Loading

Hari Sabtu, 1 November 2014. Hari yang ditunggu-tunggu santriwan dan santriwati akan kedatangan warga negara tetangga yang kental dengan adat dan bahasanya yang mirip karena serumpun, Malaysia. Sudah jauh-jauh hari kedatangan beliau-beliau ini diinformasikan kepada seluruh santri Pesantren Media, oleh Kepala Sekolah yang merangkap sebagai pembimbing beberapa mata pelajaran, Ustadz O. Solihin.

Kedatangan rombongan dari ILIM ini lebih lama 1 jam dari perkiraan. Mereka sampai di depan gedung Pesantren Media pukul 11 siang. Berhubung waktu yang sangat singkat ini, dari perwakilan ILIM yang terdiri dari 6 orang, yang diantaranya 2 orang wanita dan 4 orang pria, hanya memberikan beberapa patah kata, salam-sapa, perkenalan dan saling berbagi motivasi pada santri sekalian.

ILIM adalah satu tempat untuk melatih para karyawan kerajaan dalam kemajuan Islam. Mereka datang ke Pesantren Media untuk sekadar berbagi pengalaman agar para santri dapat mengambil manfaat dari kunjungan tersebut. Termasuk ada juga manfaat yang bisa diambil dari Pesantren MEDIA bagi kader ILIM. Kegiatan ini diselenggarkaan oleh Lazis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Perwakilan dari Lazis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Pak Nurbowo, menyampaikan sambutan singkatnya tentang maksud kedatangan para kader ILIM ke Pesantren MEDIA. Disusul Ustaz Tajul menyampaikan sambutan singkatnya dalam bahasa Malaysia yang masih kental. Tak lama kemudian, giliran Ustaz O. Solihin, Kepala Sekolah SMP dan SMA Pesantren MEDIA menyampaikan ucapan selamat datang dan menyambut rombongan dari Malaysia tersebut yang didampingi oleh tim dari Lazis DDII. Suasana berlangsung segar dan cair. Setelah masing-masing saling bertukar cinderamata, acara dilanjutkan dengan perkenalan dan penyampaian presentasi dari peserta ILIM.

Pak Fauzi adalah salah satu peserta dari ILIM. Beliau terpukau melihat adanya satu pesantren yang berkaitan dengan media. “Sebenarnya, saya tidak menyangka ada suatu Pesantren yang berkaitan dengan Media. Ini adalah suatu hal yang bagus. Karena kemahiran menggunakan alat-alat digital di Indonesia hanya ditujukan kepada mahasiswa atau anak-anak kampus,” ujarnya di depan para santri Pesantren MEDIA.

Pak Fauzi berbagi pengalamannya tentang keahlian fotografinya kepada para santri. Beliau juga mencontohkan kepada santri cara menggunakan kamera dengan benar. Beliau juga memperlihatkan kepada santri hasil dari keahlian fotografinya. Setelah secara singkat menyampaikan presentasinya, Pak Fauzi memberikan kesempatan kepada para santri untuk bertanya. Beberapa santri menyambutnya dengan antusias. Cair, mengalir, dan menghibur serta memberi manfaat.

Menjelang dhuhur, dilakukan penutupan dan doa dari masing-masing pihak. Tak lupa kami menyempatkan untuk mengabadikan moment ini dengan mengambil beberapa foto bersama. Para tamu dari ILIM ini juga disuguhi makan siang yang telah dipersiapkan. Acara berakhir bakda dzuhur. Semoga kunjungan dari ILIM ini sedikit-banyak memberikan motivasi lebih untuk para santri Pesantren Media untuk lebih memperdalam ilmu yang telah didapat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga dari kunjungan ini bisa menjadi awal terjalinnya sinergi di masa yang akan datang [Ihsan Abdul Karim, santri angkatan ke-2, jenjang SMP dan Zahrotun Nissa, santriwati angkatan ke-3, jenjang SMA]

By Ihsan Abdul Karim

Nama saya Ihsan Abdul Karim. Saya lahir pada tanggal 27 Juni 2001. Saya nyantri di Pesantren Media sebagai santri Angkatan 3. Saya tinggal di Citayam, Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *