Loading

DISKUSI AKTUAL

Diskusi kali ini berjudul membantah logika nusron, ya sebelum itu kita lihat dulu apa sih yang dikatakan nusron, , terkait itu kalau dilihat perbedaannya ada pada sudut pandang atau cara pandang. Karena kali ini kita temanya membantah logika nusron, jadi udah jelas kalau nusron ini yang salah tapi kita lihat dulu, ada yang ingin ditanyakan ?

Prolog (dari ust.oleh solihin) :

Ya mungkin diperjelas dulu sebelumnya, jadi nusron wahid atau nama aslinya nusron purnomo, dulu pernah menjabat sebagai ketua GPANSAR ( Gerakan Pemuda Anshar ) itu yang tanderbow atau sesuai istilahnya gerakan pemudanya NU, kan NU banyak gerakan pemudanya selain GPANSAR ada PMII (Persatuan mahasiswa islam indonesia ) itu berdiri dibawah NU, kalau kakeknya ya dulu ada P3 nah terus sekarang ada PKB, nah P3 biasanya ulama NU yang masih baik-baik sementara yang PKB itu kebanyakan liberal, karena berbohongnya ditarik sama gusdur ya itu liberal. Dan banyak juga orang-orang NU yg liberal, contohnya yaitu seperti menantunya KH. Musyrobah bisri yg namanya ulil absar abdala yaitu tokoh liberal indonesia, jaringan islam liberal, kemudian tadi yg makai kacamata guntur romli, banyak orang NU yg liberal termasuk ada di Twitter yg ngeyel namanya sahal, kebanyakan orang NU yg liberal. Makanya kemudian ada website diinternet NU garis lurus yg menyerang orang-orang seperti itu, jadi orang NU juga mulai tidak menerima apa yg dilakukan orang-orang pemuda yg liberal.

Terkait sosok nusron ini dia ada diposisi ketua kordinator bidang pemenangan pemilu partai golkar, dan partai golkar saat ini mendukung ahok dipilkada DKI jakarta, partai golkar, PDIP, dan GERINDRA  mendukung ahok, dan lawannya ada PKS, itu ada anis baswedan dan ratdiaga umra, dan yg ketiga ada agus harimurti anak ke-2 SBY.

Nah tadi itu nusron mengatakan sebetulnya fokus pada logika dia bahwa yg bisa menafsirkan teks adalah pembuat text itu sendiri, artinya kalau allah swt mengkalamkan al-maidah ayat 51 jadi hanya allah dan rasulnya, sementara ulama satupun tidak ada yg boleh menafsirkan, kalau begitu buat apa ada tafsir jalalain, kemudian ada tafsir ibnu katsir, mereka kan para ulama dan mufasir dan dalam islam mereka sudah diberi kapasitas menafsirkan, dan dari semua ahli tafsir itu tidak ada yg berbeda dalam menafsirkan al-quran termasuk al-maidah ayat 51 tadi, jadi sebenarnya logika nusron sudah dibantah, dan dia menggunakan logika kebenaran subjektif jadi kebenaran tergantung siapa yg mengklaimnya, bebas tafsir artinya siapapun boleh.

Harusnya kalau siapapun boleh dia harusnya gak boleh marah terhadap orang yg menafsirkan itu, dia salah juga logikanya sebetulnya, kan bebas tafsir yaudah selesai, jadi kalau ulama-ulama bilang begitu, harusnya diam dia, kan bebas, tapi ternyata dia ga mau juga, ya salah. Dan ternyata ngomong- ngomong dikalangan remaja juga banyak yg seperti itu dan jauh sebelum itu, artinya ya suka-suka gue, jadi udah ada pernyataan- pernyataan seperti itu.

Dan seringkali orang liberal mengutip dalil yg salah, misalnya seperti tadi yg dibilang khalifah ke-16 dimasa abasiyah yg memberikan jabatan gubernur keorang kristen yaiyalah orang faktanya disana semua orangnya kristen diwilayah tersebut tapi ia hanya mengatur keperluan agamanya semata, tapi kalau yg muslim ngaturnya nanti gimana, susah, ya keperluan umum tetap dikasih seperti air, makanan, jadi faktanya bener tapi tidak didalami atau mungkin ditutupi.

Pertanyaan :

  1. Apakah logika nusron ini salah atau benar menurut pandangan islam ?
  2. Apakah mungkin hanya suruhan dari ahok atau hanya pendapat dia untuk menaikan rating golkar ?
  3. Bagaimana cara menyadarkan sinusron ini yg sudah menyalah-nyalahkan tafsir ?
  4. Apakah kita berdosa jika mengeluarkan pendapat yg salah ?, dan apakah orang yg setuju dengan pendapat yg salah juga ikutan berdosa ?
  5. Apakah dia ini sadar dengan sengaja menutupi kebenaran ?
  6. Apakah pancasila ini ideologi liberal atau tidak ?
  7. Apakah nusron harus bertaubat karena menyalahi tafsir, apakah dia termasuk murtad ?

Jawaban :

Pertanyaan2& 5 :

Zadia : jadi ada 2 kemungkinan, pertama harusnya dia sadar, diakann dulunya pernah masuk pesantren ya harusnya dia ngerti, dan yg kedua dia gak sadar karena sudah diracuni ideologi liberalisme, dan kalau masalah menutupi kayanya dia agak menutupi di masalah khalifah ke-16 dimasa abasiyah dan menurut saya dia menutup-nutupi karena alasan politik.

Abdullah : ya mungkin karena sudah akhir jaman.

Ust. Oleh : sebetulnya kalau dilihat dia ini adalah ketua kordinator kemenangan dari partai golkar, dan kalau partai golkar di pilkada DKI nanti memilih ahok,ya pastilah dia adalah bagian dari upaya memenangkan, memang tugasnya dia, tapi kalau di islam kalau salah ya salah, Rasulullah SAW bersabda “seandainya putri muhammad mencuri tetap akan pula dipotong tangannya.”

Pertanyaan 1 :

Abdullah : dia salah karena tafsir al-quran itu pasti benar.

Fathimah : sebetulnya di al-qura’n (al-hijr ayat 9) itu disebutkan bahwa allah itu menjaga al-qur’an, jadi sampai jaman sekarang pun masih tetap dijaga dan jadi ga disalah-salahin, walaupun gak boleh sembarangan menafsirkan, tapi kan kita punya akal jadi kalau ada yg bisa dipahami ya dipahami.

Pertanyaan 4 :

Abdullah : kan ada ya orang yg asal ngerti, nah orang yg kaya gitu harus dikasih tahu dulu, kalau dosanya ya karena dia gak tahu jadi gak berdosa.

Fathimah : kalau kita gak tahu kita gak berdosa, nah tapi kita berdosa karena kita tidak mencari tahu kebenarannya.

Ust. Oleh : dijaman sekarang kan ya aneh kalau tidak tahu kebenarannya, sarana informasikan udah banyak, tapi kalau orang yg udah dikasih tahu ga mau berubah, ya kan allah tidak menzalimi hambanya tapi hambanya itulah yg menzalimi dirinya sendiri(al-imran ayat 182).

Pertanyaan 7 :

Fathimah : semua orang kalau berbuat salah ya harus bertaubat, setiap hari kita harus bertaubat kitakan gak tahu semua kesalahan- kesalahan, si nusron ini harusnya bertaubat ya kalau sadar harusnya bertaubat tapi kalau udah sadar gak tobat gimana? Ntar dosanya tambah banyak lagi.

Ust.Oleh : ya jadi orang melakukan dosa sekarang ya tobatnya sekarang, orang bisa saja kan berbuat dosa, nah tapi pas udah tahu  ya tobat, perihal dia berbuat dosa lagi ya tobat lagi tapi jangan disengaja berbuat dosanya.

Pertanyaan 6&3 :

Ust. Oleh : ya kalau menyadarkan sih kan udah banyak yah para ulama-ulama mengingatkan, dan FPI sendiri pernah melakukan mediasi maksudnya ketemu dengan ahok, tapi tidak pernah ditanggapi oleh ahok,  berarti ahok sendiri tidak mau dan saya kira nusron wahid juga sama.

Dan kalau masalah pancasila liberal atau bukan, pertama-tama yg bisa disebut ideologi sebagai sebuah sistem hanya ada 3 : Kapitalis, Sosialis, dan islam. dan awal pembuatan pancasila disebutkan syariat islam, tapi waktu itu diubah dengan alasan indonesia timur akan lepas, nah waktu itu dibuat karena memungkinkan untuk harus dibuat, sehingga diubah menjadi ketuhanan yg maha esa, nah jadi apakah pancasila ini liberal ? tentu tidak seluruhnya dan pancasila gabungan ketiga ideologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *