Nasehati Dia #6
6 bulan kemudian… Aku duduk termenung, memikirkan nilaiku yang akhir-akhir ini menurun. Aku tak tahu apa penyebabnya. Semua cara telah ku lakukan tapi tak ada gunanya. Kriing… Kriing… Kriing… Suara…
Nasehati Dia #5
Dua hari kemudia… Aku termenung memperhatikan langit yang penuh dengan bitang. Berkelap-kelip
Nasehati Dia #4
Aku duduk sendiri di bangku ini menimang bayi, sambil menikmati sisa-sisa segelas es jeruk yang sudah dibuat khusus untukku. Diam, menunduk malu, atau barangkali aku bingung. Aku teringat dengan setahun…
Nasehati Dia #3
Angin berhembus lembut menyapa hari. Matahari tersenyum manis menyinari dunia. Anak-anak bersekolah dengan semangat pagi. Embun pagi pun berlarian di atas daun talas. Pagi ini kunikmati dengan hati yang berbunga-bunga.
Nasehati Dia #2
“Dinda, kau tahu tidak perasaanku saat ini” Tanya Anita polos kepadaku. aku tertegun mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba begitu. Aku yang sedang asik dengan laptop dipangkuanku mengerjakan tugas yang cukup banyak.
Nasehati Dia #1
Angin yang berhembus lembut, cukup untuk mendatangkan kesejukan. Terutama pada hati perempuan cantik bernama Anita yang tengah berjalan-jalan di sekitar hutan kecil di pinggir sungai. Seolah ingin ikut serta, mata…