Loading

Assalamu’alaikum… readers di manapun kalian berada (di bumi, di langit, di luar angkasa, atau bahkan ada dari kalian yang ada di luar alam manusia? Hehe, wallahu ‘alam…). Ketemu lagi nih di TaRian, Catatan Harian Nissa.

Pada seneng nggak sih ketemu Nissa lagi? Atau jangan-jangan udah pada bosen kali yah. Udah gitu kan tiap hari, tiap jam, tiap menit, dan tiap detik, di TV kan banyak tuh, terutama di infotainment yang nayangin berita/gosip (entah yang bener yang mana) tentang kasus asrtis-artis Indonesia yang pake nama N-I-S-A.

Ada A-NISA Cherrybell (eh, tapi udah keluar yah J), ada juga A-NISA Pohan menantu ‘mantan’ Presiden Republik Indonesia, dan masih banyak lagi deh yang lain. Mungkin buanyak pake buangetz nama ‘nisa’ disekelilingmu. Tapi ingat ya, Nisa yang ini pake double S. Jadi penulisannya N-I-S-S-A. Tapi, kalo mau manggil juga nggak perlu “Nissssa”. Itu namanya alay bin lebay, readers.

Oke deh, di TaRian kali ini, Nissa mau berbagi pengalaman di hari Senin, tanggal 3 November 2014 kemaren. Wah ada apakah gerandang? Eh salah, maaf readers. Gerangan maksudnya.

Mau tau? Beneran mau tahu? Yakin? Ah, masa? Haks… haks… yaudah-yaudah, langsung pindah ke bawa yuk!

Masih inget nggak sih Tahun Baru Hijriyah itu jatuh di tanggal berapa Tahun Masehi? Kayaknya, masih mikir-mikir dulu nih. Ngitungin, dari pas Idul Adha. Apa malah ngitung dari Lebaran Idul Fitri? Yah, itu mah kelamaan. Ok, Nissa kasih tahu aja deh.

Tahun Baru Hijriyah itu jatuh pada tanggal 25 Oktober 2014. Kalo dihitung maju sampai tanggal 2 November, itu artinya tahun Hijriyah-nya tanggal berapa ya? Hhmm… Iiyyaa, tepat. Kamu benar. Tanggal 10 Muharram 1436 H (ala-ala Dora The Explorer).

Berhubung tanggal 10 Muharram, umat muslim kan banyak tuh yang berpuasa di hari Asy-Syura. Tahu nggak nih, readers? Insya Allah, ya. Nggak mau ketinggalan, santri Pesantren Media juga banyak yang puasa. Karena melihat bahwa, fadhilatnya besar, lho. Yaitu dihapuskan dosa-dosanya dalam 1 tahun sebelumnya. Wah, subhanallah ya. Allah memang Maha Pengampun. Walaupun ada yang nggak puasa karena PMS, dan alasan lainnya, tapi dominasi yang puasa lebih banyak kok, readers. Alhamdulillah…

Selain puasa, sholat sunnah, dan sedekah yang disukai oleh Allah untuk diperbanyak dilaksanakan karena banyak kebaikan di dalamnya, Bulan Muharram juga sering disebut “Lebaran Anak Yatim”. Dengan bermodal julukan ini, banyak juga masyarakat yang menyemarakannya dengan menyantuni anak-anak yatim-piatu. Tak ketinggalan, beberapa santri Pesantren Media ditunjuk untuk mengisi acara di salah satu Yayasan Panti Asuhan Khairotuddaroin, yang bekerja sama dengan Rohis SMK Pelita Ciampea pada hari itu.

Acara di Yayasan

Yayasan ini berdiri tahun 2011 bulan Agustus. Lokasinya di Jl. Cibanteng nomor 16 RT 1/3, Ciampea Bogor. Walau belum memiliki gedung yang tetap, tak memupuskan  semangat kami untuk tetap berbagi kesenangan, keceriaan, dan asa bersama anak-anak yang dirahmati Allah ini. Aamiin…

Beberapa santri yang ikut di antaranya ada saya, Teh Ira(Siti Muhaira), Teh Via(Noviani Gendaga), Cylpa, Kak Haw(Hawari), Umar, Rizki, Fadlan, dan Difa. Tak boleh dilupakan juga nih, yang begitu berjasa mengantar kami sampai tujuan dengan selamat, siapa lagi kalau bukan Kak Farid(Ustadz Farid Ab.). Oh ya, kelupaan. Ada Padhe Dedy(Ustadz Dedy Arief), Teh Yuni dan Taqi yang ikut menyusul naik motor. Kami dipilih untuk menampilkan beberapa hiburan diantaranya 2 buah puisi, yang dibawakan oleh saya dan Teh Via. Teman-teman lainnya bertugas mengisi 2 buah lagu karangan Pesantren Media.

Wah, subhanallah, readers. Di sana kami merasa kagum dengan semangat anak-anak Rohis SMK Pelita yang rela berkorban waktu demi menyenangkan anak-anak yatim-piatu di sana. Perwakilan mereka juga menyuguhkan hiburan berupa puisi dan acapella lagu Islam. Kereeennn…

Acara Dadakan

Selesai acara kami langsung berbegas ke tempat parkiran. Tak disangka, tak diduga. Karena kami hari itu menahan dahaga dan lapar luar biasa. Godaan di sana-sini terus berdatangan. Dengan izin Allah, kami dibolehkan berbuka di rumah Teh Yuni (Yeee…..!!!). Awalnya sih cuma iseng-iseng nanya doang, eh tahunya malah dipersilahkan dan ditraktir pula. Terima kasih Ya Allah, terima kasih Teh Yuni.

Kami, para akhwat bertugas masak makanan berbuka. Sedang ikhwan membelikan kami es kelapa dan capcin(alias capuchino cincau). Semua bahan makan dan minum, sekali lagi saya tegaskan “di beli dari uang Teh Yuni”. Kami benar-benar berterima kasih Teh Yuni. Perut kenyang, hati senang.

Setelah makan-kenyang, langsung kami bergegas bergantian sholat Maghrib. Ikhwan sholat di masjid terdekat, sedang kami akhwat di kamar Teh Yuni saja. Ternyata saat kami sholat, di daerah Ciampea, rumah Teh Yuni itu diguyur hujan, readers. Memang di Bogor ini sudah mulai masuk musim hujan. Setelah lama kemarau.

Selesai sholat, bergurau sejenak, barulah kami pamit pulang. Sampai di pesantren sehabis Isya’, sekitar jam 7.12 malam.

Itulah ceritaku bersama santri Pesantren Media, Rohis SMK Pelita Ciampea, dan tidak ketinggalan anak-anak yatim-piatu. Semoga acara hari Senin kemarin, memberikan manfaat bagi yang berpartisipasi, dan juga memberikan pelajaran berharga untuk kami dan readers juga.

Nissa pamit yah… Sampai ketemudi TaRian selanjutnya…

Wassalamu’alaikum….

 

[Zahrotun Nissa, santriwati angkatan ke-3 jenjang SMA, Pesantren Media | @zaninoshukyieYS]

By Zahrotun Nissa

Zahrotun Nissa, santriwati angkatan ke-3 jenjan SMA, kelas 2 | Asal Tegal, Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *