“Apakah di Pesantren Media memfasilitasi santri untuk halaqah?” Istilah halaqah, bagi sebagian orang sudah tak asing lagi, khususnya para aktivis dakwah. Nah, ini pula yang beberapa kali ditanyakan oleh orangtua calon santri Pesantren Media pada saat konsultasi dalam rangka mendaftarkan anaknya. Intinya sih, meski anaknya mondok dan jauh dari orangtua, namun aktivitas dakwah (khususnya kajian pekanan) yang dijalani anaknya selama ini tak terputus alias nyambung terus.
“Ya, bisa dan boleh!” biasanya itu jawaban standar kami. Sebagai tambahan, disampaikan kepada orangtua calon santri bahwa santri yang ada saat ini juga ada yang sudah terbiasa ikut halaqah. Bahkan anak kami juga ada yang ikut. Intinya sih, kami di Pesantren Media membolehkan santri untuk mengikuti kajian keislaman seperti halaqah, baik yang dilakukan di pondok maupun di luar pondok, selama tidak berbenturan waktunya dengan KBM yang sudah ada. Bisa diatur. Alhamdulillah selama ini tak ada masalah.
Pertanyaan seperti ini amat wajar diajukan oleh para orangtua calon santri yang menginginkan anaknya tetap mendapatkan suasana dakwah meski jauh dari rumah. Walaupun tentu, tanggung jawab kami di pondok dalam menggantikan peran orangtua para santri tetap menjadi prioritas kami dalam mendidik dan menempa santri. Kurikulum yang ditetapkan di Pesantren Media untuk mewujudkan visi dan misi menjadi tujuan dan target utama, yakni memuluskan program unggulan Tahfidz al-Quran dan keterampilan multimedia untuk mendukung dakwah Islam. Nah, insya Allah akan menjadi lebih bagus jika santri yang selama ini sudah terbiasa ikut halaqah kemudian berkarya untuk kemaslahatan umat.
Maka, bagi para orangtua yang masih punya pertanyaan yang sama terkait “halaqah” di Pesantren Media, semoga tulisan ini bisa menjadi jawaban. Namun bagi yang tidak bertanya tentang hal ini, sekadar informasi saja bahwa kami terbuka bagi siapa saja (khususnya usia belajar—SMP dan SMA) dari kalangan kaum muslimin yang mau menimba ilmu di Pesantren Media. Jika pun tidak ikut halaqah, insya Allah beragam materi tsaqafah Islam yang diajarkan sudah cukup menjadi bekal para santri dalam berkarya untuk kemaslahatan umat melalui keterampilan bidang media yang sudah dikuasainya. Semangat!
Salam,
@osolihin
Mudir Pesantren Media