Loading

 

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

Siapa yang tidak ingin disayang oleh Allah? Siapa yang tidak ingin menjadi salah satu yang tinggi derajatnya dan mulia kedudukannya? Dan menjadi keluarga Allah?

Banyak sekali keutamaan para penghafal quran. Para penjaga kalamullah, yang dijamin banyak sekali kelebihan yang akan mereka peroleh dengan menjadi seorang hafidz/hafidzah.

Sedikit cerita saya di kampong halaman, Tegal. Membahas tema penghafal quran, saya berhasil bertemu dengan orang yang tepat. Di sini, di Tegal, ada seorang penghafal quran yang usianya sudah menginjak kepala lima. Beliau sudah mendapat gelar hafidzah sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Masya Allah…

Kini, dia sudah memiliki empat orang anak dan kurang lebih 23 orang cucu, dan semuanya penghafal quran. Tanpa kecuali suami dan menantu-menantunya. Subhaballah…

Disamping kegiatannya mengisi kajian di majlis Ad-Duha, mengurus keberangkatan para jamaah haji dan umrah, beliau juga mengurus santri-santri di sebuah Pondok Pesantren Tahfidz Putri, Al-Akromah namanya. Pesantren ini berlokasi di jalan Cempaka tepat di tikungan jalan.

Selama liburan semester ini yang cukup lama, yaitu kurang lebih sebulan, saya memanfaatkan untuk mendatangi pondokan tersebut, dan menyetorkan hafalan saya. Selesai setoran, biasanya beliau, Umi Azima, begitu biasanya beliau dipanggil, saya mendapat beberapa nasehat yang sangat bermanfaat. Sesekali juga, beliau mengeluarkan lelucon yang khas orang Tegal.

Tidak hanya itu, saya juga diajak untuk mengikuti kajian yang di adakan di tempat keluarganya di majlis Ad-Duha. Tepatnya di alun-alun Kota Tegal. Beberapa kali saya sempat datang bersama umi mengikuti kajian di sana.

Alhamdulillah, liburan kali ini, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil untuk menjadi koreksi diri selama ini. Yaitu diantaranya:

  1. Istiqomah dalam ketaatan.
  2. Sabar itu tanpa batas.
  3. Kerja keras dan ketekunan yang tinggi, akan memuliakan orang yang memilikinya.
  4. Membuat jadwal dalam menghafal dan muraja’ah hafalan, agar tetap terjaga.
  5. Rasa toleransi dalam perbedaan pendapat, apalagi dalam sebuah keluarga.

Semoga sedikit tulisan ini, bisa bermanfaat bagi saya dan para pembaca sekalian.[]

[Zahrotun Nissa, santriwati jenjang SMA angkatan ke-3, Pesantren Media | @nissaniza98]

By Zahrotun Nissa

Zahrotun Nissa, santriwati angkatan ke-3 jenjan SMA, kelas 2 | Asal Tegal, Jawa Tengah

One thought on “Keluarga Allah, Keluarga Penghafal Quran”
  1. Hmmmm, kayaknya seru tu kalo ikutan liburan di sana. Oya, semangat terus ngafalin Qur’an nya ya. tpi Sa, jagan pelit-pelit lho bagi2 tips k yg laen biar makin cepet hafal Qur’an nya. Kmu kan cepet banget hafalin Qur’an. SEMANGAAAAAATTTT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *