Loading

Aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki yang tampan dan rupawan. Tapi sayang, aku tidak bisa menikmati itu semua, karena ibuku memintaku untuk merubah penampilanku menjadi culun.

Dengan senang hati, aku menerima pemintaan ibuku, jika memang itu yang membuat ibuku senang.

“Baiklah bu. . aku akan menuruti permintaanmu. . “ ucapku sambil tersenyum.

***

Hari ini, tepat di hari Senin, aku akan mengikuti ospek penerimaan mahasiswa baru. Hal-hal aneh dan nyeleneh, tidak lepas dari berlangsungnya ospek tersebut.

Bahkan jika aku boleh jujur, aku tidak suka dengan cara para senior memperlakukan juniornya. Entah itu dengan penyiksaan secara fisik ataupun mental.

Seperti apa yang dilakukan Kak Adrian kepada temanku Jodi.

“Heh. . kamu itu mahasiswa barukan. . apa alasanmu masuk ke Universitas Persada. . ?” tanya Kak Adrian.

“Saya masuk kesini karena orangtua saya yang minta kak. . “ jawab Jodi.

“Baik. . sekarang saya meminta kamu untuk merangkak menghampiri kakak senior di depan sana. . kamu kenalan sama dia. . !“ pinta Kak Adrian.

“Baik kak. . “ jawab balik Jodi.

Melihat apa yang dilakukan Jodi, aku tidak bisa membohongi diriku jika aku marah. Dengan santai, aku langsung menghampiri Kak Adrian, tanpa peduli dengan hukuman yang akan ia berikan padaku.

“Assalamualaikum Kak. . Afwan. . saya tidak suka dengan perlakuan kakak yang seperti itu. . Sekarang kakak bayangkan saja. . kakak punya adikkan. . ?” tanyaku.

“Punya. . “ jawab Kak Adrian datar.

“Baik. . Coba deh kakak bayangkan. . jika adik kakak diperlakukan seperti itu. . apakah kakak mau. . ?” tanya balik aku.

“Ya tidak lah. . saya tidak mau. . “ jawab balik Kak Adrian.

“Nah. . kalau begitu. . kakak tidak boleh memperlakukan orang lain seperti itu. . jika kakak memeperlakukan teman saya seperti itu. . bagaimana dengan perasaan kakak dari teman saya nanti” ucapku sambil tersenyum dan pergi meninggalkan Kak Adrian sendirian.

Dan tampak di tempat Kak Adrian berdiri, Kak Adrian tengah merenungi apa yang aku katakan tadi. Lalu setelah itu, ia langsung meminta maaf kepada Jodi.

***

Tidak terasa, ospek yang berjalan selama 3 hari itu telah selesai aku lakukan. Tapi sayangnya, aku jatuh sakit akibat kelelahan. Mau tidak mau, aku tidak bisa masuk ke jam pelajaran pertamaku besok.

Sampai akhirnya, aku dipanggil Mbok Minah.

“Mas Radit. . ada tamu mas. . “ teriak Mbok Minah.

“Siapa Mbok. . ?” tanyaku.

“Katanya teman Mas Radit. . “ jawab balik Mbok.

Karena aku penasaran, aku langsung menghampiri tamu tersebut dengan tubuh yang masih lemas.

“Assalamualaikum. . “ sapaku,

“Alaikumsalam. . “ tanya tamu laki-laki tersebut, yang ternyata Jodi.

“Jodi. . ada apa kesini. . ?” tanyaku sambil tersenyum.

“Afwan antum Radit. . “ tanya Jodi heran.

Mendengar Radit berbicara seperti itu, aku langsung tersadar bahwa aku sedang tidak berpenampilan culun seperti penampilanku di kampus. Tapi ya sudahlah, akupun tidak bisa mengelaknya lagi dan semoga saja, Jodi bisa menyimpan rahasiaku ini.

“Iya Jodi. . ana Radit. . “ jawab aku sambil tersenyum.

“Masya Allah. . ana masih nggak percaya antum itu Radit. . setahu ana. . Radit yang saya kenal mempunyai penampilan yang tidak seperti antum. . “ ucap Jodi sambil terus melihatku.

“Afwan. . sebenarnya asli ana memang seperti ini. . Jadi. . Ibu ana meminta ana untuk berpenampilan culun seperti itu. . agar ana bisa menjaga harga diri ana. . dan mencari seorang wanita yang sholeh yang mau menerima ana dengan keadaan ana yang culun itu. . “ terangku. Sedangkan Jodi langsung tersenyum dan berjanji akan menutupi identitasku itu.

Mengetahui akan hal itu, aku langsung tersenyum dan mengajak Jodi bermain di belakang rumahku.

***

Pertemananku dengan Jodi semakin erat terjalin. Kenapa tidak. . ? disaat aku tengah dikucilkan oleh teman-teman kampus, Jodi selalu menemaniku dan menyemangatiku kalau aku bisa. Bahkan ia selalu memberiku kesempatan untuk ikut ke acara pengajian dan ke acara yang bertajuk islam lainnya. Walaupun awalnya aku malu, tapi lama-kelamaan aku mulai diterima dan disambut baik oleh teman-teman Jodi.

Apalagi Husnia, salah satu akhwat anggun, cantik, sholehah yang kini tengah menjadi incaran para ikhwan untuk dijadikan calon istri.

Seperti apa yang diceritakan oleh Jodi tentang Husnia.

“Dit. . Kau tahu Husnia itu siapa. . ?” tanya Jodi.

“Tidak. . memang siapa. . ?” tanya balik aku.

“Husnia itu akhwat paling anggun, cantik dan sholehah . . banyak Ikhwan yang berusaha mengincar dia untuk dijadikan calon istri. . kau tidak tertarik. . ?” tanya Jodi.

“Tidak. . aku tidak tertarik. . “ ucapku.

Mendengar jawabanku, Jodi hanya terdiam sambil menggelengkan kepalanya. Mungkin ia merasa aneh jika aku tidak menyukai gadis seperti Husnia.

***

Semakin lama, aku mulai dipercaya untuk menjadi panitia acara, yang biasa diselenggarakan oleh pihak pengajian. Walaupun dandananku saat itu amatlah culun dan nggak banget. Tapi mereka tidak peduli, karena bagi mereka, jika ingin menjadi seorang hamba Allah yang baik, itu sama sekali bukan karena tampang kita yang culun, melainkan penampilan kita yang syar’I dan hati yang bersih.

Dan hari ini, tepat di hari minggu jam 9 pagi, aku dan juga teman-temanku akan sibuk untuk mengurus berlangsungnya acara Isra Miraj kali ini. Banyak sekali para peserta dari kalangan yang tidak mampu, aku sungguh miris melihatnya. Tapi aku berusaha tersenyum dan berdoa untuk keberlangsungan kehidupan mereka nanti.

“Assalamualaikum. . “ ucapku yang kebetulan terpilih juga untuk menjadi seorang MC acara.

“Alaikumsalam. . “ balas para peserta yang ikut pengajian tersebut.

“Alhamdulillah. . semangat terus yah. . baik. . sebelum kita mulai acara. . izinkan saya untuk memperkenalkan diri. . nama saya Raditya. . saya akan menjadi MC di acara Isra Miraj kali ini. . dan acara pertama adalah. . pembacaan doa Al-Baqarah oleh adik kita tercinta ini yaitu Risma dan Dini. . baik. . untuk Risma dan Dini kami persilahkan. . “ ucapku sambil tersenyum.

Dengan malu-malu, Risma dan Dini langsung menuju atas panggung dan membaca doa surah Al-Baqarah.

Ketika Risma dan Dini tengah membaca doa surah Al-Baqarah, tampak para peserta serius mendengarkan mereka. Bahkan ada peserta yang menangis karena ia sangat menghayati alunan bacaan Qur’annya itu.

***

Pembacaan Qur’an sudah selesai dilakukan, dan acara selanjutnya adalah mendengarkan ceramah dari Ustad Didi Maryadi.

Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil saat itu, dimulai dari sejarah Rasulullah, dan juga kata-kata semangat yang sering beliau lontarkan saat beliau ceramah yakni “Allahu Akbar. . “ ataupun “Tetaplah semangat untuk menjadi hamba Allah yang baik ya saudara-saudariku. . “.

Lalu ketika ceramah sudah selesai, acara selanjutnya adalah penampilan dari Tim Marawis dari SMA Kartika. Tim Marawis tersebut, menampilkan lagu Ya Rasulullah dan Nabiyal Huda.

Dan sekarang, tibalah saatnya untuk penutupan acara. Dengan perasaan senang dan bersyukur, aku langsung mengucapkan Alhamdulillah dalam hati, atas lancarnya acara Isra Miraj kali ini. Tidak lupa juga aku mengucapkan terimakasih kepada para peserta, yang telah mengikuti acara ini.

“Baik saudara-saudariku sekalian. . itu tadi adalah penampilan terkahir kita di acara Isra Miraj kita kali ini. Semoga bagi kalian yang telah setia mengikuti acara ini, kelak akan diberikan pahala oleh Allah Swt. Sebelum kami tutup acara ini, saya selaku MC disini, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati kalian semua. Dan kamipun mohon maaf bila konsumsi yang kami berikan untuk saudara dan juga saudariku sekalian kurang banyak. . hehehehe. . “ ucapku sembari tertawa cengengesan, diikuti oleh para peserta.

Ketika, kami sudah selesai tertawa bersama, akupun mulai melanjutkan perkataan penutup yang sempat terhenti.

“Baik kalau begitu. . mari kita semua membaca doa Kafaratul Majlis. . Subhanaka Allahuma Wa bihamdika. . Asyhadu allaillahhailla anta. . Astagfiruka wa tubu ilaik. . assalamuallaikum warahmatullahhi wabarakatuh. . “

“Alaikumussalam warahmatullahhi wabarakatuh. . “ balas mereka dan langsung pergi meninggalkan masjid, menuju rumah mereka masing-masing.

***

Tidak terasa, ibuku sudah tidak sabar untuk melihatku menikah. Tapi apa daya, calon belum ada. Jadi mesti cari dulu deh. . hehehe. Dan untungnya, ibuku bersabar untuk menunggunya.

“Radit. . cepatlah kamu menikah. . ibu sudah tidak sabar ingin melihatmu menikah. . “ ucap ibuku.

“Bu. . ibu tenang saja. . aku akan menikah jika Allah sudah memberikan jodoh yang baik untukku. . tidak mudah loh bu. . mencari seorang istri yang baik. .”

“baiklah. . ibu akan sabar menunggu caln istrimu. . “ balas ibuku sambil tersenyum.

Lalu, ketika ibuku sudah tidak terlihat lagi. Aku langsung pergi menuju kampus untuk menuntut ilmu disana.

Sampai akhirnya, saat aku tengah berada di gerbang kampus, aku dikageti itu oleh sahabatku Jodi.

“Assalamualaikum akhi. . “ sapa Jodi sambil menepuk pundakku.

“Alaikummussalam warahmatullahhi wabarakatuh. .akhi. . bikin ana kaget saja. . huuh. . “ ucapku sambil mengatur nafas.

“Afwan. . hehehe. . Nih. . ana mau ngasih undangan pernikahan ana buat antum. . jangan lupa datang yo. . “

“What. . nikah. . akhi mau nikah. . Alhamdulillah. . akhirnya sahabat ana bisa lepas masa lajang juga. . hehehe. . “ ucapku meledek.

“Alhamdulillah dit. . lagian juga. . ana males sendirian terus. . kalau ada istrikan jadi bisa manja-manjaan gitu. . hehehe. . oiya kapan nih antum antum nyusul ana. . ?” tanya balik Jodi.

“Ana juga nggak tahu nih. . tapi Insya Allah. . ana akan cepat menikah. . Jika Allah sudah memberikan jodoh yang baik buat ana. . doain saja yah. . “

“Itu pasti. . ana akan terus mendoakan antum. . “ balas Jodi sambil merangkul pundakku.

***

Pernikahan Jodi dan Mira calon istrinya akan segera berlangsung. Dengan baju koko dan celana bahan hitam, aku langsung masuk ke dalam rumah Jodi yang cukup besar, untuk melihat proses akad nikahnya. Sambil tersenyum, Jodi menyambutku dan merangkulku.

“Afwan. . antum sudah datang. . “

“Iya sama-sama. . ana pasti datang untuk mengenang masa bersejarah ini. . hehehe. . “ ucapku meledek.

“Hahaha. .antum bisa saja. . oiya. . doain ana yah. . semoga lancar ijab qobulnya. . assalamuallaikum“ balas Jodi dan langsung meninggalkanku untuk melakukan proses ijab qobul.

“alaikummussalam warahmatullah hi wabaraktuh. . “ balas aku sambil tersenyum.

***

Alhamdulillah, proses ijab qobul antara Jodi dan Mirapun SAH. Dan kini, sahabatku sudah resmi menjadi seorang kepala keluarga yang kelak akan memimpin istri dan anak-anaknya.

Dengan senyum sumringahnya, Jodi datang menghampiriku dan memelukku.

“Afwan. . berkat doa antum. . ana jadi berhasil mengucapkan ijab qobul. . “

“Iya sama-sama. . “ balas aku sambil menepuk-nepuk pundakknya.

Ketika aku dan Jodi sudah selesai berpelukan, aku bertemu dengan seorang wanita cantik yang menarik hatiku. Ketika aku perjelas lagi wajahnya, ternyata itu adalah Husnia. Tapi meskipun begitu, aku langsung menundukkan pandanganku.

“Astagfirullah al-adzim. . “ ucapku dalam hati.

Lalu, saat waktu sudah mulai agak terik, akupun memutuskan untuk pulang ke rumahku.

“Afwan. . ana pulang dulu yah. . ana doain. . semoga kelak keluarga antum ini akan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warrahmah. . assalamuallaikum. . “

“Amin Ya Allah. . makasih yah. . antum sudah mau kesini. . “

“iya sama-sama. . “ balas aku dan langsung pergi meninggalkan rumah Jodi.

***

Pernikahan antara Jodi dan Mira masih terngiang betul di pikiranku. Tapi semua itu mulai buyar, saat aku melihat dua orang preman, tengah mengganggu seorang akhwat yang tidak lain adalah Husnia. Dengan cepat, aku langsung menghampiri preman tersebut, karena jarak antara aku dengan preman tersebut lumayan dekat.

“Lepaskan wanita itu. . “ teriakku dan dua orang preman itu langsung melepaskan Husnia.

“Heh. . siapa luh. . lu berani nantang kita. . gw habisin bari tahu rasa luh. . “ ancam salah satu preman yang memiliki cirri-ciri tubuh kekar, rambut panjang dan memilik tato di lengannya.

“Afwan bang. . abang harus tahu. . apa yang abang lakukan itu salah. . jadi. . jangan salahkan ana. . jika ana berani melawan abang. .” ucapku.

“Hahaha. . men. . langsung saja men kita serang. . “ ucap salah satu preman dan langsung mulai menyerangku. Dengan cepat, aku langsung menepis pukulan-pukulan dari preman tersebut, sampai akhirnya aku terkena pukulan dibagian perutku. Ketika aku sudah tidak berdaya, Husnia langsung berteriak minta tolong.

Dan Alhamdulillah, preman itu langsung lari ketika melihat orang-orang tengah datang menghampiri mereka.

“Astagfirullah akhi. . afwan. . gara-gara saya. .akhi jadi seperti ini. . maafkan saya akhi. .mari saya bantu berdiri “ ucap Husnia, sambil membantu aku berdiri.

Ketika aku sudah berhasil berdiri, Husnia langsung memintaku untuk ke rumah sakit. Tapi aku langsung menolaknya dan kembali berjalan lagi menuju rumah.

“Afwan ukhti. . tidak usah. . saya masih bisa jalan kok. . terimakasih sudah membantu saya berdiri. . “ ucapku.

“Iya akhi sama-sama. . saya juga mau berterimakasih kepada akhi. . karena akhi sudah menolong saya tadi. . “ ucap wanita itu sambil tersenyum.

“Iya sama-sama. . “ ucapku dan langsung meninggalkan Husnia dengan perasaan yang tidak karuan. . Apakah itu yang namanya Cinta. . Entahlah. . ucapku dalam hati.

***

Akibat perkelahian antara aku dan dua orang preman itu, wajahku menjadi memar. Tapi meskipun begitu, aku tetap semangat untuk kuliah. Walaupun rasa sakit akibat pukulan itu, masih terasa betul di wajahku.

Ketika aku tengah menahan rasa sakit di wajahku itu, ada seorang wanita datang menghampiriku.

“Assalamualaikum akhi. . afwan. . ana hanya ingin memberikan kado ini untuk akhi. . karena akhi sudah menolong ana kemarin. . “ ucap Husnia sambil tersenyum.

“Tidak usah ukhti. . saya ikhlas menolong ukhti. . “ ucapku.

“Terimakasih ya akhi. . semoga Allah membalas semua kebaikan akhi. . amin. . “ ucap wanita.

“Amin. . ya sudah kalau gitu. . saya mau ke kelas dulu ya. . assalamualaikum. . “ pamitku, berusaha menahan dag-dig-dug yang ada di hatiku.

“Alaikumsalam. . “ balas Husnia sambil tersenyum.

***

Aku tidap pernah menyangka, jika perasaan yang aku rasakan ini memang benar cinta. Semalaman aku berpikir dan berpikir, akhirnya akupun mendapatkan jawaban yang tepat, yakni, meminang Husnia.

Tapi sebelum semua itu terjadi, terlebih dahulu aku mencari informasi tentang Husnia. Entah itu melalui Jodi, Nirmala yang tidak lain teman Husnia dan juga teman-temanku yang mengenal Husnia.

“Afwan ukhti. .boleh saya tahu informasi yang ukhti dapatkan seputar Husnia. . ?” tanyaku.

“Alhamdulillah saya dapat. . tapi akhi jangan kege’eran dulu yah. . soalnya ini seputar akhi juga. . “ ucap Nirmala sambil meledek.

“Loh. . seputar saya. . memang apa gitu. .? “ ucapku penasaran.

“Jadi gini. . sebenarnya. . Husnia sudah memiliki perasaan kepada akhi saat pertama kali bertemu. . katanya. . akhi itu adalah laki-laki yang pantas untuk dijadikan seorang suami. . mesekipun menurut ana. . penampilan akhi itu culun banget. . hehehe. . “ ledek Nirmala.

“Beneran. . jadi. . Husnia tidak peduli jika saya berpenampilan seperti ini. . ?” tanyaku lagi.

“Yupz. . selamat yah. . “ balas Nirmala sambil pergi meninggalkanku.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Nirmala, akupun langsung bersujud syukur kepada Allah dan langsung mencari tahu rumah Husnia untuk meminangnya.

Dan Alhamdulillah, aku mendapatkan alamat rumah Husnia.

Dengan perasaan senang dan malu, aku langsung datang ke rumah Husnia ditemani orangtuaku. Tapi kali ini, aku bukan lagi Radit yang berpenampilan culun, melainkan Radit yang tampan dan rupawan.

“Assalamuallaikum. . “

“Alaikummusalam. . “ jawab suara perempuan dari balik pintu.

Ketika pintu sudah terbuka, wanita itu langsung mempersilahkan kami masuk.

“Silahkan masuk. . “ ucap wanita itu, yang ternyata ibunya Husnia.

“Iya bu. . “ balas aku dan langsung masuk ke dalam rumah Husnia dan duduk di sofanya.

Lalu, saat aku sudah duduk di sofa, ibu Husnia bertanya seputar kedatanganku. Ketik aku jelaskan jika aku ingin meminang putrinya. Betapa terkejut dan senangnya Ibu Husnia. Ia tidak pernah menyangka, jika laki-laki yang selama ini ditaksir oleh anaknya itu datang untuk meminangnya.

Sampai akhirnya, lamaran antara aku dan Husnia berjalan dengan lancar. Dan besoknya, aku langsung melakukan akad nikah dan resepsi pernikahan dengan cara sederhana. Karena itu adalah keputusan yang aku dan Husnia ambil.

Tapi sebelum aku melakukan akad nikah. Jodi dan istrinya datang menghampiriku dan memelukku.

“Duileh. . akhirnya. . sahabat ana nikah juga sama Husnia. . padahal waktu itu kagak mau tuh. . hehehe. . oiya. . antum yakin sama keputusan antum. . antum beneran cinta sama Husnia. . ?” tanya Jodi dengan pertanyaan serius.

“Ana serius akhi. . ana juga nggak tahu. . kenapa ana bisa berjodoh dengan Husnia. . mungkin Husnia adalah pilihan terbaik yang Allah berikan untuk ana. . kalo masalah cinta sih. . ana memang cinta sama Husnia. . ana mencintai Husnia karena Allah akhi. . ana ingin menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. . karena Allah dan Rasulullah menyuruh kita untuk menikah. . “ ucapku sambil tersenyum.

Setelah perbincangan antara aku dan Jodi sudah selesai, aku langsung menuju tempat akad nikah. Meskipun awalnya gugup, tapi aku bersyukur karena aku berhasil mengucapkan Ijab Qobul dan kini, aku sudah resmi menjadi sepasang suami istri yang kelak akan menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warrahmah.

Dan bagi kalian yang belum menikah. . hayu atuh menikah. . hehehe

The End

(Santri Angk. 1 Pesantren Media. 3 SMA Novia Handayani)

By novia

Novia Handayani, santriwati angkatan ke-1, jenjang SMA | Alumni tahun 2014, asal Cimanggis, Jawa Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *