Loading

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah nilai salah satunya diartikan sebagai angka kepandaian (biji, atau ponten). Urutannya, dalam skala 1-10, nilai yang paling besar berarti menunjukkan tingkat kepandaian yang tinggi. Begitu juga sebaliknya. Perlukah nilai dalam sebuah pembelajaran? Bisa perlu bisa tidak. Dibutuhkan atau diperlukan (syarat dan ukuran).

Di Pesantren Media, di masa-masa awal tidak memberlakukan nilai berupa angka yang tertera dalam sebuah buku laporan (biasanya cukup disebut rapor), yakni buku yang berisi nilai yang diperoleh santri dalam setiap mata pelajaran. Bagaimana mengukur prestasi seorang santri waktu itu jika buku rapor tidak ada? Karya!

Ya, karya yang dibuat santri menjadi ukuran. Baik kualitas maupun kuantitas. Seberapa bagus tulisannya, seberapa banyak tema yang bermanfaat ditulis. Begitu pula dengan karya desain grafis, videografi, fotografi, pemrograman radio, seberapa sering bisa siaran di radio, editing audio, website, membuat skenario dan ragam keterampilan bidang media lainnya. Hasil karya dipajang di blog resmi Pesantren Media atau mengirimkannya ke media massa lokal atau nasional. Termasuk dalam hal ini berprestasi di event-event tertentu (skala lokal dan nasional).

Bagaimana dengan saat ini? Ada buku rapor. Sejak tahun 2013 ‘terpaksa’ kami menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat itu hingga saat ini. Pencatatan dirasa perlu, sehingga nilai bisa diarsipkan sekadar untuk mengukur penilaian di tahap awal. Mengapa di tahap awal? Sebab, aplikasi atau penerapan dari mapel yang dipelajari yang menentukan apakah santri ketika lulus mendapatkan penghargaan dari guru bidang keterampilan (teknik media) atau tidak mendapatkan satu pun penghargaan.

Mudahnya begini. Bisa saja santri secara teori dan praktek mampu mendapat nilai tinggi untuk bidang keterampilan tertentu, misalnya menulis dasar. Angka di rapor tertera 80. Pelajaran menulis dasar diberikan full selama setahun di kelas 1 (baik jenjang SMP maupun SMA). Berarti ada waktu setidaknya 2 tahun (saat kelas 2 dan kelas 3) untuk menunjukkan hasil karya tulis. Saya sebagai guru mapel menulis dasar menetapkan jumlah karya yang diposting ke blog resmi Pesantren Media minimal 50 tulisan selama menjadi santri hingga lulus di setiap jenjang (SMP dan SMA). 70 persen dari jumlah tulisan yang diposting di antaranya berkualitas dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat.

Bila santri mampu mencapai target ini, maka ketika lulus santri yang bersangkutan berhak mendapatkan penghargaan berupa sertifikat yang diberikan gurunya. Jika tidak memenuhi, tak mendapat sertifikat meski mendapat nilai tinggi di rapor pada saat kelas 1. Di mapel teknik bidang media lainnya juga demikian, tentu dengan standar yang berbeda sesuai kriteria guru bidang mapelnya.

Mengapa begitu? Sebab, penguasaan ilmu berupa teori itu ada pada praktek di lapangan. Sebuah karya, selain menunjukkan prestasi pembuatnya, juga menjadi sarana berbagi inspirasi yang bermanfaat (dan lebih bagus lagi berdakwah) untuk kemaslahatan umat. Itu sebabnya, santri dimotivasi untuk terus berkarya, karena bagian dari dakwah.

So, jika nilai di rapormu bagus-bagus, namun tidak berkarya di bidang keterampilan teknik media yang dikuasai, maka semua nilai itu tak ada artinya. Begitu pula nilai tinggi untuk mapel tsaqafah Islam, menjadi tak bernilai jika pada prakteknya, yakni cara berpikir dan cara berperilakunya justru bertentangan dengan akidah dan syariat Islam. Walau ini berat, tapi kami di Pesantren Media berusaha mendidik santri agar kokoh akidahnya, bagus akhlaknya, kuat takwanya, dan terampil di bidang yang dikuasainya, serta mengamalkannya dalam dakwah. Semoga bisa terwujud. Insya Allah.

Salam,
@osolihin
Mudir Pesantren Media

By osolihin

O. Solihin adalah Guru Mapel Menulis Dasar, Pengenalan Blog dan Website, Penulisan Skenario, serta Problem Anak Muda di Pesantren Media | Menulis beberapa buku remaja | Narasumber Program Voice of Islam | Blog pribadi: www.osolihin.net | Twitter: @osolihin | Instagram: @osolihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *