuah Masjid yang terletak ± 1 km dari Pesantren Media. Acara ini dilangsungkan di luar Pesantren karena selain santri, warga sekitar Komplek Laladon juga bisa ikut menyaksikan film ini.
Film “Umar” adalah film yang diproduksi oleh MBC Group dan terdiri dari 30 episode. Lokasi shootingnya di dua Negara yaitu Maroko dan Suriah. Dengan set yang dibuat mirip dengan keadan kota Mekkah di abad ke-7. Film ini melibatkan lebih dari 30 ribu aktor dan tim teknis dari 10 negara berbeda. Produsen Saudi, Midle East Broadcasting Centre(MBC), mengatakan ini adalah produksi terbesar yang pernah dibuat di Arab. Sebagaimana diketahui, Umar Ibn al-Khattab adalah khalifah kedua dari Islam dan salah satu dari 10 sahabat dekat Nabi Muhammad yang dijanjikan surga. Meskipun sempat memicu kontroversi di dunia Arab film ini tetap dinikmati oleh kebanyakan orang.
Semua santri Pesantren Media dilibatkan dalam acara pemutaran film “Umar” ini. Masing-masing santri mendapatkan tugas yang telah ditentukan oleh Ustadz Umar Abdullah. Ada yang bertugas membawa LCD PROYEKTOR , kabel-kabel, meja, minuman jahe, gelas dan lain-lain. Ustadz Umar Abdullah adalah Direktur Pesantren Media dan yang menjadi pemimpin di acara ini. Beliau juga sebagai orang yang menjelaskan tokoh dan latar yang ada di dalam film itu. Hari pertama acara nonton bareng film “Umar” dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 November 2012 di Masjid Nurul Iman. Sesuai dengan jadwal acara dimulai pukul 19.30 WIB. Dihadiri oleh santri Pesantren Media. Di setiap malam ada dua episode yang diputar. Namun di hari pertama ini hanya satu episode saja yang diputar. Baru pada hari kedua ada dua episode yang diputar.
Di tengah acara, penonton bisa menikmati hangatnya bansus (bandrek susu) atau teh yang telah disediakan oleh Pesantren. Minuman ini dibagikan oleh santri yang mendapat tugas untuk menuangkan dan membagikannya. Di akhir acara Ustadz Umar mengadakan kuis. Ada lima pertanyaan di setiap kali film diputar. Bagi pemenang akan mendapatkan hadiah berupa beng-beng atau wafer tango. Hal ini juga yang membuat santri semakin semangat.
Mengingat Kamis malam kemarin, para santri antusias menonton film ini. Banyak diantara mereka (terutama santri akhwat) yang menanti-nantikan tokoh Khalid bin Walid. Karena ia adalah panglima perang yang sangat tangguh dan luar biasa sehingga mendapat gelar saifullah atau pedang Allah. Para santri menjerit histeris saat menyaksikan umat muslimin banyak yang mati syahid dalam peperangan. Seperti saat Hamzah, paman Rasulullah yang mati syahid karena ditombak oleh Wahsyi. Tangis pun meluap dari wajah sebagian santri. Ada yang hanya diam terpaku saat menyaksikan itu. Seperti Cylpa Nur Fitriani, salah satu santri yang menangis histeris saat menyaksikan itu. Ketika ditanya ia hanya menjawab “Kasihan, Hamzah dibunuh sama Wahsyi.” Cylpa Nur Fitriani mengeluarkan isi hatinya saat melihat Hamzah syahid dalam perang Uhud. Sama halnya dengan Maila, yang juga santri di Pesantren Media. Saat ditanya tentang Hamzah mati syahid, ia hanya berkomentar: ” Rasanya sedih sekali ketika melihat bagian itu.”
Seperti yang dituturkan oleh Ustadz Umar bahwa tujuan diadakannya acara ini yang pertama adalah sebagai hiburan. Hiburan untuk santri dan warga sekitar Komplek Laladon Permai. Yang kedua adalah sebagai pembelajaran Sirah Nabawiyah dan Khulafaur Rasyidin. Tidak hanya untuk hiburan acara ini juga sebagai pembelajaran yang wajib dihadiri oleh santri. [Siti Muhaira, santriwati angkatan ke-2, jenjang SMA, Pesantren Media]
Catatan: tulisan ini adalah sebagai bagian dari tugas menulis reportase di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media