Loading

Hello, guys. Meet me again, willyaaziza. Ha-ha.

TARARA…, we can count down until the new year eve that will come in three days. Tiga hari, guys, ba-yang-kan! But, I’m not going to write about the new year eve happiness nor hilarity. I’ll write about the new year eve based on the moslem side. Mean, everybody whom moslem must to read it.

So, are you moslem?

Karena, yah, gua seorang muslim. Well, atau aku seorang muslim. Atau…saya. Saya seorang muslim.

Tahun baru masehi. Merayakan perpindahan tahun antara tahun ini dengan tahun yang akan datang. Sebagai contoh, tahun 2017 ke tahun 2018. Dari 31 Desember 2017 ke 1 Januari 2018. Hampir semua orang hilir mudik ngeramein yang namanya tahun baru.

Sekolah-sekolah, bahkan diliburin. Dan libur itu dinamain libur tahun baru. Whoaah…

Kenapa ngga dinamain libur tengah semester, coba. Karena itu kan, juga bertepatan sama perpindahan antara semester satu ke semester dua. Alih-alih dinamain libur tengah semester, di berita-berita malah disebut libur tahun baru.

Alesannya, yah, pasti karena ‘libur tahun baru’ lebih umum dan luas pengertiannya. Dalam artian, seluruh dunia juga nyebutnya libur tahun baru.

Tapi masa Indonesia ngga mau bikin suatu bentuk kekreatifan sendiri dan mencoba B-E-D-A dari yang lain. Dan mulai sebut libur di akhir tahun sebagai libur tengah semester. Mm, patut untuk direnungkan.

Well, balik lagi ke tahun baru masehi.

MA-SE-HI. Dimana pertanggalan dunia berputar berdasarkan revolusi bumi terhadap matahari. Dan ide ini tercetus dari pemikiran-pemikiran non-muslim di negeri sana. Dengan secret mission mereka yaitu: menggeser pertanggalan Islam dan membuat bentuk perayaan baru.

Secret mission itu, sangat terwujud kesuksesannya lewat bukti-bukti yang bisa kita liat di zaman now ini. First, banyak orang yang mirisnya adalah muslim sendiri yang melupakan dan tidak tahu—caps lock, cetak tebal dan garis bawahi: TIDAK TAHU—tentang pertanggalan Islam. I’m so sad guys…

And last, terbentuknya perayaan baru yaitu tahun baru masehi. And the sadness is many moslems are celebrating the new year eve. Padahal tidak ada dalam Islam yang namanya perayaan tahun baru masehi. So why, kenapa banyak orang muslim merayakan tahun baru masehi, sih?

You, as the moslem people really need to read it. The reason why you don’t need to celebrating the new year eve.

 

Alesan pertama yang seharusnya mampu meyakinkan setiap muslim adalah: Islam hanya memiliki dua perayaan yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Idul Fitri, seperti yang kita tahu, dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal. Sehabis puasa Ramadhan selama satu bulan. Sementara Idul Adha dilaksanain tanggal 10 Dzulhijjah dan cirinya adalah dengan pemotongan hewan kurban.

Nabi salallahu alaihi wasalam pernah berkata, Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha.”

Apakah ada ‘perayaan tahun baru masehi’ di dalam kutipan itu? Pastinya, ngga.

So, seharusnya kita ngga perlu merayakan yang namanya tahun baru masehi.

 

Alesan kedua adalah yang paling santer didenger telinga cukup banyak orang. Yaitu merayakan tahun baru masehi berarti meniru-niru orang kafir.

Well, guys, kiamat ternyata emang makin dekat. Memang ngga akan terjadi tahun 2012 bulan 12 tanggal 12 seperti yang orang-orang bodoh sempat ramalkan, sih. Tapi pasti kiamat akan terjadi dan waktunya semakin dekat.

Nabi salallahu alaihi wasallam bersabda, Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?

Let us see. Di zaman now ini banyak banget orang-orang khususnya muslim yang mulai dari cara berpakaian, cara makan, minum bahkan sampai cara jalan aja ngikutin orang-orang kafir. Ngga percaya?

Coba liat di alun-alun kota. Atau siapapun yang lewat di deket kalian. Ada, kan, perempuan yang pake celana ketat, atau malah robek-robek dan mamerin aurat? Di restoran pasti banyak orang yang makan pake garpu dan pisau. Pisau di kanan buat motong, garpu di kiri buat makan. Euh, dikira iblis dan kawan-kawannya, makan pake tangan kiri? Cara jalannya ada yang lenggak-lenggok gini gitu. Ck, ck, ck… hands up, ewh…

Kiamat will come true presently. Sebentar lagi, guys. And one of the reason is, because of us. The moslem people that mime kafir. Dan kita jadi salah satu alesan kenapa kiamat makin deket. Karena orang-orang muslim yang suka meniru-niru (tasyabbuh) orang kafir. So sad…

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas udah ngelarang kita buat meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”

Kita semua pastinya ngga mau menjadi bagian dari golongan yang bukan dalam perlindungan Allah di akhirat nanti. Ngga dapetin surga, eh, malah masuk neraka. Sakitnya ngga cuman di sini (hati) tapi juga di sini (fisik)!

Bogor, 27 Desember 2017 6.25 p.m

willyaaziza [ZMardha]—santri Pesantren Media kelas 2 SMA

By Zadia Mardha

Santri Pesantren Media kunjungi lebih lanjut di IG: willyaaziza Penulis dan desainer grafis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *