Loading

Jum’at, 3 Agustus 2012

Hari ini aku ikut Abi mengantar santri-santri yang mau membeli oleh-oleh untuk pulang kampung mereka. Ada Siti, ada Putri, adaTeh Maila, ada Teh Rani, dan Ada Teh Dini.

Pertama, kami pergi ke pembelian tiket. Di sana, Teh Dini mengurus tiket kepulangannya naik pesawat di Pagelaran. Lalu, kami pulang lagi, karena, Teh Dini harus mengganti pakaiannya dengan gamis. Dan aku, harus menggunakan kaos kaki.

Setelah itu, kami mulai berangkat lagi. Kami ke SPBU di Sindang Barang, tapi hanya ke ATM-nya saja. Abi dan Teh Dini mengambil uang di sana. Setelah itu, kami ke Giant Sindangbarang. Di sana Abi dan Siti mengambil uang.

Setelah dari Giant, kami mampir ke Kantor Pos Gunung Batu. Di sana, Abi mengirim paket. Setelah itu, kami langsung berjalan menuju Botani Square. Di perjalanan, kami melihat pohon kapuk. Seperti salju, lho!

Pertama-tama, Teh Dini dan Siti pergi ke toko donat, J.Co. Aku, Abi, Putri, Teh Maila, dan Teh Rani meninggalkan Teh Dini dan Siti pergi ke Giant. Di sana, Abi berbelanja pesanan Umi.

Setelah dari Giant, kami melanjutkan perjalanan ke Pajajaran. Kami ke toko Roti Unyil Venus. Di sana, Putri membeli Roti.

Setelah itu, kami pergi ke arah Bantar Jati. Kami hendak sholat Ashar. Kami sholat Ashar di Masjid Ar-Rahman. Kami membeli Es Podeng untuk berbuka puasa. Abi membelikan aku bubur sumsum biji salak. Siti membeli kerak telor. Setelah itu kami pulang.

Aku sholat Isya’ di Masjid Nurul Iman. Tapi. Sholat tarawihnya di Rumah. Setelah itu, kami ke rumah Pak H. Cecep untuk berpamitan. Kami diberi uang masing-masing sebesar Rp 50.000. Lalu, kami kerumah Ustadz Rahmatullah untuk berpamitan juga.

Sabtu, 4 Agustus 2012

Hari ini, sebagian santri-santri sudah mulai berangkat untuk pulang kampung. Sudah dari kemarin mereka menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa ke kampung halamannya. Mereka juga sudah mendapatkan kartu tanda santri. Untuk kendaraan pulang, mereka banyak yang menggunakan pesawat.

Setelah santri-santri yang pulang sedang diantar ke Bandara Soekarno-Hatta diantar Ustadz Umar, sisa santri yang lain pergi ke pengajian Ustadz Abdurrahman al-Bagdadiy. Kami pergi dengan berjalan kaki dan naik angkutan kota.

Selesai pengajian, kami pulang dengan berjalan kaki lagi. Kami melewati Jalan Manunggal. Awalnya jalannya datar. Namun, ketika sudah sampai di ujung jalan yang datar, kami dapat melihat turunan dan tanjakan yang curam. Kalau dilihat dari samping, seperti huruf V mungkin. Saat turun, aku tidak bisa menghentikan kakiku. Namun saat naik, aku sangat kesusahan. Memag lumayan curam.

Setelah sampai di ujung Jalan Manunggal, kami sempat menunggu Teh Ika dulu. Ternyata, Teh Ika ke counter pulsa dulu. Akhirnya, kami menyeberang dan menaiki angkutan kota no 15 duluan.

Kami berhenti di depan toko kain Pratama di Sindang Barang. Lalu kami berjalan kaki sampai pesantren. Karena kelelahan, aku langsung berbaring di kamar. Lama-lama, aku tertidur.

Sekitar jam 1 siang, aku dibangunkan Teh Ika. Aku disuruh SholatDzuhur dan bersiap-siap untuk pelajaran Photografi. Selesai sholat, ternyata Ustadz Eftur sudah datang. Lalu kami belajar komposisi foto.

Selesai pelajaran, aku tidak langsung ke kamar. Aku dan beberapa santri lain masih duduk sambil mengobrol. Tiba-tiba, Wigati SMS. Katanya, dia sudah sampai di rumah Teh Maila di Pekanbaru. Alhamdulillah.

Aku dan santri-santri lain berbuka puasa di Masjid Nurul Iman. Di sana, aku bertemu teman-temanku. Ada Fayza, Jylan, dan Dinda. Kami berbuka dengan Teh Gelas, Puding jagung dan McDonal. Malamnya, aku dan santri-santri yang lain melakukan Tadarus.

Minggu, 5 Agustus 2012

Jam 7 pagi, aku dan santri-santri lain melakukan Muraja`ah dan Tahfidz bersama Ustadz Rahmatullah. Kami berangkat ke masjid. Di Masjid masih sepi. Lalu Ustadz Rahmat datang. Ternyata ada orang yang meninggal. Lalu mau di-sholatkan di Masjid. Akhirnya, kami belajar di pesantren.

SelesaiTahfidz, kami pergi ta’ziyah ke orang yang meninggal tadi. Ternyata yang meninggal adalah Bu Wawat, tetangga kami. Setelah mendoakannya, santri akhwat pulang. Sementara santri ikhwan ke Masjid untuk ikut men-sholati jenazah.

Setelah santri ikhwan tiba di pesantren, kami menonton film Sang Pencerah. Film itu menceritakan tentang perjuangan KH.Ahmad Dahlan dalam membangun sekolah dan perkumpulan.

Sorenya kami buka bersama di Masjid. Malamnya kami membungkus parsel-parsel untuk kaum dhuafa dan anak yatim dari ember yang dihias.

Sampai setengah 12, kami tidur.

Senin, 6 Agustus 2012

Hari ini, sisa santri Pesantren Media pulang. Yang tidak pulang aku, Om Farid, Kak Anam dan Teh Ika.

Aku dan Adek Muhammad ikut Abi mengantar Teh Ilham, The Novia, danTeh Ira. Teh Ilham diantar Abi ke Terminal Baranang Siang. Teh Novi dan Teh Ira diantar ke BTM karena ingin naik angkutan kota ke arah Ciapus.

Sampai di rumah, akhwat yang tersisa ada 4 orang. Teh Ika, Teh Icha, Teh Syifa, dan Cylpa. Ternyata ada ibu dan adik-adiknya Cylpa juga. Setelah berpamitan, mereka pulang.

Lalu Teh Icha dijemput ayahnya. Tidak beberapa lama, Teh Holifah yang telah lebih dulu pulang ke rumahnya di Bogor, datang lagi menggunakan motor yang ia kendarai sendiri. Teh Holifah ingin mengambil baju pesanannya kepada ibunya Teh Syifa. Ibunya Teh Syifa seorang penjahit.

Sekitar jam 1 siang, Teh Syifa dijemput ayah dan adiknya. Lalu Teh Holifah pulang setelah menerima baju dan mengobrol sebentar dengan Umi.

Sekarang, tidak ada santri yang tersisa selainaku, Kak Anam dan Om Farid. Selamat jalan teman. Sampai ketemu bulan depan.. [Fathimah NJL, Santri Kelas 1 SMP Pesantren Media]

Catatan: Tulisan ini sebagai tugas menulis diary di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media.

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *