Loading

Pedang ini adalah milik Ja’far Bin Abi Thallib namanya al Rasub.

Untitled-1.psd

Ja’far Bin Abi Thallib di kenal juga dengna julukan Jafar-e Tayyar adalah putra dri Abu Thallib paman dari Nabi Muhammad, dan kaka dari khalifaf ke-4 Ali Bin Abi Thalib . Ja’far di besarkan dari pamanya, Abbas Bin Abdul Muthallib. Kareana ayahnya yang miskin dan harus menghidupi keluarga besar.

Beliau adalah sepupu sekaligus sahabat Rasulullah yang mirip dengan Rasulullah baik, wujud, dan tubuh. Tingkah laku atau budi pekertinya. Beliau di beri gelar ‘’Bapak Si Miskin’’ , ‘’Si Sayab Dua Di Surga’’,atau “ Si Burung Surga ‘’.Muhammad manggil “Bapak Orang-Orang Miskin ‘’, karena ia selalu menolong dan membantu orang-orang miskin dengan semua harta yang dimiliki. Ja’far sangat menyayangi fakir miskin, suka memberi makan dan mereka dekat denga Ja’far, selalu berdialog dan mengajak bicara.

Ja’far gugur dalam pentempuran Muth’ah sebagai sahid, Ja’far  terus memutarkan pedangnya di depan musuhya, Dia mengamuk menghantamkan pedangnya ke musuh yang ada di sebelah kiri maupun kanan dengan sangat hebat. Suatu ketika tangan Ja’far terkena sambeta pedang dari musuhnya lalu bunting. Maka bendera komandan di pegang dengan tangan kirinya. Dan akhirnya tangan kirinya putus terkena sabetan pedang dari musuhnya. Dia tidak getar dan putus asa dan akhirnya bendera itu Ja’far peluk dengan dadanya dan kedua tangannya yang masih utuh. Tetapi, beberapa menit kemudian kedua tangannya tinggal sepertiga karena dibuntungi oleh musuhnya. Secepat kilat Abdullah Bin Rawahah, sehingga bendera komandan di rebut oleh Abdullah Bin Rawahah dari Ja’far dan pemimpin saat ini adalah Abdullah Bin Rawahah, sehingga jafar gugur di perang Muth,ah sebagai syuhada, menyusul kedua sahabat Ja’far yang telah sahid terlebih dahulu. Rasulullah mendengar Ja’far gugur dalam perang Muth’ah, berkata sambil meneteskan air mata ‘’Wahai Allah, gantilah anak-anaknya….Wahai Allah gantilah Ja’far bagi istri-istrinya’’ aku melihat sungguh Ja’far berada di surge, dia mempunyai dua sayap yang berumuran darah. ‘’Dan Ja’far pergi bersama Malaikat Jbri denga kedua sayapnya, sehingga ja’far di juluki Ja’far-e Tanyyar,

Mudah-mudahan kalian semua yang membaca tulisan ini ilmunya dapat dan bisa di dakwahkan. Terimakasih .

[M. Qais Abdul Qowiy, santri jenjang SMP, Pesantren Media]

By Farid Ab

Farid Abdurrahman, santri angkatan ke-1 jenjang SMA (2011) | Blog pribadi: http://faridmedia.blogspot.com | Alumni Pesantren MEDIA, asal Sumenep, Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *