Loading

Sekarang aku mau bicara tentang cinta. Aku tahu, ini pembahasan yang sangat sering diulang-ulang. tapi tulisan ini adalah dari sudut pandangku. Jadi tentunya berbeda dengan apa yang pernah kalian dengar. Baiklah, mungkin juga agak mirip dengan yang pernah kalian dengar sih.

Aku selalu bingung setiap kali menemukan tulisan, puisi, lagu, atau apapun yang membahas cinta secara berlebihan. Seolah-olah cinta itu adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang agung, yang tak cukup dituliskan dengan kata-kata meskipun dengan tinta seisi lautan. Dan sederet kalimat-kalimat orang kasmaran lainnya.

Padahal menurut nalarku, cinta itu cuma sebuah perasaan biasa. Seperti perasaan sedih, senang, marah, atau gembira, cuma mungkin perasaan cinta ini lebih kompleks jadi kadang orang dibingungkan dengan ke-kompleks-annya. Padahal nih, kalau kita mau mikir sebentar, kita akan tahu kalau sebenarnya cinta itu ya, cuma sebuah perasaan biasa. Bisa datang, bisa pergi.

Pengalamanku sendiri, aku itu jadi jatuh cinta dengan seseorang di sebuah tempat bukan karena aku lihat trus langsung jatuh cinta, tapi karena sering ketemu, papasan, shalat di masjid yang sama, sering lihat, dan dia sering ngeliatin, nah saat itu lah perasaan cinta mulai muncul. Tapi coba tebak apa yang terjadi kalau aku lama nggak ketemu dia. Perasaan itu seolah usang, masih ada rasa suka tapi nggak ‘menginginkan’ banget kaya di lagu-lagu. Cinta itu bisa memudar kalau nggak kita pupuk.

Nah untuk yang di lagu-lagu cinta itu, kenapa mereka bisa segila itu dengan yang namanya perasaan cinta, itu karena mereka memupuk dengan subur perasaan itu. Misalnya nih, lihat seseorang, kok cantik/ganteng, langsung deh suka. Nah yang begini namanya bukan cinta pada pandangan pertama, tapi SUKA dalam pandangan pertama. Cinta pada pandangan pertama itu nggak nyata, itu cuma rasa suka seketika ketika melihat fisik seseorang.

Coba deh buat kamu yang percaya sama cinta pada pandangan pertama. Apakah kamu bisa langsung jatuh cinta sama orang yang baru kamu temui yang mukanya ancur minta ampun? (Jelek maksudnya). Nggak mungkin kan, harus ada perkenalan dulu dan kalau cocok harus ada pemupukan rasa itu dulu baru bisa muncul perasaan cinta. Yang bilang cinta-nya sekarang adalah dari pandangan pertama, pasti pasangannya cantik-cantik/cakep-cakep. Percaya deh.

Nah, oleh karena itu, sebenarnya cinta itu bukan suatu hal yang perlu kita renungi siang dan malam subuh sampai maghrib dari Januari sampai Februari dari musim duren hingga musim rambutan. Cinta hanayah satu dari berbagai perasaan yang tertanam dalam fitrah manusia, sudah setting-an pabrik, kita bisa punya rasa cinta. Nah tergantung kita aja mau mengendalikan perasaan cinta itu supaya nggak terjerumus, atau kita mau cinta-cintaan padahal belum juga lulus SMA.

Kalau untuk penjelasan ilmiahnya sih, sebenarnya ketika kita jatuh cinta, maka kadar zat dopamine akan meningkat sehingga membuat perasaan senang dan nyaman meningkat pesat. Nah inilah faktor yang mempengaruhi manusia ketika jatuh cinta, menjadi lebih bahagia dan melayang sehingga menuliskan kalimat-kalimat tentang cinta yang menggambarkan seolah-olah inilah saat-saat dalam hidupnya yang paling indah, tak bisa dituliskan dengan kata-kata, dan sederet kalimat abstrak lainnya. Maka dari itu, sering kita temui banyak buku-buku, puisi-puisi, lagu-lagu yang menggambarkan perasaan cinta dengan sangat abstrak, mungkin penyebabnya adalah mereka menuliskannya saat jatuh cinta :D. Atau mungkin mereka menuliskan ulang bagaimana perasaan mereka saat dulu jatuh cinta.

Kembali ke dopamine, rasa nyaman yang ditimbulkan oleh dopamine ini sangat adiktif, jadi kadang mampu membuat kita melakukan hal-hal yang tidak baik secara terus-terusan dan ketagihan, seperti nonton TV secara berlebihan, main judi, dan lain lain. Inilah yang bikin orang yang lagi pacaran selalu ingin berdua-duaan.

Tapi di sisi lain, saat kita jatuh cinta, maka kadar serotin di otak akan  menurun, sehingga membuat seseorang menjadi lebih mudah khawatir dan gugup. Itulah sebabnya ketika seseorang jatuh cinta maka akan grogi ketika bertemu dengan orang yang dicintainya.

Setelah membaca pembahasan di atas, apakah kalian masih menganggap bahwa cinta itu suatu yang tak bisa kita tahu datangnya dari mana, perasaan yang misterius, dan tak terpecahkan? Sebenarnya, cinta itu perasaan yang sederhana, satu dari sekian perasaan yang wajar akan dirasakan manusia. Jadi ketika kalian merasakan jatuh cinta, jangan terlalu berlebihan dalam menyikapinya. Kalau belum waktunya, ya tahan dulu, dan jangan terus dipupuk. Kalau kalian suka sama seseorang, lalu kalian malah cari tahu nama dia, stalking FB dan Twitter dia, ngajak dia kenalan, itu namanya memupuk rasa cinta. Hati-hati aja, soalnya kalau udah cinta banget sama seseorang, udah susah lupanya. Sementara kita-kita ini kan belum waktunya cinta-cintaan. Belum cukup dewasa. Nanti aja yah.

[Hawari, santri angkatan kedua tingkat SMA di Pesantren Media]

By Hawari

Hawari, santri angkatan ke-2 jenjang SMA di Pesantren Media | Blog pribadi: http://downfromdream.tumblr.com | Twitter: @hawari88

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *