Selasa, 7 Agustus 2012
Pagi ini sekitar jam 7 pagi, aku diajak Abi untuk mengisi acara Ramadhan di sekolah-sekolah. Awalnya, kami ke SMA Rimba Madya di Ciomas. Aku menjadi operatornya Abi. Lalu aku ikut bernyanyi saat lagu Lu Namanya Berzina bersama Abi. Acara di sini disponsori oleh KISI FM dan Telkomsel.
Setelah dari SMA Rimba Madya, aku dan Abi bergegas menuju Dramaga, SMK Adi Sanggoro. Di sana, aku dan Abi bertemu Om Dedy dan Kak Anam. Di sana juga ada Om Burhan dan Om Iwan.
Di SMK Adi Sanggoro, Abi dan Om Dedy menghibur dengan menyanyikan lagu ideologis buatan Abi. Liriknya buatan Abi, lagunya buatan Om Dedy. Mereka menyanyikan empat lagu, Andai Saja Beriman, Berhala Cinta, Ramadhan Penuh Berkah, dan Tanpa Imamah Selalu Berbeda. Abi dan Om Dedy mendapat kenang-kenangan berupa parsel buah.
Setelah dari SMK Adi Sanggoro, aku dan Abi menuju SMK Negeri 3. Om Dedy dan Kak Anam ikut. Di perjalanan, aku tertidur.
Kami tidak ke tempat acara terlebih dahulu. Tetapi kami ke Masjid ar-Rahman di Bantarjati untuk sholat Zhuhur. Baru setelah itu kami ke tempat acara yang letaknya tak jauh dari masjid.
Saat kami sampai, rupanya acara baru dimulai. Acara ini juga disponsori oleh KISI FM dan Telkomsel. Ada yang aneh lho. Tampilan pertama dari Indonesia Idol. Aku lupa namanya siapa. Ia menyanyikan lagu tentang cinta. Yang parah, ia menarik seorang perempuan. Yang paling parah, ia juga menarik laki-laki dan menggandengkan mereka berdua sambil menyanyikan lagu cinta. Aku, Abi, Om Dedy, dan Kak Anam langsung ke luar. Abi sempat ngomel ke penyelenggara acara. Mereka juga tidak tahu.
Akhirnya saat Abi tampil untuk mengisi acara, Abi mengomentari kejadian tadi. Karena itulah tugas Abi. Lalu aku tampil lagi bernyanyi lagu Lu Namanya Berzina bersama Abi. Setelah selesai, aku minta dibelikan bubur sumsum biji salak oleh Abi. Lalu kami pulang.
Di Sindangbarang, Abi berhenti di sebuah ruko. Abi menitipkan uang kepadaku untuk membeli sop buah. Sedangkan Abi pergi ke toko herbal.
Sampai di rumah hujan. Aku membantu Umi memindahkan barang-barang di tempat santri SMA Akhwat yang terkena kebocoran.
Aku berbuka di Masjid Nurul Iman. Orang yang datang ternyata sedikit. Sehingga orang yang datang diberi jatah masing-masing 2 kotak. Aku diberi 5 kotak. Untuk Teh Ika, Abdullah, Taqi, dan untukku 2. Satu kuberikan kepada Adek Muhammad.
Rabu, 8 Agustus 2012
Hari ini, aku dan adik-adikku diajak Abi ke toko buku Gramedia. Adikku Abdullah merengek-rengek meminta uang kepada Umi. Ia sampai menangis. Tapi akhirnya, ia berhenti menangis. Cengeng juga, ya.
Kami berangkat setelah sholat Zhuhur. Sekitar jam setengah 1. Kami pergi ke Bank BRI di Sindang Barang dulu untuk mengambil uang. Lalu kami pergi ke Giant Sindangbarang. Kami membeli kelengkeng, udang jerbung, minuman rasa jeruk dan apel, dll.
Setelah dari Giant, kami berangkat ke toko buku Gramedia di Pajajaran. Aku sudah membawa uangku dari Pak H. Cecep kemarin. Ditambah sisa uang jajanku 4000. Di Gramedia, aku tidak membeli apa pun. Tapi aku sudah menghabiskan dua buah buku. Abi membeli tiga buku.
Setelah dari Gramedia, kami melanjutkan perjalanan ke rumah Ustadz Iwan Januar untuk memberikan titipan parsel. Selanjutnya, kami pulang.
Di rumah, aku dan adik-adikku bermain Typing Master.
Aku berbuka dengan mie goreng di masjid. Adek Muhammad tidak meminta tolong kepadaku sehingga mienya tumpah.
Kamis, 9 Agustus 2012
Pagi ini, supir Pakde Mono, Pak Junet, mengantarkan mobil Honda Jazz milik Bude Diyah. Mobil ini, akan digunakan keluarga Umi untuk mudik ke Magelang. Denger-denger sih, kami akan mudik hari selasa nanti. Oh, iya. Aku juga sudah membuat hadiah untuk Eyang Kakung dan Yang Ti.
Setelah mengobrol sebentar, Pak Junet diantar Abi ke Terminal Baranang Siang. Sambil mengantar, sambil Abi belajar mengemudikannya. Mobil Bude adalah jenis matic. Jadi berbeda dengan mobil yang biasa Abi setir, Panther.
Setelah Abi pulang mengantar Pak Junet, Adek Muhammad ingin ikut naik mobil Bude Diyah. Akhirnya, Abi menjanjikan Adek untuk naik mobil. Tapi nanti. Haha.. Adek ngamuk.
Sambil jalan-jalan, sambil Umi menitipkan susu Dancow coklat untuk dibeli. Mendengar itu, Adek semakin mempunyai alasan untuk naik mobil Bude Diyah. Tapi tetap saja. Abi bilang, nanti..
Aku pun bersiap-siap. Tapi keberangkatan Abi tunggu sampai Ashar. Aku juga jadi kesal. Tapi aku tidak mengamuk seperti adek Muhammad. Hehe..
Kami berangkat menggunaka mobil Bude Diyah. Tidak beberapa lama, kami sudah sampai. Kami berhenti di depan Perumahan Puri Matahari Persada. Yang turun hanya aku. Aku datang pada suatu ruko yang lumayan ramai. Aku memesan satu renteng susu Dancow coklat. Kemudian kami pulang lagi.
Sampai di rumah, aku langsung menyiapkan baju ganti, sabun, sampo, sikat gigi, dan handuk. Kemudian aku buru-buru mandi. Aku agak menyesal. Seharusnya ketika menunggu keberangkatan tadi, aku mandi dulu.
Aku berangkat ke Masjid bersama Teh Ika. Aku diamanahi Abi untuk menyiapkan peralatan untuk nonton film. Kami akan menonton Kisah Nabi Nuh AS. Aku juga yang menjadi operatornya.
Mengoperasikan alat-alat itu tidak susah. Yang susah adalah menjaga alat-alat itu dari anak-anak kecil yang suka mengganggu. Netbook-ku saja sempat ada yang memukul. Aku jelas sangat marah. Tapi yang marah bukan hanya aku. Marbot Masjid, Oyok, dan Teh Ika pun juga kewalahan. Ckckck.. Anak kecil..
Jumat, 10 Agustus 2012
Pagi ini, aku ikut Umi dan Abi ke Giant Yasmin. Yang ikut Umi, Abi, aku, Taqi, dan Muhammad. Abdullah tidak ikut karena tidur.
Kami langsung pergi ke Giant menggunakan mobil Bude Diyah. Kami melewati jalan Sindangbarang. Kemudian masuk ke SBJ menuju Bubulak. Baru kami berjalan ke arah Yasmin.
Saat datang, kami agak ragu. Giant sudah buka belum, ya? Soalnya masih sepi. Ketika di tempat parkir, hanya ada satu dua kendaraan saja.
Kami pergi ke tempat penjualan sepatu dan sandal untuk membelikan Abdullah dan Taqi sandal. Sambil Umi memilih-milih sandal, Abi melihat-lihat VCD di stand sebelah. Akhirnya, Abi membeli film anak-anak, Kisah Nabi Yusuf AS, dan Kisah Qorun, Pengemis Buta, dan Tiga Pemuda dalam Gua. Di depan stand VCD, ada stand yang menjual mainan anak. Adek berulang-ulang mengajakku untuk melihat-lihat mainan. Umi menasehatiku untuk hati-hati kalau sampai Muhammad mau membelinya.
Setelah urusan kami selesai, kami beranjak ke Giant di lantai 2. Kami menaiki escalator. Begitu sampai di lantai 2, Muhammad langsung berlari ke tempat kereta belanjaan. Aku segera mengejarnya dan mengambil salah satu kereta. Adek langsung memintaku untuk mengangkatnya ke kereta itu.
Setelah itu, aku mengikuti Taqi menyimpan sandal yang tadi ia beli di tempat penitipan barang. Aku melihat sebuah televisi yang aku tahu itu adalah monitor dari CCTV. Aku dan Taqi mencari kameranya. Ternyata bentuknya bulat menempel di atas. Lalu Umi datang dan menyuruh kami masuk ke Giant.
Menurutku, kami membeli banyak sekali. Sampai-sampai keretanya penuh.
Setelah membayar di kasir, kami langsung menuju tempat parkir. Sebelum melewati escalator, ada permen-permen yang disusun seperti pohon. Lucu deh.
Kami pulang melewati jalan yang sama. Aku melihat topeng monyet di perempatan antara arah RS Karya Bhakti dan Parung. Monyetnya didandani seperti pengantin wanita. Lucu lho.
Kami juga melewati jalan yang baru selesai dibangun. Kalau dilihat dari atas, indah sekali.
Kami mampir dulu ke rukonya Pak Yusuf di Sindang Barang untuk membeli obat-obatan herbal. Di sana, aku banyak memotret ruko Pak Yusuf.
Kami sampai di rumah, tapi Abdullah belum juga bangun. Dia memang habis I’tikaf di Masjid semalam. Tapi kok belum bangun juga, ya?
Sore hari, aku menjadi operator untuk nonton film lagi. Kali ini, nonton film yang tadi Abi beli. Yaitu, Kisah Qorun, Pengemis Buta, dan Tiga Pemuda dalam Gua. Saat Kisah Pengemis Buta, aku ingin menangis.
Kami berbuka dengan Dunkin Donut. Aku mendapat teh kotak sosro tiga lho! Asyik..
Sabtu, 11 Agustus 2012
Hari ini, aku, keluargaku, Om Farid dan Kak Anam pergi ke pengajian Tafsir dan Hadist Ustadz Abdurrahman al-Bagdadiy.
Kami berangkat menggunakan mobil Bude Diyah. Abi yang menyetir, Umi di kursi sebelah Abi. Abdullah, Taqi, Om Farid, dan Kak Anam di kursi tengah. Aku dan Adek Muhammad di bagasi belakang. Haha.. aku cukup lho, masuk ke sana. Tapi lumayan panas. Karena AC-nya tidak sampai ke belakang.
Kami mengaji di Masjid Nurul Ilmi selama kurang lebih 2 jam. Dari jam 8 sampai jam 10. Aku mendengarkan sambil menjaga Adek. Aku juga berkali-kali ke kamar mandi. Aku merasa gigiku ada yang goyang. Ternyata benar. Gigi taring bawahku yang masih gigi susu goyang dua-duanya.
Selesai pengajian, aku memotret-motret lapangan luas di belakang masjid.
Sebelum pulang, kami mampir ke Giant Sindangbarang dulu. Kami parkir di sebelah mobil kodok yang setiap aku datang pasti ada mobil itu. Adek Muhammad langsung ribut melihat mobil kodok. Saat turun, ia memegang-megang mobil itu.
Di Giant, Umi membeli sirup, nughet, My Vla, dll. Umi ingin mencoba vla puding yang ada di TV itu.
Siang hari di rumah, aku menonton film Upin Ipin Geng. Aku menonton bersama Abdullah, Taqi, Muhammad, dan Umi.
Hari ini, aku tidak menjadi operator nonton film di Masjid lagi. Karena, hari ini tidak ada nonton film. Yang ada hanya nonton permainan musik dari tim marawis SDN dari Bubulak.
Minggu, 12 Agustus 2012
Setelah sahur, aku diberikan Umi naskah untuk siaran radio di Mars FM. Setelah sholat Shubuh, aku, Umi, Abi dan Adek Muhammad yang masih tidur berangkat. Abdullah dan Taqi menjaga rumah ketika kami pergi.
Kami berangkat menggunakan mobil Bude Diyah. Oh, iya. Mars FM terletak di Gedung MUI Bogor. Di depan Gedung MUI Bogor, ada banyak bis. Ternyata, ada acara mudik bersama Tolak Angin dan Kukubima.
Narasumber hari ini adalah Umi. Aku dan Umi membahas topik, Gosip Itu Penyakit.
Selesai siaran, aku sempat memotret ruang siaran.
Dari Mars FM, aku langsung pulang. Di mobil, Muhammad sudah bangun.
Aku, Umi, dan Abi kaget. Begitu masuk rumah. Tidak ada orang. Kemana Abdullah dan Taqi? Aku langsung disuruh Abi untuk mencari mereka. Pertama, aku meng-sms temanku, Husnia. Untuk menanyakan apakah adik-adikku ada di rumahnya. Tapi ia menjawab tidak ada. Akhirnya, aku terus berkeliling komplek.
Lama-lama aku merasa lelah. Lalu aku pulang. Sebelum aku sampai di rumah, aku melihat Umi dan adik-adikku sedang berjalan menuju rumah juga. Aku bertanya kepada adikku, Taqi.
“Kamu dari mana? Kenapa meninggalkan rumah?” aku memberikan dua pertanyaan sekaligus.
“Aku dari rumah Kak Faisal.” Kata Taqi bergegas masuk ke rumah. Aku mengikutinya. Di rumah, Abdullah dan Taqi dimarahi oleh Umi dan Abi. Aku baru sadar, ternyata, kaki Abdullah dan Taqi terlihat menghitam. Aku kembali bertanya kepada keduanya.
“Mengapa kaki kalian kotor?” mereka menjawab dengan wajah tak senang.
“Iiih,” kata Abdullah. Aku diam dan pergi. Aku agak kesal. Karena kaki mereka kotor, lantai rumah Umi juga jadi kotor.
Setelah Abdullah dan Taqi selesai dimarahi. Aku dan Adek Muhammad menonton film Upin Ipin Geng. Lalu, Abdullah dan Taqi ikut menonton.
Sore harinya aku ikut acara Buka Bersama di Masjid Nurul Iman.Kali ini, yang mengisi acara adalah Om Dedy. Om Dedy menghibur peserta acara dengan bernyanyi sambil memainkan alat musik Keyboard. Aku kembali menjadi operator netbook. Hanya saja, aku tidak mempertontonkan film. Tapi, memperlihatkan lirik lagu yang dinyanyikan Om Dedy.
Hmm.., buka puasa hari ini adalah dari McDonal. Kami juga diberi roti dan Teh Kotak. Aku mendapat sms dari Teh Ika. Teh Ika juga ingin mendapat makanan. Tapi Teh Ika masih di jalan. Teh Ika dari Gunung Putri, untuk mengunjungi saudaranya. [Fathimah NJL, Santriwati Pesantren Media, Kelas 1 SMP]
Catatan: tulisan ini adalah sebagai tugas menulis diary di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media
calon penulis masa depan. tetap semangat fathimah NJL!!