Loading

Ketika pelajaran editing video, santri yang memiliki laptop dengan spesifikasi hardware yang pas-pasan pernah berseloroh, “nunggu render ini bisa sambil ngopi dan ngobrol, malah sampai tertidur baru kelar tuh prosesnya.” Ungkapan ini untuk menunjukkan saking lamanya sang laptop memproses, padahal durasi video kadang hanya 10 menit.

Ketika saya ceritakan bahwa ada lho komputer di sebuah lembaga kursus yang spesifikasinya bikin ngiri: RAM 16 GB; Prosesor Core i9; dan hardisk 4 TB. Dijamin kalo editing dan render video, ngacir. Mereka udah pada “nelen ludah” aja tuh walau baru sekadar mendengar cerita saya, apalagi bila menyaksikan langsung komputer tersebut.

Akhirnya, banyak santri yang yang di kemudian hari ingin meng-upgrade hardware di laptopnya. Ada yang izin ingin beli RAM tambahan, di-upgrade. Ada juga yang malah ingin ganti laptop dengan spesifikasi yang bikin senang hati. Intinya, segala hal untuk menunjang karya dan tugas-tugas diupayakan benar-benar agar terwujud.

Nah, sebenarnya ada yang lebih penting. Ini yang sering kami–para guru– tekankan kepada santri. Ya, ada yang lebih penting: yakni meningkatkan kualitas iman. Betul, upgrade imanmu, Ini jauh lebih penting. Iman yang kokoh akan memberikan dorongan kuat untuk melakuan ketaatan. Menguatkan ibadah. Memudahkan untuk sabar, tawakal, dan menerima takdir dari Allah Ta’ala. Ini memang tak mudah. Namun, sangat diperlukan, sehingga harus benar-benar diupayakan secara serius.

Bagaimana caranya meningkatkan kualitas iman? Ya, sebagaimana hardware komputer yang butuh di-upgrade demi meningkatkan kinerja, maka iman juga butuh ditingkatkan. Bahkan harus. Sebab, iman akan memberikan kekuatan jiwa.

Apa saja yang bisa meningkatkan iman kita? Pertama, menolong agama Allah. Ya, bila melakukan hal ini, akan dijamin kokoh iman kita. Allah Ta’ala akan memberikan atau mengokohkan kedudukan kita. Itu artinya, iman kita akan bertambah (kualitasnya). Akan ter-upgrade!

Firman Allah Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.(QS Muhammad [47]: 7)

Kedua, berinfak di jalan Allah Ta’ala juga akan mengokohkan iman kita. Jadi, jangan malas sedekah, jangan sungkan untuk berinfak. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (QS al-Baqarah [2]: 265)

Ketiga, iman akan kokoh dan meningkat kualitasnya jika kita melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkar. Kata Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilaly, “Ketika seseorang berkata benar dan makin bagus amalannya, maka ia akan semakin kokoh dalam beragama.” (Bahjah An-Nazhirin, jilid 2, hlm. 514)

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ أَنِ اقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ أَوِ اخْرُجُوا مِنْ دِيَارِكُمْ مَا فَعَلُوهُ إِلَّا قَلِيلٌ مِنْهُمْ ۖ وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا , وَإِذًا لَآتَيْنَاهُمْ مِنْ لَدُنَّا أَجْرًا عَظِيمًا , وَلَهَدَيْنَاهُمْ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا , وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu”, niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS an-Nisaa’ [4]: 66-69)

Keempat, iman akan menjadi kuat dan kokoh ketika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari segalanya, juga mencintai seseorang karena Allah, dan membenci kekufuran. Masya Allah. Ini berat, tapi insya Allah bisa kita lakukan. Bagi para santri Pesantren Media, dalam Ikrar Santri poin pertama adalah “taat kepada Allah dan Rasul-Nya”. Ketaatan adalah bagian dari cinta.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

Tiga perkara yang seseorang akan merasakan manisnya iman : 1) ia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya; 2) ia mencintai seseorang hanya karena Allah; 3) ia benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci bila dilemparkan dalam neraka.”  (HR Bukhari, no. 6941 dan Muslim, no. 43)

Masih banyak cara untuk meningkatkan kualitas (upgrade) iman kita. Namun, beberapa hal tadi cukup bagi kita untuk melakukannya. Insya Allah. Silakan bisa membaca literatur lainnya untuk menambah wawasan. Yuk, para santri Pesantren Media, manfaatkan kesempatan untuk meng-upgrade keimanan kalian, mumpung di bulan Ramadhan. Semangat!

Salam,

O. Solihin

Mudir Pesantren Media

By osolihin

O. Solihin adalah Guru Mapel Menulis Dasar, Pengenalan Blog dan Website, Penulisan Skenario, serta Problem Anak Muda di Pesantren Media | Menulis beberapa buku remaja | Narasumber Program Voice of Islam | Blog pribadi: www.osolihin.net | Twitter: @osolihin | Instagram: @osolihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *