Loading

Rumah Media adalah sebutan untuk asrama ikhwan Pesantren Media. Dihuni oleh 10 santri, ditambah 2 guru pembimbing menjadikan rumah media tak pernah sepi oleh kelakuan para santri yang kurang kerjaan. Tak sehari pun berlalu di Rumah Media tanpa kejahilan para santri, seperti yang terjadi dalam foto ini

difa dan cermin kejujuran

Memanfaatkan spidol yang seharusnya digunakan untuk pelajaran, santri jahil ini malah menggunakannya untuk mengekspresikan karyanya pada sebuah cermin. Maka siapapun yang melihat bayangannya pada cermin tersebut berarti juga mengakui fakta yang tertulis pada bagian atas cermin. Alhasil hal tersebut menjadi bahan canda bagi setiap santri. Entah siapa yang telah menulis kalimat tersebut pada cermin, setelah diselidiki, ternyata Musa pelakunya.

Tinggal bersama dalam satu rumah juga mengharuskan setiap santri untuk bersabar, walau bagaimanapun, beberapa fasilitas di dalam Rumah Media harus digunakan secara bergantian, seperti mesin cuci. Sehingga, hanya yang benar-benar sabar yang akan mendapatkannya.

difa dan ihsan antri mencuci baju

Tinggal bersama dengan banyak teman memang menyenangkan dalam satu sisi. Namun di sisi lain terkadang merepotkan dan menyebalkan. Setiap hari harus kuat mendengar keributan teman-teman lain, tawa bahak yang memekakan telinga, apalagi jika hal tersebut terjadi ketika salah satu santri membutuhkan sebuah ketenangan. Dan untuk alasan ini, salah satu kamar di Rumah Media memasang sebuah peringatan di pintu yang bertuliskan ‘JANGAN DIGANGGU, JURAGAN SEDANG SIBUK’jangan diganggu, juragan sedang sibuk. by Musa

Meski demikian, ada saja santri lain yang jahil mencoret-coret dan membuat kertas peringatan tersebut sobek.

Dalam kondisi lain, tinggal dalam satu asrama juga mengharuskan setiap santri untuk dapat mengingat dan membedakan Antara barang-barang miliknya dan teman lainnya. Apalagi jika benda yang dimiliki benar benar sama dengan milik teman lain, sehingga harus ada tanda atau sebuah identitas untuk membedakannya.

hanya da 1 quran milik anam

Atau, seperti yang dilakukan salah satu santri yang membuat sebuah pengumuman pada stopkontak miliknya.

kalo mau minjem izin dulu ya

[Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan ke-2, jenjang SMA, PesantrenMedia]

By anam

Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan ke-2, jenjang SMA di Pesantren Media | Blog pribadi: http://anamshare.wordpress.com | Twitter: @anam_tujuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *