Loading

Jika gabut melanda, maka santri pun bisa terpapar. Apa itu gabut? Sebenarnya akronim awal itu, “gaji buta”, tapi ke sini lebih sering arti lain yang dipakai. Ya, anak milenial menyebut gabut untuk: malas, bosan, mager dan sejenisnya. Santri gabut, artinya santri yang malas, bosan, mager, bete dan sejenisnya. Intinya, sesuatu yang tak produktif.

Adakah santri gabut di Pesantren Media? Ya, saya pikir hampir di semua tempat bisa ada kondisi demikian. Tak terkecuali di pondok kami. Biasanya, santri yang terpapar gabut itu beralasan karena ingat orang tua, kangen suasana rumah, kondisi di pondok yang tak nyaman baginya, teman yang tidak peduli dengannya, ingin refreshing, mumet dengan beragam tugas, dan lain sebagainya. Jika dirinci, bisa jadi banyak persoalan yang menyebabkan santri bisa gabut.

Kami memaklumi kondisi seperti ini. Maka, biasanya secara berkala santri ikhwan akan diajak refreshing berupa main futsal di lapangan futsal sungguhan, berarti sewa tempat main futsal. Selain refreshing, juga bisa menjalin kekompakan sesama santri. Minimal dalam permainan futsal dan semoga bisa dilanjut di pondok. Adakalanya juga berenang. Kami biasanya mencari kolam renang yang nyaman, sepi, dan lumayan jernih airnya. Kegiatan tersebut didampingi Wali Asrama. Selain kedua kegiatan itu yang diadakan secara berkala, minimal sebulan sekali, ada juga yang rutin dilakukan setiap pekan, yakni latihan bela diri karate. Nah, ini juga insya Allah bisa menghilangkan kepenatan sekaligus berolahraga.

Jika ada santri yang masih gabut dan belum bisa move on, kami akan memanggil santri yang bersangkutan, diajak ngobrol dan sharing seputar permasalahannya. Kebetulan santri di Pesantren Media tidak begitu banyak, jadi Wali Asrama dan saya bisa memantau dan mendampingi setiap santri. Meski tidak persis bisa memantau 24 jam dalam sehari, tetapi alhamdulillah masih bisa sering melihat mereka. Sehingga jika ada yang terlihat beda dari hari biasanya, akan langsung diajak ngobrol dan ditanyakan masalahnya.

Setiap hari Rabu malam juga kami adakan kegiatan khusus, yang sifatnya ada unsur refreshing dan pembelajaran untuk meminimalisir kegabutan santri. Setiap pekan berbeda kegiatan. Saat ini, Rabu pekan pertama diadakan Diskusi Aktual, untuk mengasah santri membaca fakta dan berargumentasi. Rabu pekan kedua, Pentas Kreativitas, sebagai sarana unjuk kreativitas para santri dalam berbagai keterampilan seperti fotografi, desain grafis, video, membaca cerpen, drama, dan sejenisnya. Rabu pekan ketiga, diisi Presentasi Makalah, melatih santri mempresentasikan pembahasan yang sudah ditentukan. Bergiliran setiap bulan. Rabu pekan keempat, NoBar alias Nonton Bareng film islami atau umum (termasuk film dokumenter, dan karya santri sendiri), lalu dibedah isinya, dikritisi dan diambil pelajaran yang baiknya.

Gabut itu biasa, santri gabut juga wajar. Namun, jika berlebihan bisa merusak semangat dan kekompakan di antara santri. Itu sebabnya, kami memiliki trik untuk menghadapi dan meminimalisir kegabutan santri dengan metoda yang sudah disebutkan tadi. Semoga tetap istiqomah. Ayo, semangat para santri!

Salam,

@osolihin

Mudir Pesantren Media

By osolihin

O. Solihin adalah Guru Mapel Menulis Dasar, Pengenalan Blog dan Website, Penulisan Skenario, serta Problem Anak Muda di Pesantren Media | Menulis beberapa buku remaja | Narasumber Program Voice of Islam | Blog pribadi: www.osolihin.net | Twitter: @osolihin | Instagram: @osolihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *