Loading

Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media, Ahad, 20 Mei 2012

 

Sudah minggu kedua ini, tepatnya Ahad, 20 Mei 2012, Diskusi Aktual dilaksanakan di lantai dua Pesantren Media. Alhamdulillah sebentar lagi akan selesai bangunannya, dan saya kira belajar mengajar akan dilaksanakan di sini semuanya.

Topik minggu ini bertajuk “Usir Artis Porno Lady Gaga”. Ya pastinya dibahas topik ini karena sedang hangat-hangatnya dibicarakan dan perlu untuk didiskusikan terkait rencana konser Lady Gaga.

Seperti biasa yang wajib dan kudu datang adalah santri Pesantren Media, kemudia disusul oleh keluarga Direktur Pesantren Media, Ustadz Ir. Umar Abdullah beserta istrinya, Ustadzah Ir. Lathifah Musa dan anak-anaknya; Fathimah, Abdullah, Taqiy dan Muhammad. Tak ketinggalan yang sering datang hadir di acara Diskusi Aktual adalah Ustadz O.Solihin, salah satu pengajar di Pesantren Media, Kelas Menulis Kreatif dan Teknik Membuat dan Memodifikasi Blog dan Website.

Memulai diskusi ini, Ustadz Umar Abdullah menyampaikan, “Kabarnya tanggal 3 Juni 2012 ini akan dilangsungkan konser Lady Gaga di Indonesia. Tapi dari pihak Kepolisoan Daerah Jakarta tidak memberikan izin konser tersebut. Nah bagamana kita memandang Lady Gaga atas rencana konsernya di Indonesia dan itulah yang akan kita bahas,” Ustadz Umar menghela nafas sejenak.
“Yok! Siapa yang mau bertanya, angkat tangannya!” Beliau menepuk tangannya, mempersilakan bertanya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya terkumpul 6 pertanyaan. Pertama pertanyaan dari Taqiyuddin, “Kenapa Lady Gaga Konser di Indonesia?”
Ternyata pertanyaan Taqiy ini sama dengan pertanyaan yang akan diajukan abang dan kakaknya yaitu Abdullah dan Fathimah.

Kemudian giliran Kak Farid yang bertanya, kurang jelas sih aku dengarnya, soalnya Kak Farid ada di ujung ruangan dan ditambah suara berisik anak-anak, tapi inti pertanyaannya begini,” Bagaimana cara mengusir Lady Gaga?”
Berikutnya giliran aku yang bertanya, “Apa saja dampak Lady Gaga ke Indonesia?”

Pertanyaan terakhir dari Teh Novi, “Kenapa masih ada yang setuju dia ke sini dan cara mencegahnya bagaimana?”

Kemudian pertanyaan dijawab satu persatu yang dimulai dari pertanyaan Taqiy.

“Siapa yang tahu?” Suara Ustadz Umar Abdullah terdengar keras dan bulat di dalam ruangan, mungkin karena ruangannya masih kosong, belum terisi barang-barang.

Lalu Teh Novi memberanikan menjawab, “Mencari keuntungan!”
“Ummi apa Mi?” Terdengar suara bisik-bisik Fathimah ke Umminya yang persis di belakangku.

“Pasarnya banyak,” jawab Ustadzah Latifah ke Fathimah.

“Abi! Kata Ummi karena pasarnya banyak dan fansnya banyak!” Kata fathimah setengah berteriak.

“Ya mencari keuntungan, pasarnya banyak, lalu apalagi?” Tanya Ustadz Umar Abdullah.

Kemudian Ustadz O. sholihin memaparkan pendapatnya, “Dia datang ke Indonesia untuk mempromosikan album terbarunya yang berjudul “ Born This Way” artinya “jalan kelahiran baru”, kebetulan dari penelusuran saya terhadap berita yang beredar di internet, si Lady Gaga ini pelaku transgender, tepatnya dulunya dia laki-laki.”

“Lady Gaga laki-laki?” Ustadz Umar terkejut mendengar bahwa Gaga adalah laki-laki. Aku juga yang baru tahu ikut kaget.

“Kata siapa Leh dia itu laki-laki?” Tanya beliau pada Ustadz O. Solihin, penasaran.

“Sudah lama Pak, emang udah dari dulu. Coba aja searching di internet. Emang ada pro dan kontra soal jenis kelamin dia, tapi banyak penggemarnya yang melakukan transgender karena terinspirasi Lady Gaga. Di Kaskus misalnya pernah dibahas dan banyak yang meyakini bahwa dia itu laki-laki, ” jawab Ustadz O. Solihin.

“Hmm baru tahu aku,” Ustadz Umar seperti berbicara pada dirinya sendiri.
Giliran aku yang dijawab pertanyaannya. Pertannya Ilham kan, “Apa saja dampak Lady Gaga ke sini ya?” tanya Ustadz Umar kepadaku, aku emnjawab dengan anggukan.

“Siapa yang mau jawab?” Tanyanya lagi kepada kami semua.

“Orang-orang ngikutin bajunya,” kata Abdullah bersemangat.

“Ya betul, selain itu juga meniru gayanya, cara joget,dan pasti bagi yang belum ketemu akan jadi inspirasi,” papar beliau.

“Kata Divan Semesta sebenarnya aksi panggungnya lebih brutal dari itu, lebih seronok dari itu. Kalau nggak percaya tonton aja di youtube. Tapi nggak ah cukup lihat di televisi saja,” lanjut beliau.

“Lihat gaya rambutnya, pake baju dari daging, belum lagi melihat jogetnya, yang namanya goyang orang akan punya pembenaran terutama artis (dangdut). Kemudian lagunya banyak yang melecehkan agama dan ternyata tidak hanya Islam saja melainkan Nashrani juga dilecehkan. Liriknya rusak.

“Mengkampanyekan kebebasan. Jadi biarkanlah orang lesbi, homo, bencong”. Dan terakhir akan meniru jati dirinya,” jelas Ustadz Umar.

Pertanyaan berikutnya yang dijawab adalah dari Novia tentang cara mencegah Lady Gaga datang ke Indonesia.

“Cara mencegahnya gampang aja, tolak nggak boleh datang,terus harus ada ancaman. Pastikan kalau misalnya ada ancaman, manager dia pasti menolak untuk konser di sini. Tapi yang paling aman dan juga yang syarii adalah meminta negara, dalam hal ini adalah polisi yang mencegahnya,” kata Ustadz Umar.

“Lalu kalo dia sudah datang bagaimana cara mengusirnya? Ini pertanyaan Farid ya?” Ucap Ustadz Umar kemudian.

“Cara yang halus disuruh pergi, kalau nggak mau pergi juga didorong atau diseret kalau nggak mau juga digebukin. Nggak apa-apa digebukin juga. Tapi kalau datang dengan bodiguardnya ajak bertarung atau nggak langsung aja gebukin. Ya pokoknya kalau masih nekat, paksa dia keluar dari bandara. Kalau nggak mau juga, gebukin. Nggak bakalan kenapa-kenapa Amerika juga nggak bakalan membelanya, tapi jangan sampai dibunuh ya?” Ustadz Umar Abdullah berkobar-kobar.

Waduh digebukin katanya. Sok siapa yang berani? Aku sih ikut aja kalo ada yang gebukin. Maksudnya mendukung aja jika itu yang terbaik. Heheheh..

“Kalau misalnya lolos dari bandara maka di tempat konsernya, sekalian aja tuh panggungnya dirobohkan, kalau bisa dibakar. Tapi yang paling aman supaya nggak ketahuan, strumnya dicabutin. Model ini sangat mungkin. Ya membuat lampu tidak nyala pasti konser akan gagal total, emangnya bisa konser gelap-gelapan?” Sadis ya? Bukan, bukan sadis tapi memang seperti itulah Rasulullah saw. menyuruh kita, beramar ma’aruf nahi munkar,” papar Ustadz Umar Abdullah.

“Paling gampang adalah negara yang mengusir-istilah kerennya dideportase,” katanya menutup menjawab pertanyaan yang ini.

“Terus pertanyaan siapa lagi tadi? Novia pertanyaannya apalagi?” Tanya beliau pada Teh Novi yang lagi bengong.

“Apa ya tadi?” Gumam Teh Novi yang kedengaran sama aku. “Oh iya!” katanya berbisik. Pasti tandanya ingat.

“Itu ustadz, kenapa masih ada yang membela dia?” Kata Teh Novi lancar.

“Oh iya, karena orang-orang liberal itu khawatir ini menjadi langkah awal membatasi kebebasan berekspresi. Dan itu nanti nggak bisa dilakukan di Indonesia. Contoh pnyembahan syetan. Dan tidak membolehkan lagi mengekspresikan kebebasan,” jelas Ustadz Umar Abdullah.

Pandangan Islam adalah konser Lady Gaga atau kedatangan dia akan mengacaukan umat Islam, untuk merusak akidah dan kepribadiannya. Maka ya harus dicegah, ini sudah jelas kemunkaran. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudry ra ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Barangsiapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu maka rubahlah dengan hatinya. Dan yang demikian itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)

Pernyataan dan jawaban Ustadz Umar Abdullah tadi rupanya menjadi akhir pembahasan dalam diskusi kali ini. Tepat pukul 14.13 diskusi aktual selesai. Semoga laporan diskusi ini bermanfaat bagi pembaca semua. [Ilham Raudhatul Jannah, santri Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini adalah bagian dari tugas reportase di Kelas Menulis Kreatif Pesantren Media

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *