Loading

Assalamu’alaikum, teman-teman.. Kalian sudah baca posting-posting sebelumnya, kan? Ada satu posting yang judulnya Posting Story 2 : Rapot Rabu, karya Ihsan Abdul Karim. Buat yang belum baca, baca dulu, deh.. Karena tulisan ini mengandung konten yang sama tapi beda(?). Oke? Lets go..!

Hari Rabu kemarin, tepatnya tanggal 4 Februari 2015, Pesantren Media mengadakan pembagian rapor dadakan. Bagi kami, pembagian rapor adalah kegiatan pertama. Karena menurut para pengurus di Pesantren Media, pembagian rapor itu bukan yang terpenting. Yang penting adalah penguasaan dan karya. Selain itu, para guru di Pesantren Media yang kegiatannya padaaat sekali, masih belum bisa meluangkan waktu untuk kegiatan langka ini.

Namun, mendadak!!!

Pada hari Senin tanggal 2 Februari 2015, sebuah pengumuman terpampang di papan pengumuman Pesantren Media. Bahwa pembagian rapor akan dilaksanakan lusa, tanggal 4 Februari 2015.

“Beneran??”

“Kok baru sekarang?”. Dll.. dll..

Seperti itulah kira-kira reaksi para santri begitu membaca pengumuman tersebut. Entah mengapa, perutku langsung mendadak mulas, beberapa santri ada yang mendadak pusing seharian, dan mendadak gejala panik lainnya.

Kenapa Pesantren Media baru membagikan rapor sekarang? Kenapa tidak di akhir semester seperti sekolah lain?

Ternyata, “Kami mengutamakan rekreasi dibanding pembagian rapor. Menurut kami, orang media lebih membutuhkan istirahat daripada pembagian rapor.” Begitulah kata salah satu pengurus. Oowh …., pantas. Rapor yang dibagikan hari ini bertanggal 28 Desember 2014. Mundur sebulan lebih dari waktu yang seharusnya.

Mendadak aku dipanggil! Mendadak perutku mules lagi!!

[Fathimah NJL, Santriwati Angkatan ke-1 Jenjang SMP, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *