Loading

Pada tanggal 1 maret 2020, Pesantren Media kembali mengadakan Rihlah/jalan-jalan ke IBF/Islamic Book Fair. Setelah Briefing pada sabtu malam, esoknya para santri berangkat dari Pesantren pukul 07:00 dengan menaiki mobil, sampai di masjid parung. Setelah turun dan memarkirkan mobil, para santri menuju Stasiun Lebak Bulus Grab dengan menaiki angkutan kota alias AngKot.

aku dan santri lainnya

Sesampainya di Stasiun, membeli tiket MRT tujuan Istora-Mandiri, kemudian menaiki MRT pukul 09:30. Selama 15 menit perjalan, kita bisa melihat kota Jakarta yang dihiasi dengan gedung-gedung dan jalanan yang dipenuhi mobil-mobil.

Setelah turun di Stasiun Istora-Mandiri, kita perlu jalan sejauh 1 km untuk sampai di IBF/Islamic Book Fair. Perjalanan 1 km terasa cepat, hingga akhirnya para santri sampai di IBF.

Islamic Book Fair diadakan di Istora Senayan, di gedung JCC/Jakarta Convention Center. Islamic Book Fair setidaknya memiliki 50 Stand buku dan beragam permainan mendidik untuk anak-anak, dan ribuan lebih buku dijual di sana.

Sesampainya di sana, ustad Oleh selaku Mudir Pesantren Media memberikan pengarahan kepada para santri untuk selalu pergi berkelompok dan tidak keluyuran sendiri. Setelah itu santri di bagi perkelompok-kelompok, kemudian berpencar bersama kelompoknya. Santri diperintahkan untuk berkumpul kembali pada pukul 14:00.

******

Pukul 14:10, santri sudah kembali berkumpul dan sudah siap untuk pulang. Setelah kembali jalan sejauh 1 km kearah Stasiun Istora-Mandiri, para santri mengisi ulang kartu MRT dengan tujuan Stasiun Lebak Bulus Grab. Pulang kembali menaiki MRT selama 15 menit yang dihiasi pemandangan Kota Jakarta. Sampai di Stasuin Lebak Bulus, santri melanjutkan perjalanan seperti keberangkatan yaitu menggunakan Angkutan Kota/AngKot. Sampai di masjid Parung saat Adzan Ashar.

Setelah Shalat Ashar, Ustad Oleh mentraktir para santri Sop Ayam di Rumah Makan PakMin Klaten, mumpung keadaan sedang hujan. Setelah semua selesai makan dan hujan sudah reda, santri melanjutkan perjalanan pulang ke Pesantren Media menaiki mobil. [Taqiyuddin Abdurrahman Leboe, kelas 9]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *