Loading

Wawancara bersama Ustadzah Wita (Guru Publik Speaking Pesantren Media)
1. Apa sih arti dari Publik Speaking itu Ustadzah?
Definisi lengkap Publik Speaking itu adalah cara berkomunikasi, baik menungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, bisa juga kemudian perasaan dan keinginan itu dengan kata-kata. Jadi ini bentuk dari ekspresi seseorang yang ingin menyampaikan pesannya tersebut.
2. Sudah berapa lama Ustadzah menjadi guru Publik Speaking?
Jadi guru PS sendiri sebenarnya saya baru ya, kalau dulu itu hanya mengajar yang bentuknya kelas-kelas tidak formal. Dalam artian, misalnya ada semacam acara yang disitu membutuhkan belajar PS, kemudian ustadzah ngajar disitu. Kalaupun kemudian banyak itu bukan ngajarnya, tapi langsung prakteknya, misalnya disuruh ngisi diskusi, acara keislaman, atau disuruh juga semacam majlis ta’lim.
3. Tujuan Ustadzah mengajarkan Publik Speaking misalnya kepada santri gitu, itu untuk apa Ustadzah?
Sebenarnya saya punya tujuan yang sangat besar, terutama apalagi buat santri ya. Saya nggak hanya penginnya mentransfer ilmu, tapi benar-benar teman-teman santri itu bisa mengaplikasikannya. Jadi, saya penginnya begitu teman-teman itu keluar dari Pesantren Media itu menjadi sosok yang tidak hanya mempuni di bidang keilmuan tapi bisa menyampaikannya. Untuk bisa menyampaikannya itu butuh pelajaran PS. Karena apa? Karena PS nggak semua orang bisa menguasainya, bahkan dengan ilmu pendidikan tinggi misalnya profesor sekalipun kadang kalau menguasai PS nggak bisa. Yang ada cuman ngomong. Dalam artian, yang membuat orang itu tidak tertarik. Nah, ilmu PS itu mengajarkan bagaimana caranya mengefektifitaskan kalimat, jadi orang itu bisa merasa nyaman, bisa membuat orang mau mendengarkan. Tapi ya kalau itu tadi, kalau hanya pendidikan tinggi, tapi tidak menguasai publik speaking, maka akan kesulitan, pesannya nggak akan sampai.
4. Selama mengajar Publik Speaking, ada nggak kendala-kendala yang Ustadzah hadapi?
Kalau yang diajar tidak punya semangat yang sama. Kalau ustadzah sendiri, karena ustadzah itu tahu sekali gitu manfaat PS itu seperti apa. Jadi, dulu itu sampai ibaratnya orang-orang untuk bisa belajar PS itu harus mengeluarkan uang yang besar, perlu jutaan rupiah untuk belajar PS. Jadi artinya, merasa untuk belajar PS sangat dibutuhkan. Kendalanya yang saya hadapi adalah ketika orang itu tidak merasa membutuhkan. Alih-alih mau belajar, malah yang ada malas. Malas untuk serius. Dan kadang kendalanya itu, si yang pembelajarnya itu masih menganggap lucu ketika berbicara di depan, jadi dia tertawa-tertawa. Padahal ketika kita menganggap serius, orang akan menganggap serius. Makanya kemudian, Publik Speiaking itu harus diselingi juga dengan motivasi. Kenapa? Namanya ngomong di depan umum itu memang bukan sesuatu yang mudah, tapi juga bukan sesuatu yang sulit, makanya harus disertai dengan motivasi.
5. Lalu, kira-kira apa nih kesan dan pesan yang ingin ustadzah sampaikan untuk mereka yang saat ini sedang belajar bersama Ustadzah?
Kalau untuk kesannya, saya melihat teman-teman sih sudah punya kemauan yang cukup besar untuk bisa belajar PS. Karena orang sekarang itu, dengan kondisi kehidupan dan permasalahan yang semakin kompleks, kemudian juga orang untuk tampil itu sangat-sangat urgent, maka kemudian usia-usia SMA dan SMP alhamdulillah sudah merasa membutuhkan PS, seperti temen-temen ini. Di kelas saya, teman-teman itu semangat gitu, jadi ada kesan tersendiri untuk saya. Adapun pesannya, saya ingin sekali buat teman-teman yang belajar PS,tolong-tolong sekali seriuslah. Jangan sampai kemudian kita itu tidak menghargai sebuah ilmu. Ilmu itu ibaratnya, kalau kita tidak mencintai suatu ilmu maka ilmu akan menjauh dari kita, tapi jika kita mencintai suatu ilmu, maka dia juga akan mencintai kita.

By novia

Novia Handayani, santriwati angkatan ke-1, jenjang SMA | Alumni tahun 2014, asal Cimanggis, Jawa Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *